Kamis, 27 Maret 2014

Meet Again - Part 24



                      Gio berpikir ribuan kali untuk mengatakan idenya kepada Kinan agar gadis itu membuka restauran saja karena masakanannya sangat enak, namun dia urungkan takutnya menyinggung Kinan. 

"Apakah tidak enak? Tanya Kinan melihat ekspresi wajah Gio yang makan sambil diam

"Masakan kamu sangat enak, saya suka" Balas lelaki itu.

"Saya sudah selesai makan, makasih Ki kalau begitu saya pulang dulu" Ucap Gio

"Saya juga mau ngucapin makasih sama ka Gio karena udah nolongin saya, tapi bagaimana dengan kaki kakak apa baik-baik saja?' Tanya Kinan

"Saya baik-baik saja" Balas Gio berdiri dari duduknya dan dia tersandung kakinya sendiri, Kinan yang lihat itu berniat menolong namun yang terjadi malah dia jatuh di atas tubuh Gio,

Brakkkk

Pintu Apartemen di buka, Nagaswara dan Fahmi melihat posisi Gio dan Kinan, mereka yang baru sadar langsung menjauhkan diri.

"Jadi ini alasan kamu memutuskan pertunangan dengan Lita, kalau memang gadis ini adalah pacar kamu saya akan menikahkan kalian, perbuatan kalian ini sudah kelewatan" ucap lelaki paruh baya itu

"Papa salah paham" Ujar Gio

"Om apa yang sudah om lihat itu tidak seperti yang om pikirkan" jelas Kinan

"Pokoknya kalian harus menikah" Ucap Nagaswara tidak bisa di bantah

Fahmi masih diam di ambang pintu, sedangkan Nagaswara papah Gio sudah pergi.

"Gio seharusnya kamu pulang, tidak baik berada di Apartemen seorang gadis seperti ini " Ucap Fahmi sinis lalu pegi

Kinan duduk di sofa, dia bingung harus memulai percakapan seperti apa dengan Gio atas apa yang baru saja terjadi.

Gio menatap Kinan, kenapa wanita ini diam saja, Gio sempat melihat raut kecewa di wajah Fahmi pada Kinan apakah Fahmi menyukai Kinan, tapikan mereka kakak-adik, atau ada hal yang lain, aku harus mencari tahu, pikir Gio.

"Apa harus menikah, hanya karena kejadian barusan" Tanya Kinan pada Gio

tentu tidak perlu, namun justru dengan jatuhnya tubuh kamu di atas tubuh saya membuat sesuatu saya trun on, ucap Gio dalam hatinya.

"Tergantung, keduanya, jika sama-sama menginginkan pernikahan tentu saja bisa menikah" Balas Gio bijak.

"Tapi saya tidak mau menikah" balas Kinan

"Kamu tenang saja, saya akan membujuk Papah saya untuk membatalkan rencana pernikahan ini," ucap Gio berusaha menenangkan Kinan, dari pancaran mata gadis itu Gio menangkap bahwa Kinan sangat tidak mau menikah.

"Bagaimana jika tidak berhasil" Tanya Kinan

"Kalau saya tidak berhasil kita mencari cara lain, apa yang membuat kamu tidak ingin menikah, apa karena dengan saya, bukan dengan Fahmi? Tanya Gio berusaha memancing Kinan.

Kinan menatap Gio,  alasan kenapa Kinan tidak mau menikah karena membuatnya mengingat pernikahan mamah dan papahnya.

"Alasan saya tidak mau menikah bukan karena apa yang baru saja kakak sebutkan, melainkan ada hal yang lain" Balas Kinan

"Apa karena kamu pernah di selingkuhi" Tanya Gio, lelaki itu sepertinya banyak tahu tentang Kinan, mungkin kah Gio sudah menyelidiki latar belakang dirinya.

Kinan tidak menjawab apa yang di tanyakan Gio.

"Kamu harus tahu Ki, bahwa tidak semua lelaki bersikap seperti itu" jelas Gio

"Saya masih belum ingin menikah, menikah adalah nomor sekian dari daftar keinginan saya" Balas Kinan pada akhirnya.

"Lalu apa yang menjadi nomor pertama dari daftar keinginan kamu" Tanya Gio lagi

"Saya tidak perlu memberitahunya, itu rahasia.. " Balas Kinan tersenyum simpul

"Apa yang kamu pikirkan, kamu sejak tadi menatap saya penuh selidik begitu" Ujar Gio sambil tertawa, wajah lelaki itu tampan 

"Saya merasa ka Gio sudah mengetahui tentang saya lebih jauh, sedangkan saya sendiri tidak tahu apa-apa tentang kakak" Ujar Kinan setengah protes, lelaki itu tertawa sumbang, mengusap air matanya, dia bisa tertawa selepas ini jika bersama Kinan.

"Kamu akan tahu banyak hal tentang saya jika kita menikah" Balas Gio sambil kembali menggoda Kinan, sedangkan Kinan hanya tersenyum saja.

Gio pamit pada Kinan, dia sebaiknya pergi dari Apartemen gadis itu, semakin lama dia bersama Kinan maka hatinya semakin tidak mau pergi.

Gio keluar dari Apartemen Kinan, menuju Apartemennya Gio mengeluarkan sesuatu di dalam kantong celananya, benda persegi panjang yang tergeletak di bawah meja tivi, sebenarnya kakinya tersandung tadi karena akan mengambil benda  itu, setelah di lihat-lihat Gio tahu bahwa itu sebuah flashdisk.

Gio ingat penyebab kecelakaan tiga tahun lalu, karena dia memiliki isi dari flashdisk ini, ternyata dia menyimpannya di Apartemen yang sekarang di tempati Kinan.

Gio menatap kakinya, Kinan tidak mencintainya, apalagi mau menerima kekurangan fisiknya, Gio sadar itu, lelaki itu memijat keningnya, kenapa dia bisa menyukai gadis itu, Gio juga tahu bahwa Fahmi memiliki perasaan lebih dari sekedar adik kepada Kinan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar