Rabu, 13 November 2013

Destiny - Part 9


        Aidan melihat Agatha yang sedang memainkan kukunya, Aidan tahu jika Agatha seperti itu tandanya gadis itu sedang cemas, entah apa yang dipikirkan Agatha, Aidan sendiri sudah selesai memeriksa skripsi Agatha,

Skripsi gadis itu nyaris sempurna, Arya mengarahkan gadis itu dengan sangat baik, bahkan yang Aidan tahu Agatha gadis yang pintar dan tentu saja dengan sikapnya yang seenak jidat itu, namun karena Aidan kesal ulah gadis itu dulu membuatnya mempersulit Agatha.

"Saya sudah selesai memeriksa skripsi kamu, ada beberapa kesalahan di bagian pendahuluan dan latar belakang, Agatha kamu mengambil jurusan ekonomi pembangunan, harusnya kamu paham betul tentang industri dan juga keuangan, saya mau kamu mencari referensi yang lain selain yang sudah kamu buat, yang bagian ini tidak harus di masukan, buang saja" jelas Aidan

"Baik saya akan mencari referensi yang lain, " Balas Agatha walau dalam hati bertanya kemana lagi dia harus mencari referensi yang sesuai dengan kemauan Aidan, sebenarnya dari pas datang tadi saja Agatha merasa Aidan memancarkan permusuhan padanya pantas saja dia di persulit seperti ini, apa yang sudah Agatha lakukan pada Aidan sebenarnya sehingga membuat lelaki itu seperti itu.

"Hari ini sampai disini saja, kamu bisa menelpon saya kalau ada yang tidak mengerti" Ujar Aidan menyodorkan kartu nama lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan Agatha seorang diri di kantin Universitas

Melinda, Yogi dan Lusi melihat Agatha, wajah tertekan Agatha membuat mereka ingin tertawa.

"Ganti lagi pembimbingnya Tha? tanya Yogi dengan wajah khawatir pasalnya Yogi sudah selesai skripsi tinggal menunggu jadwal sidang

"Aku belum bisa ikut sidang tahun ini kalau begini caranya" keluh Agatha

"Jangan pesimis gitu doank tha, kami tahu kamu itu pintar hanya saja nasibnya sedang tidak bagus dapat pembimbing yang doyan melempar mahasiswi bimbingannya"Ucap Lusi sambil menyindir

"Aku saja belum selesai tha masih mentok di bab tiga"timpal Melinda

"Cuma si Yogi yang udah beres dan tinggal nunggu tanggal sidang, santai saja lah lagian yang lain juga masih banyak revisi" Balas Lusi

Aidan ternyata belum sepenuhnya meninggalkan kantin mendengar ucapan Agatha, tapi niatnya untuk mempersulit gadis itu masih ada.


"Sebentar teman-teman jangan berisik dulu, kak Hadi nelpon tumben banget, nelepon di Jam aku lagi di kampus" Ucap Agatha sambil menerima telepon di depan teman-temannya.

"Hallo ada kak Hadi" ucap Agatha

".......

"Tapi kak, Agatha belum selesai kuliah, kenapa harus Agatha kenapa tidak kak Hadi saja, Agatha masih bocah" Jawab gadis itu

"........

"Agatha tidak mau menikah,! pokoknya Agatha tidak mau menikah apalagi itu pernikahan bisnis" Ucap Agatha agak keras lalu mematikan telepon dan hal itu membuat ketiga temannya menatap Agatha meminta penjelasan.

 

"Bagaimana jika kalian di suruh menikah tapi melalui perjodohan bisnis" Tanya Agatha

"Jika itu aku, aku akan kabur saat pesta pernikahan"usul Yogi

"Ide bagus, aku  akan melakukan hal itu" Balas Agatha,

"Kami akan membantu mu Agatha, ingat kita harus menyusun strategi agar perjodohan kamu batal" balas ketiga temannya kompak

Aidan yang menyaksikan itu hanya tersenyum saja, diantara penghuni kantin ini tidak ada yang mengenalinya, andai saja mereka tahu siapa dirinya dulu mungkin akan mendatangi Aidan tadi.

"Agatha lihat group" Ujar Melinda

Mereka semua lihat group seseorang meng-upload foto Aidan bersama Agahta yang sedang bimbingan di kantin dengan caption "Musuhku adalah dosen pembimbingku" mereka saling tatap satu sama lain

"Jadi Aidan yang tadi jadi pembimbing kamu adalah Aidan yang pernah satu angkatan sama kita dan pindah ke LN itu" Ucap Lusi

"Pantas saja dari awal ketemu tadi dia sudah memancarkan tatapan permusuhan padaku, ternyata aku pernah berbuat salah" keluh Agatha



Tidak ada komentar:

Posting Komentar