Setelah banyak pertanyaan yang selesai Safira jawab gadis itu di minta menunggu di luar ruangan oleh seseorang yang memakai jas yang tak lain adalah Galih.
Safira dan
peserta interview lain duduk di kursi tunggu, Safira kembali di panggil untuk
masuk ruangan kali ini hanya ada Galih.
"Saudara
Safira kamu tidak memenuhi kualifikasi untuk bekerja di cafe ini, silahkan
mencari pekerjaan di tempat lain" Ujar Galih menatap Safira
"Apa
alasan saya tidak masuk kualifikasi" Tanya Safira
"Pekerjaan
ini membutuhkan keahlian khusus, seperti menguasai membuat menu desert atau
menu utama yang akan kami hidangkan di cafe, dari CV milik kamu tidak ada
penjelasan bahwa kamu menguasainya, membuat kami tidak bisa mempertimbangkan
untuk kamu bisa bekerja disini" Jelas Galih meremehkan Safira
"Bagaimana
jika saya punya satu keahlian di bidang
kuliner" Tanya Safira
"Kamu
harus membuat sendiri di dapur kami untuk membuktikan keahlian itu"
tantang Galih, lelaki itu menyeringai
karena tidak akan pernah membuat gadis itu mudah.
"Berapa
waktu yang pak Galih berikan kepada saya" tanya Safira, gadis itu tidak
suka belum apa-apa dia sudah di remehkan seperti ini, disini dia sudah harus
memanggil Galih dengan sebutan pak karena untuk menghargai lelaki itu sebagai
atasannya.
"Dalam
waktu satu jam, kamu harus sudah selesai membuat masakan kamu, menunjukannya
kepada Saya dan kepada staf dapur saya mereka juga akan mencicipi hasil
hidangan yang kamu buat" Jelas Galih
"Baik,
tapi saya pinjam dapurnya" Ucap Safira lagi
"Aidan,
apa kamu sudah selesai interview peserta lain jika sudah tunjukan dapur pada
peserta yang bernama Safira" panggil Galih pada seorang lelaki, gadis itu
jadi tahu siapa nama lelaki yang memakai kemeja yang tadi melakukan interview
kepada dirinya
"Ini
dapurnya Safira, kamu peserta pertama yang diijinkan masuk dapur oleh bos dan
pesan saya jangan sampai kamu mengacau di dapur" Aidan mengancam Safira
namun gadis itu tidak peduli, setelah Aidan pergi, gadis itu memakai celemek
dapur dan menyiapkan bahan-bahan yang akan dia buat.
Semua orang
yang ada di dapur berbisik, siapa gadis cantik yang ada di dapur mereka, semua
pegawai di cafe ini laki-laki, dalam rekruitmen kali ini sangat berbeda jauh
dari sebelumnya, Galih bos mereka benar-benar ikut turun tangan dan memberikan
banyak tes dan tekanan pada peserta.
Safira sudah
menghidangkan satu menu desert di hadapan Galih dan staf dapur, gadis itu juga
menjelaskan apa nama dari hidangan yang dia buat
Galih lelaki
itu sedikit kaget melihat Safira yang gigih dan sejak awal memang Galih tidak
berniat akan menerima Safira membuat
Safira kesulitan adalah rencananya, namun keputusannya ini berubah
ketika melihat cara gadis itu menjelaskan hidangannya, bergerak dengan cepat
dan sat set saat membuat hidangan membuat Galih memikirkan keputusannya, dia
akan memutuskan setelah mencicipi rasa hidangan yang di buat Safira.
"Saya
akui jika penampilan dari hidangan kamu bagus, tapi belum tentu rasanya, karena
rasa adalah point penting" Ucap Galih meminta semua staf dapur untuk
mencicipi
Mereka
tergiur untuk segera mencicipi dan ekspresinya sangat kaget karena ternyata
buatan Safira sangat enak membuat Galih pun ikut mencicipi, lelaki itu terlalu
gengsi untuk mengakui jika rasanya
sangat enak.
"Bagaimana
Aidan, pendapat kamu tentang hidangan Safira, kamu ketua dapurnya silahkan
Aidan memberikan penilaian, dan penilaian kamu menentukan apakah Safira di
terima atau tidak bekerja di cafe ini" Ucap Galih akhirnya
"Bentuknya
cantik, rasanya juga enak, saya rasa menu ini bisa kita keluarkan sebagai menu
baru di cafe ini, tadi apa nama dari hidangan ini Safira" tanya Aidan
"Sweet
and salty wafel"Balas Safira
"Nama
yang cantik sesuai dengan tampilan dan rasanya" Balas Aidan,
Galih
memperhatikan Aidan tingkah laku lelaki itu membuat Galih tahu jika Safira bisa
langsung diterima oleh staf dapurnya dan itu artinya gadis itu bisa bekerja di
cafenya
Galih tidak
bisa egois, gadis itu memang punya keahlian yang di butuhkan di cafe nya,
akhirnya Galih memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada Safira dan
memberikan kontrak kerja selama satu tahun, kebahagiaan terpancar jelas di
wajah Safira, senyuman itu baru kari ini Galih lihat, dan memberikan kesan
lebih cantik berkali lipat di wajah Safira .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar