Kinan mengikuti Gio naik lift ke lantai sembilan lelaki itu bilang jika ada satu unit Apartemen yang di sewakan, Kinan tidak punya berniat menolak tempat ini selain karena jaraknya dekat dengan tempat kerja tempat ini juga memiliki view yang bagus.
Gio
meletakan dua koper Kinan di depan pintu kamar, di Apartemen ini hanya memiliki
satu kamar tidur, ruang tamu, ruang makan yang sudah bersatu dengan kitchen
set, balkon untuk menjemur pakaian dan juga balkon kamar, Kinan menyukai tempat
ini kalau di lihat dari cat ruangan ini seperti pemilik sebelumnya laki-laki
karena terlalu dominan warna abu dan putih.
"Apa
kamu menyukai tempat ini?" Tanya Gio
"Ia
aku menyukainya" Balas Kinan sambil tersenyum
"Apa
kakak mau minum sesuatu? Tanya Kinan,
"Seperti
nya kulkasnya masih kosong, untuk mengisi kamu perlu belanja" Ujar Gio.
"Tentang
itu kakak tidak perlu khawatir, aku sudah memesan online sih dari supermarket
terdekat untuk mengantarkan kesini, sebentar lagi sampai" balas gadis itu
antusias,
Benar
saja seseorang menekan bel dan Gio membukanya, mengambil dua dus barang yang di
pesan Kinan, lelaki itu juga membantu mengeluarkan isinya. Ada sayuran segar,
buah, daging segar, minuman dan air putih kemasan. Gio salut pada gadis itu
bisa langsung memikirkan kebutuhannya, padahal baru saja pindah.
"Unit
ini terlihat bersih, apa kakak menyewa orang untuk membersihkannya" Tanya
Kinan selidik
"Aku
melakukannya karena kamu akan mengisi unit ini" Balas Gio
"Wah
makasih ya kak, aku sih gak heran kalau kakak berpikir sejauh itu, atau mungkin
kakak tinggal di unit yang sama dengan ku" Selidik Kinan, dia hanya
menduga dan wajah Gio memerah
"Aku
di unit 679 " balas Gio akhirnya
"itu
di sebelah" Ujar Kinan.
"Aku
hanya perlu memastikan kamu baik-baik aja Ki, aku tidak mau terjadi sesuatu
pada mu" lirih Gio namun bisa Kinan dengar, gadis itu tidak mau mengambil
kesimpulan bahwa Gio mengkhawatirkan dirinya, dia tidak mau terlalu percaya
diri.
Kinan
memotong sayuran dan juga membersihkan ikan tuna, tadi pagi dia belum sempat
sarapan, kali ini Kinan mau masak tuna goreng tepung, tempe goreng, cah sayur
dan sambal, hanya menu itu yang terpikir oleh nya saat ini.
"kakak
alergi ikan tidak? Tanya Kinan
"Saya
makan semua ikan balas Gio"
Kinan
melanjutkan masaknya,
"Ada
yang bisa aku bantu Ki? Tanya lelaki itu, Kinan menatap Gio entah kenapa ini
pertama kalinya ada orang yang mau repot membantunya ketika masak,
"Kakak
nonton tv saja, nanti aku panggil setelah matang" balas gadis itu sambil
mendorong lengan Gio agar menjauh dari pantry.
***
Sudah tiga puluh lima menit Kinan di dapur dan gadis itu selesai memasak, Kinan
menyusun menu makan siangnya di meja, kemudian memanggil Gio untuk makan siang.
Mereka
makan dengan hening. Gio sangat menikmati makan siangnya walau menunya
sederhana ternyata gadis itu sangat pandai memasak.
"Masakan
kamu selalu enak" Puji Gio
"Makasih
kak, aku emang suka masak apalagi kalau hari libur"
Balas gadis itu, sepertinya ucapan Kinan membuat Gio diam, apa dia sudah salah
bicara.
Gio membayangkan selama tiga bulan Kinan tinggal di rumah Fahmi berapa kali lelaki itu makan masakan Kinan yang seenak ini membuat Gio memerah kerena kesal, menyesal karena tidak membuat Kinan cepat keluar dari rumah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar