Minggu, 08 Desember 2013

My Shunsine - Part 6


       Semua mahasiswa dan mahasiswi sudah keluar satu per-satu, Aleta masih ngobrol dengan Kaila sambil menunggu semua keluar lebih dulu.

"Aleta ini takan mudah kamu sudah berurusan dengan Ambar, gadis itu banyak sekali membuat mahasiswi disini pindah " Kaila khawatir,

"Sudahlah, tidak perlu di pikirkan, sepulang kuliah apa kamu punya kegiatan" Tanya Aleta tenang.

"Aku harus les, ibuku mendaftarkan ke beberapa les " Jawab Kaila lesu, jika mengingat jadwalnya sepulang kuliah.

"Bersemangat lah Kaila," kamu beruntung punya orangtua yang memperdulikan masa depan anaknya" Ujar Aleta menepuk bahu gadis itu lalu mereka melangkah ke luar Kampus, Kaila sudah di jemput oleh supir pribadinya sedangkan Aleta menunggu di halte.

Bus yang ditunggunya datang, Aleta masuk mengambil tempat duduk paling belakang, memainkan handphonenya, mencatat apa saja yang harus di beli, Ini cara Aleta menghidupi dirinya sendiri, walaupun almarhum Ayah dan Ibunya meninggalkan tabungan yang cukup banyak, tapi Aleta tidak mau memakainya jika tidak mendesak. Mengingat dia juga harus membayar perawatan ibu angkatnya di RSJ.

***

Aleta berhenti di halte Aleta berjalan empat meter ke supermarket untuk belanja keperluannya menggunakan troli besi, gadis itu sambil mengambil barang-barang yang mau di belinya menyamakan dengan daftar belanjaan di handphone.

Setelah semua belanjaan selesai Aleta mengantri di kasir untuk membayar, dia menggunakan kartu kredit khusus untuk usaha homemade miliknya.

Aleta membawa belanjaan menuju rumah, letak supermarket ke rumahnya hanya berjarak satu kilo meter bisa di tempuh dengan berjalan kaki.

Sampai di rumah Aleta meletakan belanjaannya di atas meja membereskannya kemudian mandi dan berganti baju, seharian menggunakan suiter berasa sangat panas, suiter yang entah milik siapa.

Aleta sudah berganti baju santai, sambil merapikan belanjaan, memasukan sayuran yang sudah di potong dan di cuci bersih ke  dalam kotak sesuai dengan jenisnya. setelahnya Aleta menyusun di kulkas.

Perutnya sudah bunyi minta di isi, Aleta mengeluarkan Ayam yang dua hari lalu di belinya untuk dia olah menjadi ayam serundeng, setelah mengiris semua bumbu, Aleta bersiap untuk di belender, tante Monika datang mengetuk pintu Aleta  membiarkan masuk, Tante Monika mendekati Aleta

"Sedang apa Aleta?

"Mau masak ayam tante buat makan malam" Balas Aleta.

"Mau di masak apa ayamnya, mau tante bantu?

"Tidak usah tante duduk saja,"Balas Aleta yang sudah kembali dengan kesibukannya.

Monika memperhatikan, gerakan tangan Aleta saat memasak sangat cepat sampai dirinya saja kalah, pingin cepat mencicipi masakan gadis itu.

"Ayam serundeng nya sudah jadi " Ujar Aleta meletakan piring yang berisi Ayam serundeng dan mengeluarkan sambal di dalam toples yang memang sengaja dia simpan.

Aleta makan dengan lahap, masih tersisa banyak. Monika mencicipi masakan Aleta, wanita itu menghabiskan satu paha ayam.

"Bolehkah Tante bawa masakan kamu ini Aleta, ini enak, kira-kira kapan kamu bisa masak bareng Tante? Tanyanya

"Boleh, Aleta akan ke rumah tante" Balas Aleta, di balas senyuman Monika sambil berlalu pergi membawa sepiring ayam serundeng beserta stoples sambal buatan Aleta.

***

Monika bersemangat menyiapkan makan malamnya terutama karena anak pertamanya pulang ke rumah.

"Tumben mama masak " Tanya Arion yang sudah duduk

"Kakak kamu suruh turun kita makan malam bersama" Ujar Monika mengabaikan perkataan Arion

"Tuh orangnya nongol " Ujar Arion acuh menyendok nasi dan mengambil ayam ke piringannya

"Apakah masakannya enak "tanya Monika terlihat bahagia karena Ayam di piring habis ludes apalagi Demian dan Arion sampe nambah dua kali

"Ini enak ma, terutama sambalnya" ucap Arion

"Ayamnya juga enak ma"Balas Demian

"Wah, ternyata anak mama doyan, kalau begitu mama harus belajar masak" Ujar Monika

"Memang ini yang masak siapa?! tanya Arion dan Demian berbarengan

"Aleta " Jawab Monika tersenyum bahagia.

"Apa?! Arion tidak terima, astaga gadis yang di bully tadi siang bisa masak seenak ini tidak mungkin

"Kenapa Arion kamu tidak percaya ucapan Mama? tadinya Mama juga tidak percaya tapi setelah melihat sendiri, apa mama harus tidak percaya juga.

"Kalau kalian ketagihan masakan Aleta mama akan membuat dia mau menyiapkan makan malam di rumah ini" Ujar Monik

"Ma !! Ucap keduanya serentak

"Bagaimana dengan nasibnya Bu Yun ma, jangan membuat orang kehilangan pekerjaan" Ucap Demian

"Benar ma, apa yang di katakan Demian"Balas Arion menimpali.

"Mama juga hanya becanda tadi, lucu sekali kalian tidak biasanya kompak begini, tapi hari ini hanya sebuah masakan bisa membuat kalian kompak dan akur bahagianya Mama" Ucap Monika tersenyum senang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar