Aidan melihat Agatha yang sedang memainkan kukunya, Aidan tahu jika Agatha seperti itu tandanya gadis itu sedang cemas, entah apa yang dipikirkan Agatha, Aidan sendiri sudah selesai memeriksa skripsi Agatha,
Skripsi
gadis itu nyaris sempurna, Arya mengarahkan gadis itu dengan sangat baik,
bahkan yang Aidan tahu Agatha gadis yang pintar dan tentu saja dengan sikapnya
yang seenak jidat itu, namun karena Aidan kesal ulah gadis itu dulu membuatnya
mempersulit Agatha.
"Saya
sudah selesai memeriksa skripsi kamu, ada beberapa kesalahan di bagian
pendahuluan dan latar belakang, Agatha kamu mengambil jurusan ekonomi
pembangunan, harusnya kamu paham betul tentang industri dan juga keuangan, saya
mau kamu mencari referensi yang lain selain yang sudah kamu buat, yang bagian
ini tidak harus di masukan, buang saja" jelas Aidan
"Baik
saya akan mencari referensi yang lain, " Balas Agatha walau dalam hati
bertanya kemana lagi dia harus mencari referensi yang sesuai dengan kemauan
Aidan, sebenarnya dari pas datang tadi saja Agatha merasa Aidan memancarkan
permusuhan padanya pantas saja dia di persulit seperti ini, apa yang sudah
Agatha lakukan pada Aidan sebenarnya sehingga membuat lelaki itu seperti itu.
"Hari
ini sampai disini saja, kamu bisa menelpon saya kalau ada yang tidak
mengerti" Ujar Aidan menyodorkan kartu nama lalu berdiri dari duduknya dan
meninggalkan Agatha seorang diri di kantin Universitas
Melinda,
Yogi dan Lusi melihat Agatha, wajah tertekan Agatha membuat mereka ingin
tertawa.
"Ganti
lagi pembimbingnya Tha? tanya Yogi dengan wajah khawatir pasalnya Yogi sudah
selesai skripsi tinggal menunggu jadwal sidang
"Aku
belum bisa ikut sidang tahun ini kalau begini caranya" keluh Agatha
"Jangan
pesimis gitu doank tha, kami tahu kamu itu pintar hanya saja nasibnya sedang
tidak bagus dapat pembimbing yang doyan melempar mahasiswi
bimbingannya"Ucap Lusi sambil menyindir
"Aku
saja belum selesai tha masih mentok di bab tiga"timpal Melinda
"Cuma
si Yogi yang udah beres dan tinggal nunggu tanggal sidang, santai saja lah
lagian yang lain juga masih banyak revisi" Balas Lusi
Aidan
ternyata belum sepenuhnya meninggalkan kantin mendengar ucapan Agatha, tapi
niatnya untuk mempersulit gadis itu masih ada.
"Sebentar teman-teman jangan berisik dulu, kak Hadi nelpon tumben banget, nelepon di Jam aku lagi di kampus" Ucap Agatha sambil menerima telepon di depan teman-temannya.
"Hallo ada kak Hadi" ucap Agatha
".......
"Tapi kak, Agatha belum selesai kuliah, kenapa harus Agatha kenapa tidak kak Hadi saja, Agatha masih bocah" Jawab gadis itu
"........
"Agatha tidak mau menikah,! pokoknya Agatha tidak mau menikah apalagi itu pernikahan bisnis" Ucap Agatha agak keras lalu mematikan telepon dan hal itu membuat ketiga temannya menatap Agatha meminta penjelasan.
"Bagaimana
jika kalian di suruh menikah tapi melalui perjodohan bisnis" Tanya Agatha
"Jika
itu aku, aku akan kabur saat pesta pernikahan"usul Yogi
"Ide
bagus, aku akan melakukan hal itu"
Balas Agatha,
"Kami
akan membantu mu Agatha, ingat kita harus menyusun strategi agar perjodohan
kamu batal" balas ketiga temannya kompak
Aidan yang
menyaksikan itu hanya tersenyum saja, diantara penghuni kantin ini tidak ada
yang mengenalinya, andai saja mereka tahu siapa dirinya dulu mungkin akan
mendatangi Aidan tadi.
"Agatha
lihat group" Ujar Melinda
Mereka semua
lihat group seseorang meng-upload foto Aidan bersama Agahta yang sedang
bimbingan di kantin dengan caption "Musuhku adalah dosen
pembimbingku" mereka saling tatap satu sama lain
"Jadi
Aidan yang tadi jadi pembimbing kamu adalah Aidan yang pernah satu angkatan
sama kita dan pindah ke LN itu" Ucap Lusi
"Pantas
saja dari awal ketemu tadi dia sudah memancarkan tatapan permusuhan padaku,
ternyata aku pernah berbuat salah" keluh Agatha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar