Senin, 17 Maret 2014

Meet Again - Part 14

 


    Teman-teman Kinan sudah sampai di rumah dokter Fahmi, mereka antusias ingin melihat keadaan Fahmi berbeda dengan Kinan gadis itu terlihat tidak begitu senang.

Kinan sengaja untuk pulang belakangan, setelah di rasa teman-temannya sudah pulang semua Kinan membereskan ruang makan, semua gelas dia cuci kemudian di rapikan kembali ke tempatnya.

Gio yang memang sudah tahu jika Kinan tinggal di rumah Fahmi, lelaki itu sengaja meninggalkan handphonenya di rumah Fahmi untuk mencari alasan agar Kinan cepat keluar dari rumah itu. Gio tersenyum kecut melihat Kinan merapikan ruang tamu dan juga ruang makan.

"Ki... bukankah di rumah ini sudah tidak ada yang menyawa lagi, kecuali kamu, apa kamu tidak memikirkan dampaknya, maksud saya kamu sebagai pengawau negeri sipil apa kamu tidak memikirkan citra diri kamu jika tinggal satu rumah dengan orang lain yang bukan keluarga tanpa ikatan pernikahan" Pertanyaan itu lah yang Gio keluarkan, dia menahan diri untuk tidak mencerca Kinan lebih jauh.

"Aku memang berniat untuk pindah dari rumahnya dokter Fahmi tapi aku belum punya tempat tujuan, apa kakak punya tempat yang dekat rumah sakit yang bisa aku tinggali" Ucap Kinan ramah, berharap Gio membantunya cepat keluar dari rumah ini.

"Malam ini kemasi barang-barang kamu,  saya punya tempat yang bisa kamu tempati, besok saya yang akan mengantar kamu" Balas Gio sambil tersenyum, dia merasa lega karena Kinan akan segera keluar dari rumah Fahmi.

Kinan tersenyum, Gio tidak pernah mempersulit dirinya sedikitpun bahkan sekarang Gio akan membantunya mencari tempat tinggal.


****


Semalam Kinan sudah mengemasi semua barangnya, gadis itu tidak memiliki banyak barang, dua koper sudah cukup untuk mengemasi semua barang-barangnya.

Kinan menatap layar handphonenya terdapat sebuah pesan masuk, selama satu tahun kerja di ibu kota Kinan tidak pernah menyimpan kontak laki-laki kecuali Fahmi, sebagai pemilik rumah yang dia sewa, untuk teman-teman di tempat kerjanya Kinan jika membutuhkan sesuatu selalu mengambil nomor dari dalam group.


+8230....

Saya sudah di depan, cepat turun!

 

Kinan tahu itu nomor siapa, walaupun dia tidak save pemilik nomor itu, yang tahu dia akan pindah dari rumah ini hanya satu orang dan itu adalah Gio.

Fahmi sangat tidak setuju ketika Kinan memberitahu akan pindah, Fahmi merasa kehilangan gadis itu, tapi dia tidak bisa menahan Kinan untuk tetap tinggal.

Kinan menarik dua koper berwarna silver dan memasukan ke bagasi mobil yang sudah terbuka kemudian membuka pintu belakang, terkunci, ya Kinan tahu jika dia harus duduk di depan. karena ketika membuka pintu depan terbuka.

"Kamu sudah sarapan Ki? Tanya lelaki itu

"Belum...."Balas Kinan wajahnya masih setia menatap jalanan.

"Apakah jalanan lebih menarik dari pada wajah saya?! Tanya Gio kenapa sepagi ini saja dia sudah di buat kesal oleh Kinan.

"Tentu saja, wajah kakak jauh lebih menarik " Balas Kinan dalam hatinya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar