Senin, 26 September 2016

Silence Love - Part 8

 



       Safira sengaja tidak mengirimi Faza pesan untuk bertemu, gadis itu ingin menemui Faza langsung untuk memberikan kontrak kerja yang pernah Faza berikan, Safira berniat akan menerima tawaran kerja itu, kebetulan dia juga sudah tidak bekerja lagi di perusahaan.

Pintu ruangan Faza yang tidak tertutup rapat membuat Safira dari kejauhan bisa melihat Faza bersama seorang wanita yang tak lain, Safira tahu dengan pasti siapa wanita itu, dan alasannya keluar dari perusahaan adalah tepat, dia tidak akan bisa melawan wanita itu karena pendukungnya kuat.

"Safira mungkin tidak akan tahu bahwa saya yang membuat dia keluar dari perusahaan, makasih Zivanna atas bantuannya, ternyata Galih tidak sepintar Kakaknya" Ucap Faza sambil tersenyum

"Jangan lupa, hadiah buat Zivanna, sekarang tugas kak Faza buat bantu Ziva biar dekat dengan Gibran" Ucap Zivanna sambil memeluk lengan Faza

"Kamu saat kencan bersama Gibran datang tidak, bukankah mamah sudah mengatur kencan dengan Gibran untuk kamu" Tanya Faza tenang

"Aku sudah salah kak, saat itu aku malah menyuruh Safira untuk datang menemui Gibran" keluh Zivanna

"Apa?! Jadi kamu yang menyebabkan mereka bertemu" Tanya Faza kali ini dengan nada meninggi

"Aku tidak tahu jika mama mengatur Gibran kak" balas Zivanna takut, baru kali ini dia melihat amarah Faza

"Lalu apa mereka dekat" Tanya Faza

"Aku tidak tahu, tapi yang jelas Safira bersikap tidak tertarik pada Gibran" Balas Zivanna

"Lakukanlah lebih agresif pada Gibran" Balas Faza menyeringai, Zivanna mendekati wajah Faza gadis itu mengecup bibir Faza sekilas,  Faza tidak berusaha menghindar, lelaki itu membiarkan Zivanna menciumnya bahkan ciuman mereka semakin dalam, Faza membalas ciuman Zivanna saling melumat dan menikmatinya, Faza menarik tengkuk Zivanna memperdalam ciuman mereka Zivanna sangat menikmatinya, sebenarnya gadis itu tertarik pada kakak tirinya itu, namun dia tidak bisa dengan bebas mendekati Faza, mumpung saat ini ada kesempatan Zivanna memanfaatkanya.

Faza melepaskan panutan bibirnya pada Zivanna

"Kau harus melakukannya seperti itu pada Gibran aku hanya mengajari mu sekali" Ucap Faza, padahal tadi dia juga menikmati ciuman itu, hampir saja Faza kelabakan ketika ciuman dengan Zivanna dia malah membayangkan Safira.

"Aku ingin mencobanya lagi bersama kakak" Rengek Zivanna manja sambil merangkul tangan lelaki itu.

"Kau bisa melakukannya dengan Gibran Zivanna, aku hanya mengajarimu sekali" balas Faza sambil melepaskan rangkulan tangan Zivanna.

Safira akan melangkah menuju ke arah Faza seseorang mencekal tangannya menariknya bersembunyi ke sudut ruangan, Galih sudah sejak tadi mencuri dengar percakapan kedua kakak adik tiri itu, dia tidak mau Safira merusaknya.

"Lancang sekali kamu bersikap seperti ini pada saya" ucap Safira marah, karena ini pertama kalinya ada seseorang yang lancang kepada dirinya, membuat dadanya berdesir.

"Maaf, saya hanya mencegah kamu merusak momen mereka " Ucap lelaki itu nyengir sambil melepaskan genggaman tangan Safira dan menjauhkan tubuhnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar