Kinan berdiri di samping jalan, untuk menyebrang menuju stasiun kereta, namun dari arah berlawanan mobil sport melaju kencang ke arah Kinan, menabrak kaki gadis itu membuatnya terpental membentur kaca mobil kemudian jatuh ke aspal bergelinding.
Darah
bercucuran di aspal semua orang berkerumun Nagaswara yang melihat itu memegang
dadanya, dia juga ingat hal serupa menimpa anaknya, lelaki paruh baya itu
menghubungi ambulance tak lama Kinan di bawa oleh ambulance menuju Hospital lalu menghubungi putranya dan juga Fahmi.
Kinan sudah
masuk ruang Operasi dan mendapatkan pertolongan atas persetujuan Fahmi,
tindakan cepat di lakukan.
Fahmi, Nagaswara dan Gio duduk di depan ruang Operasi menunggu hasil dari
dokter yang menangani.
"Keluarga
Kinan" Ucap dokter Ahmad saat keluar dari ruangan, Fahmi dan juga yang
lain ikut menghampiri
"Saudara
Kinan berhasil melewati kritisnya dia sedang tertidur saat ini, namun saudara
Kinan mengalami patah tulang di kaki kirinya, kakinya remuk dan sulit untuk di
satukan, dokter ortopedi disini tidak bisa memberikan tindakan lebih karena
keterbatasan alat medis" jelas dokter Ahmad
"Apa saya boleh masuk?" Tanya Fahmi
"Silahkan,
namun untuk saat ini hanya saudara Fahmi yang boleh masuk itu permintaan pasien
sendiri, mungkin yang lain bisa menemuinya nanti" Balas dokter Ahmad lagi
Fahmi melihat kaki kiri Kinan di balut perban sampai lutut, kepalanya juga sama,
gadis itu masih terpejam
"Kinan
saya tidak menyangka kamu akan terbaring di bad rumah sakit seperti ini,
biasanya kamu yang mengobati mereka" lirih Fahmi
Matanya
terbuka pelan, bola mata bulat itu mengerjap Kinan tersenyum kepada Fahmi
"Ini
sudah terjadi, aku tidak bisa menghindarinya" Balas gadis itu sambil
tersenyum
"Sekarang
kak Fahmi harus hati-hati, aku tidak mau kak Fahmi terluka sama seperti yang
terjadi padaku, apalagi kak Fahmi punya perusahaan musuh kakak pasti lebih
banyak dari aku" Ucap Kinan menasehati
"Aku
sudah hati-hati Ki, tapi aku tidak mau melihat kamu terbaring lemah seperti
ini, kamu harus kuat dan harus sembuh saya akan mengirim kamu berobat ke LN,
saya dapat rekomendasi dari teman saya, ada dokter LN yang bisa menyembuhkan kaki
kamu, alat disini tidak lengkap" Ucap Fahmi masih menunduk sedih
"Itu
artinya kondisi kaki aku parah, kak bolehkan aku meminta jadwal pengobatan ku
ke LN di undur tiga hari ada yang mau aku bicarakan dengan kak Gio, boleh kan kak?" Ujar Kinan merajuk sang kakak menyetujuinya.
Gio masuk ke ruangan dimana Kinan di rawat, gadis itu masih bisa tersenyum
kepada lelaki itu
"Ayo
kak, mendekat lah ada yang mau aku bicarakan" ucap Kinan membuat Gio mendekat.
Kinan
menunjukan handphone sebelum kecelakaan dia sempat kirim foto pada Fahmi dan di
lokasi kejadian ada cctv Gio meretas
cctv tempat kejadian mereka mendapatkannya.
"Aku
yakin kak Gio lebih tahu mobil ini milik siapa" Ucap Kinan
Gio men-zoom rekaman cctv di laptop menambah fitur kualitas gambar mereka tahu
siapa yang ada di dalam mobil itu Winda namun kenapa lita memakai mobil milik Lita, sial Gio mengumpat ada yang janggal dari rekaman ini.
"Sebenarnya,
aku mau minta tolong kepada kakak selidiki masalah ini ya kak" ucap gadis itu, ucapan barusan dari gadis itu membuat Gio menatap kearah Kinan, kecelakaan ini pasti ada kaitannya dengan
kecelakaan lain.
***
Gio begadang
untuk mengumpulkan bukti-bukti kematian mamahnya, kecelakaan Kinan dan juga
kecelakaan yang terjadi pada dirinya, lelaki itu juga bekerja sama dengan Fahmi untuk menyelesaikan masalah ini, atau mungkin karena permintaan Kinan.
Semua bukti sudah terkumpul, mereka berdua juga menyewa lawyer LN untuk menyelesaikan kasus ini, di hari ketiga sidang sudah di putuskan.
Winda di jatuhi hukuman 10 tahun penjara karena telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap kinan, mencemarkan nama baik Kinan dan juga ijin lowyer di cabut
Mira (mamah tiri Gio) di jatuhi hukuman mati karena sudah membunuh Ayunda (Mama Gio) dan juga melakukan percobaan pembunuhan
pada Gio membuat kaki kiri Gio patah dan saat ini di pasang gift
pada kaki kirinya
"Mas
ini tidak benar..." Teriak Mira pada Nagaswara, sedangkan lelaki paruh
baya itu diam, dia juga sudah tidak perduli lagi dengan mantan istrinya itu,
Nagaswara tidak mau ada hubungan apapun dengan orang yang sudah menghancurkan
keluarganya.
"Kamu
harus menerima hukuman atas perbuatan kamu Mira" Ucap Nagaswara
"Tapi aku tidak melakukannya" Teriak wanita itu yang tangannya sudah di borgol kemudian di bawa pergi, Fahmi hanya menatap Winda, ada yang aneh dengan gadis itu,
Lita tersenyum menyeringai samar sesuai dengan apa yang
dia harapkan oleh dirinya wanita itu akhirnya masuk penjara dengan menanggung kesalahan yang
tidak di perbuat, tatapan Lita penuh kebencian kepada keluarga Nagaswara.
Fahmi menyaksikan sidang berlangsung dengan melakukan Vidio call dengan Kinan, gadis
itu merasa putusan hakim mengecewakan, Kinan meminta Fahmi untuk menggeser
posisi handphonenya Kinan melihat ekspresi Lita barusan, merasa janggal Kinan
yakin ada sesuatu yang wanita itu sembunyikan.
Gio dan Nagaswara saling pelukan, mereka bahagia karena akhirnya kasus ini telah di
temukan pelakunya dan pelakunya mendapatkan hukuman, walaupun tidak seperti apa
yang mereka mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar