Safira sengaja tidak mengirimi Faza pesan untuk bertemu, gadis itu ingin menemui Faza langsung untuk memberikan kontrak kerja yang pernah Faza berikan, Safira berniat akan menerima tawaran kerja itu, kebetulan dia juga sudah tidak bekerja lagi di perusahaan.
Pintu
ruangan Faza yang tidak tertutup rapat membuat Safira dari kejauhan bisa
melihat Faza bersama seorang wanita yang tak lain, Safira tahu dengan pasti
siapa wanita itu, dan alasannya keluar dari perusahaan adalah tepat, dia tidak
akan bisa melawan wanita itu karena pendukungnya kuat.
"Safira
mungkin tidak akan tahu bahwa saya yang membuat dia keluar dari perusahaan,
makasih Zivanna atas bantuannya, ternyata Galih tidak sepintar Kakaknya"
Ucap Faza sambil tersenyum
"Jangan
lupa, hadiah buat Zivanna, sekarang tugas kak Faza buat bantu Ziva biar dekat
dengan Gibran" Ucap Zivanna sambil memeluk lengan Faza
"Kamu saat
kencan bersama Gibran datang tidak, bukankah mamah sudah mengatur kencan dengan
Gibran untuk kamu" Tanya Faza tenang
"Aku
sudah salah kak, saat itu aku malah menyuruh Safira untuk datang menemui
Gibran" keluh Zivanna
"Apa?!
Jadi kamu yang menyebabkan mereka bertemu" Tanya Faza kali ini dengan nada
meninggi
"Aku
tidak tahu jika mama mengatur Gibran kak" balas Zivanna takut, baru kali
ini dia melihat amarah Faza
"Lalu
apa mereka dekat" Tanya Faza
"Aku
tidak tahu, tapi yang jelas Safira bersikap tidak tertarik pada Gibran"
Balas Zivanna
"Lakukanlah
lebih agresif pada Gibran" Balas Faza menyeringai, Zivanna mendekati wajah
Faza gadis itu mengecup bibir Faza sekilas,
Faza tidak berusaha menghindar, lelaki itu membiarkan Zivanna menciumnya
bahkan ciuman mereka semakin dalam, Faza membalas ciuman Zivanna saling melumat
dan menikmatinya, Faza menarik tengkuk Zivanna memperdalam ciuman mereka
Zivanna sangat menikmatinya, sebenarnya gadis itu tertarik pada kakak tirinya
itu, namun dia tidak bisa dengan bebas mendekati Faza, mumpung saat ini ada
kesempatan Zivanna memanfaatkanya.
Faza
melepaskan panutan bibirnya pada Zivanna
"Kau
harus melakukannya seperti itu pada Gibran aku hanya mengajari mu sekali"
Ucap Faza, padahal tadi dia juga menikmati ciuman itu, hampir saja Faza
kelabakan ketika ciuman dengan Zivanna dia malah membayangkan Safira.
"Aku
ingin mencobanya lagi bersama kakak" Rengek Zivanna manja sambil merangkul
tangan lelaki itu.
"Kau
bisa melakukannya dengan Gibran Zivanna, aku hanya mengajarimu sekali" balas
Faza sambil melepaskan rangkulan tangan Zivanna.
Safira akan
melangkah menuju ke arah Faza seseorang mencekal tangannya menariknya
bersembunyi ke sudut ruangan, Galih sudah sejak tadi mencuri dengar percakapan
kedua kakak adik tiri itu, dia tidak mau Safira merusaknya.
"Lancang
sekali kamu bersikap seperti ini pada saya" ucap Safira marah, karena ini
pertama kalinya ada seseorang yang lancang kepada dirinya, membuat dadanya
berdesir.
"Maaf,
saya hanya mencegah kamu merusak momen mereka " Ucap lelaki itu nyengir
sambil melepaskan genggaman tangan Safira dan menjauhkan tubuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar