Minggu, 09 Maret 2014

Meet Again - Part 9

 


     Fahmi menuju lantai atas, menikmati udara segar dari balkon, lelaki itu membuka pintu kamarnya berjalan menuju balkon.

Fahmi sebagai seorang lelaki jelas tahu,  gadis itu memiliki ketertarikan pada siapa, namun dia tetap tidak pantang menyerah dia hanya ingin mendekat dan mengenal lebih jauh bagaimana gadis itu.


***


Kinan menyiapkan perlengkapan barbeque nya di taman belakang, menaburkan arang pada wadah dan siap menyalakan api, menyusun daging di atas pemanggang, gadis itu sejenak melupakan amarahnya, dia hanya ingin menikmati waktu liburnya, hari ini.

Ki Calling

Fahmi menatap layar handphonenya tertera siapa yang menelpon.

Hallo... Ki...

Baik nanti saya turun..

Fahmi tersenyum melihat betapa sibuknya Kinan, lelaki itu tak lupa mengambil foto gadis itu dari belakang kemudian membantu Kinan mengambil alih tugas barbeque.

Kinan menyiapkan piring dan sambal juga lalapan di meja kecil yang dia bawa dari dalam, mereka duduk lesehan di karpet yang sudah di gelar di atas rumput,

"Wah dokter jago juga ya manggang dagingnya, sampai matang ke dalam" Puji Kinan antusias

"Ia donk, saya juga masih jago dalam hal yang lain" Balas Fahmi sambil tersenyum

Mereka makan sampai habis, Fahmi megang gelas yang berisi lemon sambil di goyang.

"Ki ini kan bukan di tempat kerja, bagaimana jika kamu tidak perlu memanggil saya dengan panggilan 'dokter' " Pinta lelaki itu sambil menatap mata Kinan intens

"Tapi kan itu tidak sopan" Balas gadis itu

"Hanya berlaku di tempat kerja, jika di luar tempat kerja cukup panggil  saya kakak " Balas lelaki itu

Kinan menatap Fahmi dalam kemudian gadis itu menyetujuinya, dia tidak mempermasalahkan hal itu.


****


Kinan sudah mengantarkan pasien ke ruang perawatan khusus, dia mendengar banyak perawat wanita bergosip tentang dokter Fahmi, semalam mendadak aktif di Instagram dan membuat story sedang barbeque dengan seorang wanita yang mereka diduga sebagai pacarnya.

Kinan tahu jika kemarin Fahmi bersamanya hanya saja dia tidak mau terlalu percaya diri bahwa wanita itu adalah dirinya mungkin saja Fahmi mengunggah itu waktu dulu bersama pacarnya.

Kinan melakukan RJP pada pasien sesuai dengan intruksi dokter Fahmi, lelaki itu meminta Kinan turun dari atas bad di gantikan oleh dirinya, kemudian Kinan menyuntikan beberapa obat sesuai intruksi dokter Fahmi,

dokter Fahmi turun dari atas bad, lelaki itu mengumumkan waktu kematian pasien dan berbicara pada keluarganya, sedangkan Kinan melengkapi dokumen pada seratus pasien yang meninggal.

Waktu menunjukan pukul 21:15 Wib, Kinan selesai dengan shift siang, gadis itu menuju parkiran menyalakan motor Scoopy biru, memakai helm kemudian keluar dari rumah sakit tempatnya bekerja.

Melihat penjual kaki lima, Kinan memutuskan berhenti sebentar untuk membeli makan malam, hari ini pasien full bad, dia sudah kehabisan tenaga untuk masak.

Setelah di bungkus, Kinan masuk ke rumah yang masih sepi dan lampunya masih gelap, menyalakan lampu ruang tamu dan ruang makan gadis itu mengambil piring di dapur, namun tempat piring sangat tinggi, Kinan mencari tangga yang biasa di letakan di pinggir kitchen set, tidak ketemu, tangannya berusaha meraih piring, sampai pada seseorang berdiri di belakang Kinan membantu mengambilnya.

Kinan diam, kemudian berbalik badan, wajah mereka sangat dekat dan lelaki itu menjauh lebih dulu.

"Saya ambil piringnya, kamu siapin minum" Ujar Fahmi berusaha menutupi sikap canggungnya

"Kok kita sama kak, pesan pecel ayam" Ucap Kinan

"Ia donk, kita kan sehati" Balas Fahmi tersenyum sambil menggoda Kinan

"Hari ini IGD full bad ya kak, jangan-jangan tadi siang kakak gak mandi langsung berangkat kerja" Ucap Kinan balas menggoda Fahmi

"Saya memang tidak mandi sih, langsung ke rumah sakit" Balas Lelaki itu

"Ya ampun kok Kakak jorok sih" Balas Kinan tertawa.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar