Sabtu, 14 Desember 2013

My Shunsine - Part 11


       Aleta sedang ingin makan mie kuah, pandangannya tertuju pada sebuah  tempat  antara penjual makan lain, tempat itu sepi pengunjung namun bisa di katakan bagus dari segi tempat, rapi dan bersih.

Aleta masuk ke tempat itu, duduk di meja dekat dengan tempat pesanan di buat, Aleta mengedarkan pandangan, dia tidak menemukan pemiliknya, sampai sebuah tangan menyentuh bahu Aleta.

"Ada yang bisa di bantu mbak?" Tanyanya, Aleta setengah mengamati, dari postur tubuh dia terlihat bukan sebagai pelayan, tapi Aleta mengabaikan itu dan langsung mengatakan pesanannya

"Saya mau pesan satu porsi mie kuah dan minumnya es melon segar" Ucap Aleta setelah melihat menu,

"Mau makan disini apa take way" Balasnya

"Makan disini saja" Balas Aleta

"Silahkan di tunggu mbak" Balasnya berlalu

Minum sudah di antar oleh seseorang ke meja Aleta, dengan orang berbeda.

"Selamat menikmati" Ujar lelaki itu setelah meletakan pesanan, Aleta menatap makanannya, melihat tampilan yang pucat gadis itu tidak yakin dengan rasanya tapi dia harus mencoba.

Sensasi yang pertama di rasakan lidah Aleta pedas, asin dan Aleta tidak sanggup melanjutkan makannya, bagaimanapun rasa asin sangat mengganggu lidahnya, hanya dua suap Aleta memaksakan masuk mie kuah itu ke dalam mulutnya.

"Mas boleh saya tau siapa yang membuat mie kuah ini, saya ingin berbicara sebentar dengannya" Ucap Aleta, dia ingin menyampaikan suatu unek-unek di hatinya.

"Saya yang membuatnya kenapa mbak?" Tanya lelaki yang pertama kali Aleta lihat di tempat ini.

Mereka duduk di meja Aleta tadi, Aleta sedikit ragu ketika tatapan lelaki di depannya terasa tajam dan intens, salahkah dia ikut campur tentang bisnis orang, tapi Aleta sudah memutuskan mengambil keputusan sejak pertama kali masuk ke tempat ini.

"Maaf mas, boleh saya bertanya siapa yang memasak mie kuah ini" Tanya Aleta akhirnya setelah berperang melawan ragunya

"Saya sendiri yang membuatnya"

"Apa mas sudah mencobanya sebelum memberikan kepada saya" Ucap Aleta

"Tidak, karena saya ragu dengan rasanya"

"Kalau begitu di cicipi dulu, saya hanya memakan dua suap karena rasanya" Ujar Aleta

Lelaki itu mengambil sendok, mencoba menelan paksa mie kuah buatannya sendiri, malu jelas dia rasakan kenapa gadis muda di depannya ini sangat berani berkomentar tentang masakannya, tapi gadis itu benar kenapa dia tidak mencoba sebelum menyajikan.

"Bagaimana rasanya mas" Tanya Aleta.

"Asin dan tidak enak" Balasnya malu.

Setelah di ijinkan untuk memakai dapur, Aleta membuat mie kuah dan lelaki itu diam memperhatikan, mie sudah matang Aleta akan mengambil mangkuk  namun karena tingginya yang tidak sampai ke tempat mangkuk di letakan lelaki itu membantu Aleta di belakang gadis itu, membuat Aleta menengok reflek lalu menjauhkan tubuhnya.

"Ini mangkuknya," Ujar lelaki itu.

Aleta meletakan mie kuah dua mangkuk, Aleta mempersilahkan lelaki itu untuk mencicipi, tindakan mereka tak luput dari tatapan dua pegawai laki-laki tempat itu.

"Ini enak dan benar-benar enak, "Ucap Lelaki itu melahap mienya hingga habis, dan Aleta melakukan hal yang sama, perutnya sudah sejak tadi minta di isi.

“Kenalkan nama saya Alaric Agtasiand" ucapnya memperkenalkan diri.

"Saya Aleta "Balas gadis itu

"Karena kamu memiliki keahlian dalam memasak, kamu bisa bekerja disini sebagai kokinya "Tawar Alaric

"Saya tidak bisa,"Balas gadis itu yang membuat Alaric tersentak karena penolakannya.

"Kalau boleh saya tau apa  alasan kamu tidak bisa menerima pekerjaan ini" Tanya Alaric penasaran, ayolah diluar sana banyak sekali orang yang ingin bekerja.

"Bagaimana jika saya bernegosiasi "Tawar Aleta

"Maksudnya" Tanya Alaric, sebenarnya Alaric paham maksud Aleta hanya saja dia ingin mendengarkan gadis itu mengutarakan maksudnya sendiri.

Aleta menjelaskan jika dia akan mengajari Alaric atau pegawainya cara memasak mie kuah beserta memberikan resep masakan yang lainnya juga, dengan perjanjian membagi hasil keuntungan yang di dapatnya 20% bagian Aleta,  dan Alaric tidak keberatan dengan syarat yang Aleta ajukan.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar