Kinan masuk dinas malam bersama Gio, sikap Kinan seperti biasa setelah operan dinas di lakukan dia menyiapkan pasien IGD yang akan di pindah ruangan.
Kinan
melakukan konfirmasi ke bagian rawat inap apakah pasien yang akan dia pindahkan
sudah mendapatkan ruangan di rawat inap atau belum.
Setalah di
konfirmasi sudah mendapatkan ruangan gadis itu menyiapkan pasien lalu
memindahkan pasien ke kursi roda, namun Gio yang sudah selesai dengan
dokumennya malah tanpa permisi mengambil alih tugas Kinan.
"Biar
aku saja" Ucap lelaki itu menyingkirkan Kinan dengan tergesa membuat Kinan
jatuh ke lantai. Gio tidak berbalik lelaki itu malah terus berjalan mendorong
pasiennya menuju lift. Kinan menggelengkan kepalanya, tidak mengerti, dia tidak
melakukan kesalahan kepada Gio kenapa sikap lelaki itu aneh sekali.
"Kamu
lagi berantem sama Gio? Tanya Anisa yang baru datang setelah memindahkan pasien
ke ruang rawat inap
"Mungkin
aku pernah menyinggungnya" Balas Kinan
"Sejak
dia datang dinas malam sikapnya susah dingin begitu, tapi biasanya juga dia
dingin sih, cuma mencair kalau da Kamu saja Ki, makanya itu aku aneh saat
melihat sikap dia malam ini kayak lebih kejam begitu sama kamu,"Tutur
Anisa sambil masuk ke toilet
"Sudahlah
mungkin, dia sedang bertengkar sama pacarnya jadi imbasnya sama aku"Balas
Kinan
"Setahuku
Gio gak punya pacar, kalau yang naksir dia banyak, hampir semua perawat disini
tapi aku tidak termasuk" Balas Anisa kemudian menutup pintu toilet
Pukul 22:00
wib IGD kosong karena semua pasien sudah di pindahkan, Kinan sedang memainkan
handphonenya, ada panggilan masuk dari nomor yang tidak dia kenal.
"Hallo
dengan siapa? Tanya gadis itu
"saya Fahmi, Ki kamu lagi dimana ada yang mau saya bicarakan sama kamu, kita bisa
bertemu di cafe depan rumah sakit.
"Saya
lagi dinas malam, apa yang mau dibicarakan apakah hal penting, jika tidak
berbicara lewat telepon saja" balas Kinan, terdengar helaan nafas di
sebrang sana.
"Saya
dapat lamaran dari pak Nagaswara, dia ingin melamar kamu untuk putranya Kinan, kamu tahu kan Ki, saya masih kakak kamu, tentu dia akan melakukan lamarannya lewat saya, apa benar kamu mencintai Gio, saya tidak tahu bagaimana perasaan kamu Ki, jadi masalah ini kamu selesaikan sendiri Ki" Ujar Fahmi menghela nafas berat di sebrang telepon
"Saya
tidak mau menikah, jadi tolong ka Fahmi bantu saya untuk menolak
lamarannya" Balas Kinan tanpa rasa bersalah
"Kamu
yakin. tidak ada hal baik yang bisa kamu pertimbangkan Ki, maksud saya pak
Nagaswara mengatakan kalau kalian sangat intim dan bahkan bisa saja melakukan
hal lebih jauh" Ucap Fahmi agak pelan
"Saya
yang tahu sejauh mana perbuatan saya, ka Fahmi tidak usah khawatir, yang perlu
ka Fahmi lakukan adalah menolak lamarannya selesai" Balas Kinan
"Pak
Nagaswara akan menemui kamu besok siang di cafe Lumitta" Ucap Fahmi mematikan
sepihak teleponnya.
"Siapa
yang mau lamar kamu Ki? Tanya Anisa penasaran dia sempat mendengar perbincangan
Kinan barusan di telepon
"Ada,
hanya saja aku tidak mau menikah" Balas Kinan
"Kenapa,
apa kamu tidak mencintai lelaki itu, atau kamu memiliki seseorang yang kamu
cintai?" Tanya Anisa gadis itu sangat penasaran, dia yakin Kinan mau
memberitahunya
"Saya
tidak mau menikah, itu saja alasannya" Balas Kinan tidak berniat
menimpalinya kembali, membuat Anisa kecewa
"Sayang
sekali, aku yakin lelaki itu pasti tidak menarik makanya kamu tidak mau
menikah" Timpal Anisa akhirnya gadis itu menyimpulkan sendiri.
tepat di
hadapan Kinan adalah Gio lelaki itu menatap lekat wajah Kinan, tidak ada kebohongan
disana, gadis itu memang tidak mau menikah sama seperti saat dia mengatakannya
kemarin malam. Gio hanya bisa menahan diri untuk tidak ikut membahas pernikahan lagi bersama Kinan.
Kamu pikir
saya akan diam saja, saat mengetahui si tua itu melakukan lamaran untuk putra kandungnya, jangan harap! saya bahkan akan membuat keluarga itu
menderita. ucap seseorang mengepalkan tangan berlalu pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar