Fahmi
menahan tangan Kinan, sebenarnya lelaki itu tidak mau Kinan pergi dari
kamarnya.
"Ki, boleh saya minta tolong, buatkan bubur sup, saya lapar" Ujar lelaki itu akhirnya, hanya cara itu yang terpikirkan oleh Fahmi untuk kembali membuat Kinan masuk kamarnya
"Baiklah,
saya akan buatkan" Balas gadis itu sambil berlalu dari kamar Fahmi
Kinan
sudah selesai memasak bubur sup, dia meletakan pada mangkuk dan di rapikan pada
nampan, juga air hangat di gelas, Kinan membawanya ke kamar Fahmi meletakan di
atas nakas kemudian membangunkan lelaki itu untuk makan.
Fahmi
menatap lapar pada bubur sup itu, dia sudah lama sekali tidak makan bubur sup,
lelaki itu makan dengan lahap. menatap Kinan yang berlalu pergi menutup pintu
kamarnya, padahal Fahmi berharap jika gadis itu tidur di sampingnya, dengan
posisi duduk kepala di letakan di atas tempat tidur, itu yang sering dia
harapkan, apakah dia egois mengharapkan itu dari Kinan, yang Fahmi yakin bahwa
gadis itu saja tidak tahu jika dirinya memiliki perasaan terhadap gadis itu,
namun hati Fahmi menghangat karena sudah sebahagia ini di perhatikan oleh
seseorang.
Fahmi
menghubungi seseorang di sebrang telepon dia ijin untuk besok tidak bisa masuk
kerja karena sakit, sambil memfoto tangannya yang sedang di infus.
Akhir-akhir ini dia sering aktif di Instagram, kali ini update nya tentang mangkuk bubur sup yang sudah habis dan juga tangannya yang sedang di infus tidak ada tulisan apapun, hanya ada foto dan banyak sekali yang komentar, namun tidak satupun yang di balas oleh Fahmi.
Sinar
matahari sudah menerobos melalui celah jendela, Fahmi sudah bangun lelaki itu Menganti
sendiri cairan infus nya dan berdiri di depan jendela kamar, Fahmi tidak
berniat membangunkan Kinan di kamarnya untuk meminta tolong di buatkan sarapan,
dia sudah cukup tahu diri bahwa semalam Fahmi sudah banyak merepotkan Kinan.
"Kakak
sudah mendingan,? Tanya Kinan yang menyembulkan kepalanya di pintu
"Saya
sudah lebih baik. terimakasih Ki sudah merawat saya selama saya sakit"
Ucap Fahmi tulus,
"Sama-sama
kak, aku berangkat kerja dulu ya
kak" Ujar Kinan menutup kamar Fahmi.
****
Saat
pulang dinas teman-teman Kinan berniat menjenguk dokter Fahmi di rumahnya,
Kinan yang mendengar itu merasa khawatir karena dia satu tempat tinggal dengan
dokter Fahmi bagaimana jika teman-temannya tahu, nama baiknya pasti akan
tercoreng.
Kinan
jadi pusing sendiri memikirkan alasannya, gadis itu merasa ogah-ogahan ikut
dengan mereka, entah bagaimana dia akan bersikap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar