Jumat, 14 Maret 2014

Meet Again - Part 12

 


        Kinan menghampiri Fahmi kemudian masuk ke dalam mobil lelaki itu, tidak ada percakapan dari ke duanya. 

"Kenapa kamu tidak menghampiri saya ketika lelaki itu cekcok dengan saya" Tanya Fahmi pada Kinan

"Aku tidak mau menganggu...."Kata-kata Kinan terputus karena Fahmi sudah menyelanya.

"Sepertinya kamu mengira hal yang lain Kinan, dia Ayah saya tapi hubungan kami tidak sebaik orang lain" Ucap Fahmi.

Mereka sudah sampai di rumah, Fahmi langsung masuk ke kamarnya lelaki itu membuka baju dan melihat di kaca bahu kirinya tidak menemukan kemerahan seperti saat dia di sentuh orang lain. lelaki itu sejenak termenung, mungkinkah Kinan..

Kenapa  dia harus bertemu kembali dengan Ayahnya setelah sekian lama, bahkan Fahmi sudah tidak mau tahu  lagi tentang keluarga baru Ayahnya.

Sekelebat kenangan pahit saat di tinggalkan kembali menghampiri Fahmi, mimpi buruk itu menghantuinya.

***

Kinan yang merasa heran pada Fahmi yang tidak pernah keluar kamar setelah mereka datang, gadis itu mengetuk pintu kamar Fahmi dan memanggilnya namun tidak ada sahutan dari dalam,

Ceklek!

Pintu kamar  Fahmi terbuka, Kinan menghampiri Fahmi yang tertidur dengan gelisah juga keringat dingin membanjiri tubuhnya.

"Kak, bangun ..!!

Kinan mengguncang lengan Fahmi namun tidak ada sahutan, badannya sangat panas, Fahmi juga mengigau.

"Kak, dimana obatnya? Tanya Kinan

Berusaha membuka matanya Fahmi menjawab, 

"Di laci kedua buka saja, sekalian saya juga minta pasangkan infus badan saya lemas sekali" Ujar Fahmi

Kinan membuka laci kedua nakas di samping tempat tidur milik lelaki itu, Fahmi memaksakan untuk bangun karena baju nya basah oleh keringat, lelaki itu di bantu Kinan untuk duduk kembali ke tempat tidur setelah mengambil kaos pendek.

Kinan tak sengaja melihat dada bidang nan putih milik Fahmi sebelum akhirnya dia memalingkan wajah.

Kinan memasangkan infus di lengan kiri Fahmi, gadis itu menggantungkan infusan pada besi penggantung pakaian milik Fahmi, karena tidak ada tiang infus.

Fahmi sudah minum obatnya dan beristirahat kembali, lelaki itu menatap Kinan sendu, Kinan mendekat ke samping tempat tidur Fahmi.

"Apa kakak butuh sesuatu? Tanya Kinan.

"Lelaki paruh baya itu meninggalkan saya saat saya kecil, setelah dia memergoki Mama sedang berselingkuh, kekesalannya  sering di lampiaskan memukul saya dan mengurung saya di gudang bahkan tak pernah memberi saya makan, sejak kejadian itu membuat saya trauma akan sentuhan, saat itu kakek saya masih hidup, kakek membawa saya untuk tinggal bersama, setelah kakek saya meninggal saya tinggal sendiri saya tidak pernah mau kembali ke dalam keluarga Ayah saya, bahkan setelah sekarang mereka sudah rujuk kembali, dan saya juga memiliki adik prempuan yang saya tidak tahu siapa" Ucap Fahmi lirih

Kinan tidak berniat menyela ucapan Fahmi

"Kakak, istirahat ya cepat sembuh" Ucap Kinan tulus pada Fahmi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar