Rabu, 09 April 2014

Meet Again - Part 28

 


     Gio menyusul Fahmi ke bandara, Fahmi sudah pergi bahkan lelaki itu juga tidak memberitahu dirinya kalau Kinan sudah lebih dulu berobat di LN sebelum kasus selesai

Gio duduk di kursi tunggu bandara, lelaki itu berdiri dari duduknya mendengar berita tentang pesawat yang jatuh, dia tahu kalau penerbangan itu ada Fahmi.

Lelaki itu menghubungi pihak maskapai penerbangan dan benar saja bahwa pesawat dengan GA713 telah mengalami masalah pada mesin menyebabkan awak pesawat kebakaran dan jatuh ke lautan.

Jasad para korban belum semuanya di temukan termasuk jasad Fahmi team SAR sudah turun selama tiga hari pencarian, Gio khawatir bagaimana perasaan Kinan jika gadis itu mengetahui kejadian ini, bagaimana hancurnya jika tahu bahwa perusahaan keluarga Fahmi tengah bangkrut karena uang perusahaan di bawa kabur sektretaris kepercayaannya, setelah semua karyawan dapat gaji semua karyawan di berhentikan.

Pesan suara terakhir yang Fahmi kirimkan pada Gio, memberitahukan "Gio, aku titipkan Kinan kepadamu, dan terus waspadalah, karena bisa jadi penjahat yang sesungguhnya adalah orang terdekatmu sendiri, bisa jadi tunangan mu sendiri" Voice note yang Fahmi terhenti sampai disitu dengan suara yang serak.

Membuat Gio penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi apa maksud ucapan Fahmi.

Karena Gio sebagai Pegawai Negeri Sipil, tentu saja lelaki itu tidak bisa keluar begitu saja dari tempat kerja, ada prosedur yang rumit jika dia berhenti, karena itu lah Gio masih bekerja di Rumah sakit dan juga mengembangkan bisnisnya, lelaki itu memiliki cabang cafe di beberapa kota, namun belum sampai tembus buka cabang di LN.

Setiap hari dia bekerja, wajah lelaki itu menjadi lebih dingin dari sebelumnya, sebutannya di Rumah Sakit ' si tak tersentuh' karena menolak jadwal dinas dengan perempuan, bahkan Gio tidak menolak lagi seperti sebelumnya, lelaki itu langsung menerima ketika pak Gandi menunjuknya menjadi perawat kamar operasi, wajahnya yang semakin dingin.

Nagaswara sesekali tertawa melakukan Vidio call dengan seseorang, di masa tuanya lelaki sepuh itu ingin terlepas dari berbagai pekerjaan yang menjeratnya selama ini, dia sibuk merawat tanaman anggrek, dan perusahaannya di serahkan pada Gio dan orang kepercayaannya.

***

Kinan menatap kakinya, berkat pengobatan yang di rekomendasikan Fahmi kakinya sembuh, seperti semula, Kinan tahu jika apapun yang terjadi dengan kakaknya, seseorang dengan rutin selalu mengirimkan informasi, Kinan yakin seseorang yang tidak di ketahui identitasnya itu pasti orang-orang yang selama ini ada di sekitarnya.

setelah mengajukan cuti selama enam bulan untuk mengobati kakinya dia harus kembali bekerja disana, apalagi dia sebagai pegawai negeri sipil

Anisa selalu memberitahu apapun mengenai yang terjadi di rumah sakit, walaupun gadis itu tidak menjenguknya di LN tapi komunikasi tidak pernah hilang

***

Kinan menatap gedung yang terbengkalai, banyak rumput liar di halaman dan juga pagar sangat tidak terawat, Kinan juga tahu semua aset milik Fahmi sudah di sita, termasuk rumah mewah yang dulu di tempati.

Kinan masuk ke dalam gedung yang tidak berpenghuni itu, dia terus masuk ke ruangan yang sedikit bersih, dan lampunya menyala.

"Siapa kamu kenapa memakai tempat ini" Tanya Kinan

Seseorang yang membelakangi Kinan. tersenyum jahat kini  dia mendapatkan targetnya yang selama ini dia tunggu tidak percuma mengirimkan informasi apapun  pada Kinan.

"Aku sudah lama menunggu mu pulang Kinan" Ucap orang tersebut tersenyum ramah, Kinan memundurkan kakinya, dia tidak kenal orang ini siapa, bahkan ini pertama kalinya dia melihat wajah penuh dengan jerawat ada luka sayat di pipi kirinya, tunggu dia pernah melihat wajah ini sekilas, tapi dimana,

"Apa kamu sudah mengingatnya ?" Tanya orang itu semakin mendekat kepada Kinan, membuat Kinan tersudut, membentur tembok dan orang itu mengurung Kinan menggunakan tangannya.

"Apakah anda orang yang saat kecelakaan itu..." Lirih Kinan,

Orang itu tersenyum menyeringai semakin mendekat ke arah wajah Kinan, dan mencengkram leher gadis itu mengangkatnya keatas membuat Kinan kesulitan bernafas, seseorang itu kembali menjatuhkan Kinan di lantai.

"Rupanya ingatan kamu payah Ki, kau tahu bahkan aku berharap kau mengingat ku dengan wajah ini. bukan dengan wajah...." seseorang itu tidak meneruskan ucapannya melainkan dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan memakainya.

Kinan terkejut, melihat wajah siapa saat ini yang ada di hadapannya.

"Jadi kamu lebih mengenali wajah buatan ini" ucap wanita itu kecewa,

"Tidak apa-apa, aku hanya memakai ini ketika di hadapanmu, kamu sampai saat ini belum juga menyadari perasaan kamu dan juga tidak tahu siapa orang yang dengan tulus memperlakukanmu dan berkorban banyak untuk mu mengecewakan sekali kau masuk ke dalam gadis yang tidak peka" ucap orang tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar