Gio menyusul Fahmi ke bandara, Fahmi sudah pergi bahkan lelaki itu juga tidak memberitahu dirinya kalau Kinan sudah lebih dulu berobat di LN sebelum kasus selesai
Gio duduk di
kursi tunggu bandara, lelaki itu berdiri dari duduknya mendengar berita tentang
pesawat yang jatuh, dia tahu kalau penerbangan itu ada Fahmi.
Lelaki itu
menghubungi pihak maskapai penerbangan dan benar saja bahwa pesawat dengan
GA713 telah mengalami masalah pada mesin menyebabkan awak pesawat kebakaran dan
jatuh ke lautan.
Jasad para
korban belum semuanya di temukan termasuk jasad Fahmi team SAR sudah turun
selama tiga hari pencarian, Gio khawatir bagaimana perasaan Kinan jika gadis
itu mengetahui kejadian ini, bagaimana hancurnya jika tahu bahwa perusahaan keluarga Fahmi tengah bangkrut karena uang perusahaan di bawa kabur sektretaris
kepercayaannya, setelah semua karyawan dapat gaji semua karyawan di
berhentikan.
Pesan suara
terakhir yang Fahmi kirimkan pada Gio, memberitahukan "Gio, aku titipkan
Kinan kepadamu, dan terus waspadalah, karena bisa jadi penjahat yang
sesungguhnya adalah orang terdekatmu sendiri, bisa jadi tunangan mu sendiri"
Voice note yang Fahmi terhenti sampai disitu dengan suara yang serak.
Membuat Gio
penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi apa maksud ucapan Fahmi.
Karena Gio
sebagai Pegawai Negeri Sipil, tentu saja lelaki itu tidak bisa keluar begitu
saja dari tempat kerja, ada prosedur yang rumit jika dia berhenti, karena itu
lah Gio masih bekerja di Rumah sakit dan juga mengembangkan bisnisnya, lelaki
itu memiliki cabang cafe di beberapa kota, namun belum sampai tembus buka
cabang di LN.
Setiap hari dia bekerja, wajah lelaki itu menjadi lebih dingin dari sebelumnya, sebutannya di Rumah Sakit ' si tak tersentuh' karena menolak jadwal dinas dengan perempuan, bahkan Gio tidak menolak lagi seperti sebelumnya, lelaki itu langsung menerima ketika pak Gandi menunjuknya menjadi perawat kamar operasi, wajahnya yang semakin dingin.
Nagaswara
sesekali tertawa melakukan Vidio call dengan seseorang, di masa tuanya lelaki
sepuh itu ingin terlepas dari berbagai pekerjaan yang menjeratnya selama ini,
dia sibuk merawat tanaman anggrek, dan perusahaannya di serahkan pada Gio dan orang kepercayaannya.
***
Kinan
menatap kakinya, berkat pengobatan yang di rekomendasikan Fahmi kakinya sembuh,
seperti semula, Kinan tahu jika apapun yang terjadi dengan kakaknya, seseorang
dengan rutin selalu mengirimkan informasi, Kinan yakin seseorang yang tidak di
ketahui identitasnya itu pasti orang-orang yang selama ini ada di sekitarnya.
setelah
mengajukan cuti selama enam bulan untuk mengobati kakinya dia harus kembali
bekerja disana, apalagi dia sebagai pegawai negeri sipil
Anisa selalu
memberitahu apapun mengenai yang terjadi di rumah sakit, walaupun gadis itu
tidak menjenguknya di LN tapi komunikasi tidak pernah hilang
***
Kinan
menatap gedung yang terbengkalai, banyak rumput liar di halaman dan juga pagar sangat tidak terawat, Kinan juga tahu semua aset milik Fahmi sudah di sita,
termasuk rumah mewah yang dulu di tempati.
Kinan masuk
ke dalam gedung yang tidak berpenghuni itu, dia terus masuk ke ruangan yang
sedikit bersih, dan lampunya menyala.
"Siapa
kamu kenapa memakai tempat ini" Tanya Kinan
Seseorang
yang membelakangi Kinan. tersenyum jahat kini
dia mendapatkan targetnya yang selama ini dia tunggu tidak percuma
mengirimkan informasi apapun pada Kinan.
"Aku
sudah lama menunggu mu pulang Kinan" Ucap orang tersebut tersenyum ramah,
Kinan memundurkan kakinya, dia tidak kenal orang ini siapa, bahkan ini pertama
kalinya dia melihat wajah penuh dengan jerawat ada luka sayat di pipi kirinya,
tunggu dia pernah melihat wajah ini sekilas, tapi dimana,
"Apa
kamu sudah mengingatnya ?" Tanya orang itu semakin mendekat kepada Kinan,
membuat Kinan tersudut, membentur tembok dan orang itu mengurung Kinan menggunakan
tangannya.
"Apakah
anda orang yang saat kecelakaan itu..." Lirih Kinan,
Orang itu
tersenyum menyeringai semakin mendekat ke arah wajah Kinan, dan mencengkram
leher gadis itu mengangkatnya keatas membuat Kinan kesulitan bernafas, seseorang itu kembali menjatuhkan Kinan di lantai.
"Rupanya
ingatan kamu payah Ki, kau tahu bahkan aku berharap kau mengingat ku dengan
wajah ini. bukan dengan wajah...." seseorang itu tidak meneruskan ucapannya
melainkan dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan memakainya.
Kinan
terkejut, melihat wajah siapa saat ini yang ada di hadapannya.
"Jadi
kamu lebih mengenali wajah buatan ini" ucap wanita itu kecewa,
"Tidak
apa-apa, aku hanya memakai ini ketika di hadapanmu, kamu sampai saat ini belum
juga menyadari perasaan kamu dan juga tidak tahu siapa orang yang dengan tulus
memperlakukanmu dan berkorban banyak untuk mu mengecewakan sekali kau masuk ke
dalam gadis yang tidak peka" ucap orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar