Rabu, 02 April 2014

Meet Again - Part 25

 


          Kinan masuk dinas malam bersama Gio, sikap Kinan seperti biasa setelah operan dinas di lakukan dia menyiapkan pasien IGD yang akan di pindah ruangan.

Kinan melakukan konfirmasi ke bagian rawat inap apakah pasien yang akan dia pindahkan sudah mendapatkan ruangan di rawat inap atau belum.

Setalah di konfirmasi sudah mendapatkan ruangan gadis itu menyiapkan pasien lalu memindahkan pasien ke kursi roda, namun Gio yang sudah selesai dengan dokumennya malah tanpa permisi mengambil alih tugas Kinan.

"Biar aku saja" Ucap lelaki itu menyingkirkan Kinan dengan tergesa membuat Kinan jatuh ke lantai. Gio tidak berbalik lelaki itu malah terus berjalan mendorong pasiennya menuju lift. Kinan menggelengkan kepalanya, tidak mengerti, dia tidak melakukan kesalahan kepada Gio kenapa sikap lelaki itu aneh sekali.

"Kamu lagi berantem sama Gio? Tanya Anisa yang baru datang setelah memindahkan pasien ke ruang rawat inap

"Mungkin aku pernah menyinggungnya" Balas Kinan

"Sejak dia datang dinas malam sikapnya susah dingin begitu, tapi biasanya juga dia dingin sih, cuma mencair kalau da Kamu saja Ki, makanya itu aku aneh saat melihat sikap dia malam ini kayak lebih kejam begitu sama kamu,"Tutur Anisa sambil masuk ke toilet

"Sudahlah mungkin, dia sedang bertengkar sama pacarnya jadi imbasnya sama aku"Balas Kinan

"Setahuku Gio gak punya pacar, kalau yang naksir dia banyak, hampir semua perawat disini tapi aku tidak termasuk" Balas Anisa kemudian menutup pintu toilet

Pukul 22:00 wib IGD kosong karena semua pasien sudah di pindahkan, Kinan sedang memainkan handphonenya, ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dia kenal.

"Hallo dengan siapa? Tanya gadis itu

"saya Fahmi, Ki kamu lagi dimana ada yang mau saya bicarakan sama kamu, kita bisa bertemu di cafe depan rumah sakit.

"Saya lagi dinas malam, apa yang mau dibicarakan apakah hal penting, jika tidak berbicara lewat telepon saja" balas Kinan, terdengar helaan nafas di sebrang sana.

"Saya dapat lamaran dari pak Nagaswara, dia ingin melamar kamu untuk putranya Kinan, kamu tahu kan Ki, saya masih kakak kamu, tentu dia akan melakukan lamarannya lewat saya, apa benar kamu mencintai Gio, saya tidak tahu bagaimana perasaan kamu Ki, jadi masalah ini kamu selesaikan sendiri Ki" Ujar Fahmi menghela nafas berat di sebrang telepon

"Saya tidak mau menikah, jadi tolong ka Fahmi bantu saya untuk menolak lamarannya" Balas Kinan tanpa rasa bersalah

"Kamu yakin. tidak ada hal baik yang bisa kamu pertimbangkan Ki, maksud saya pak Nagaswara mengatakan kalau kalian sangat intim dan bahkan bisa saja melakukan hal lebih jauh" Ucap Fahmi agak pelan

"Saya yang tahu sejauh mana perbuatan saya, ka Fahmi tidak usah khawatir, yang perlu ka Fahmi lakukan adalah menolak lamarannya selesai" Balas Kinan

"Pak Nagaswara akan menemui kamu besok siang di cafe Lumitta" Ucap Fahmi mematikan sepihak teleponnya.

"Siapa yang mau lamar kamu Ki? Tanya Anisa penasaran dia sempat mendengar perbincangan Kinan barusan di telepon

"Ada, hanya saja aku tidak mau menikah" Balas Kinan

"Kenapa, apa kamu tidak mencintai lelaki itu, atau kamu memiliki seseorang yang kamu cintai?" Tanya Anisa gadis itu sangat penasaran, dia yakin Kinan mau memberitahunya

"Saya tidak mau menikah, itu saja alasannya" Balas Kinan tidak berniat menimpalinya kembali, membuat Anisa kecewa

"Sayang sekali, aku yakin lelaki itu pasti tidak menarik makanya kamu tidak mau menikah" Timpal Anisa akhirnya gadis itu menyimpulkan sendiri.

tepat di hadapan Kinan adalah Gio lelaki itu menatap lekat wajah Kinan, tidak ada kebohongan disana, gadis itu memang tidak mau menikah sama seperti saat dia mengatakannya kemarin malam. Gio hanya bisa menahan diri untuk tidak ikut membahas pernikahan lagi bersama Kinan.

Kamu pikir saya akan diam saja, saat mengetahui si tua itu melakukan lamaran untuk putra kandungnya, jangan harap! saya bahkan akan membuat keluarga itu menderita. ucap seseorang mengepalkan tangan berlalu pergi.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar