Minggu, 06 April 2014

Meet Again - Part 27

 


         Kinan berdiri di samping jalan, untuk menyebrang menuju stasiun kereta, namun dari arah berlawanan mobil sport melaju kencang ke arah Kinan, menabrak kaki gadis itu membuatnya terpental membentur kaca mobil kemudian jatuh ke aspal bergelinding.

Darah bercucuran di aspal semua orang berkerumun Nagaswara yang melihat itu memegang dadanya, dia juga ingat hal serupa menimpa anaknya, lelaki paruh baya itu menghubungi ambulance tak lama Kinan di bawa oleh ambulance menuju Hospital lalu menghubungi putranya dan juga Fahmi.

Kinan sudah masuk ruang Operasi dan mendapatkan pertolongan atas persetujuan Fahmi, tindakan cepat di lakukan.

Fahmi, Nagaswara dan Gio duduk di depan ruang Operasi menunggu hasil dari dokter yang menangani.

"Keluarga Kinan" Ucap dokter Ahmad saat keluar dari ruangan, Fahmi dan juga yang lain ikut menghampiri

"Saudara Kinan berhasil melewati kritisnya dia sedang tertidur saat ini, namun saudara Kinan mengalami patah tulang di kaki kirinya, kakinya remuk dan sulit untuk di satukan, dokter ortopedi disini tidak bisa memberikan tindakan lebih karena keterbatasan alat medis" jelas dokter Ahmad

 "Apa saya boleh  masuk?" Tanya Fahmi

"Silahkan, namun untuk saat ini hanya saudara Fahmi yang boleh masuk itu permintaan pasien sendiri, mungkin yang lain bisa menemuinya nanti" Balas dokter Ahmad lagi

Fahmi melihat kaki kiri Kinan di balut perban sampai lutut, kepalanya juga sama, gadis itu masih terpejam

"Kinan saya tidak menyangka kamu akan terbaring di bad rumah sakit seperti ini, biasanya kamu yang mengobati mereka" lirih Fahmi

Matanya terbuka pelan, bola mata bulat itu mengerjap Kinan tersenyum kepada Fahmi

"Ini sudah terjadi, aku tidak bisa menghindarinya" Balas gadis itu sambil tersenyum

"Sekarang kak Fahmi harus hati-hati, aku tidak mau kak Fahmi terluka sama seperti yang terjadi padaku, apalagi kak Fahmi punya perusahaan musuh kakak pasti lebih banyak dari aku" Ucap Kinan menasehati

"Aku sudah hati-hati Ki, tapi aku tidak mau melihat kamu terbaring lemah seperti ini, kamu harus kuat dan harus sembuh saya akan mengirim kamu berobat ke LN, saya dapat rekomendasi dari teman saya, ada dokter LN yang bisa menyembuhkan kaki kamu, alat disini tidak lengkap" Ucap Fahmi masih menunduk sedih

"Itu artinya kondisi kaki aku parah, kak bolehkan aku meminta jadwal pengobatan ku ke LN di undur tiga hari ada yang mau aku bicarakan dengan kak Gio, boleh kan kak?" Ujar Kinan merajuk sang kakak menyetujuinya.

Gio masuk ke ruangan dimana Kinan di rawat, gadis itu masih bisa tersenyum kepada  lelaki itu

"Ayo kak, mendekat lah ada yang mau aku bicarakan" ucap Kinan membuat Gio mendekat.

Kinan menunjukan handphone sebelum kecelakaan dia sempat kirim foto pada Fahmi dan di lokasi kejadian ada cctv  Gio meretas cctv tempat kejadian mereka mendapatkannya.

"Aku yakin kak Gio  lebih tahu mobil ini milik siapa" Ucap Kinan

Gio men-zoom rekaman cctv di laptop  menambah fitur kualitas gambar mereka tahu siapa yang ada di dalam mobil itu Winda namun kenapa lita memakai mobil milik Lita, sial Gio mengumpat ada yang janggal dari rekaman ini.

"Sebenarnya, aku mau minta tolong kepada kakak selidiki masalah ini ya kak" ucap gadis itu, ucapan barusan dari gadis itu membuat Gio menatap kearah Kinan, kecelakaan ini pasti ada kaitannya dengan kecelakaan lain.

***

Gio begadang untuk mengumpulkan bukti-bukti kematian mamahnya, kecelakaan Kinan dan juga kecelakaan yang terjadi pada dirinya, lelaki itu juga bekerja sama dengan Fahmi untuk menyelesaikan masalah ini, atau mungkin karena permintaan Kinan.

Semua bukti sudah terkumpul, mereka berdua juga menyewa lawyer LN untuk menyelesaikan kasus ini, di hari ketiga sidang sudah di putuskan.

Winda di jatuhi hukuman 10 tahun penjara karena telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap kinan, mencemarkan nama baik Kinan  dan juga ijin lowyer di cabut

Mira (mamah tiri Gio) di jatuhi hukuman mati karena sudah membunuh Ayunda (Mama Gio) dan juga melakukan percobaan pembunuhan  pada Gio membuat kaki kiri Gio patah dan saat ini di pasang gift pada kaki kirinya

"Mas ini tidak benar..." Teriak Mira pada Nagaswara, sedangkan lelaki paruh baya itu diam, dia juga sudah tidak perduli lagi dengan mantan istrinya itu, Nagaswara tidak mau ada hubungan apapun dengan orang yang sudah menghancurkan keluarganya.

"Kamu harus menerima hukuman atas perbuatan kamu Mira" Ucap Nagaswara

"Tapi aku tidak melakukannya" Teriak wanita itu yang tangannya sudah di borgol kemudian di bawa pergi, Fahmi hanya menatap Winda, ada yang aneh dengan gadis itu,

Lita tersenyum menyeringai samar sesuai dengan apa yang dia harapkan oleh dirinya wanita itu akhirnya masuk penjara dengan menanggung kesalahan yang tidak di perbuat, tatapan Lita penuh kebencian kepada keluarga Nagaswara.

Fahmi menyaksikan sidang berlangsung dengan melakukan Vidio call dengan Kinan, gadis itu merasa putusan hakim mengecewakan, Kinan meminta Fahmi untuk menggeser posisi handphonenya Kinan melihat ekspresi Lita barusan, merasa janggal Kinan yakin ada sesuatu yang wanita itu sembunyikan.

Gio dan Nagaswara saling pelukan, mereka bahagia karena akhirnya kasus ini telah di temukan pelakunya dan pelakunya mendapatkan hukuman, walaupun tidak seperti apa yang mereka mau.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar