Selasa, 12 November 2013

Destiny - Part 8


      Agatha sudah  mengembalikan MacBook milik Arya, gadis itu sudah membeli laptop baru dengan uangnya sendiri.

Agatha sudah memastikan sendiri bahwa metode penelitian dan hasilnya sudah akurat 0.001 namun Arya lelaki itu bisa dengan mudahnya menemukan kesalahan pada skripsinya ada saja yang salah, dari tanda baca dan bahasa.

Balasan revisi Arya kirim lewat email, namun lelaki itu tidak mau jika harus absen untuk tidak bertemu Agatha Arya ingin bertemu Agatha hari ini.

"Agatha saya mau kamu untuk revisi siang ini ya, kita ketemu di kantin Universitas saja kebetulan saya punya pekerjaan disana" ucap Arya di telepon yang di sanggupi Agatha.

Jalan Agatha sangat cepat menuju kantin, dia yang hanya bisa mengandalkan transfortasi umum untuk bepergian tidak mempertimbangkan lebih dulu kalau menggunakan ojol lebih cepat dari bus yang banyak berhenti untuk mendapatkan tumpangan.

"Kamu Agatha Maharani, seorang mahasiswi yang biasa datang telat untuk bimbingan"  Ujar seseorang yang tak Agatha kenali

"Maaf kak, siapa ya " Tanya Agatha menatap manik mata kecoklatan milik lelaki yang mengatainya 'biasa datang telat' Agatha tidak  mengenali siapa lelaki di depannya ini tapi dia sudah di buat kesal oleh ucapan lelaki itu.

"Kenalkan Saya Aidan, saya diminta pak Arya untuk membimbing skripsi kamu selama beliau sibuk, ingat Agatha saya  tidak mentolerir keterlambatan, mana revisi yang diminta pak Arya" Tanya Lelaki itu lagi kepada Agatha, tidak ada perkenalan lebih jauh atau setidaknya memberitahu Agatha alasan kenapa Arya menggantinya tiba-tiba.

Agatha menyerahkan revisi miliknya, tanpa bertanya lagi, dia berusaha menghubungi Arya meminta penjelasan kenapa dia di lempar-lempar ke pembimbing dan itu pasti revisinya akan banyak lagi, kapan dia bisa menyelesaikan skripsi dengan cepat dan lulus dengan cepat.

"Agatha, sebaiknya kamu makan dulu, " ucap lelaki itu lagi setelah tak sengaja mendengar suara perut Agatha, memalukan memang tapi Agatha cuek saja dia bahkan tidak tahu siapa lelaki di depannya ini.

Agatha sudah memesan maka, pesanan sudah datang setelah basa-basi menawari makan yang di balas Aidan "silahkan saya sudah makan" maka Agatha langsung melahap habis makanannya.


Flashback On

Arya menatap handphonenya gusar, kenapa di kantor cabang harus ada masalah hari ini, kenapa tidak besok saja dia kan pengen bertemu Agatha, namun kondisi perusahaan nya harus dia selesaikan saat ini juga jika menundanya dia akan mengalami krisis,

"Aidan ke ruangan saya sekarang" Ucap Arga di telepon pada sekretarisnya

"Ada apa pak Arya memanggil saya" tanya lelaki itu

Arya menunjukan sebuah foto seorang gadis kepada Aidan lelaki itu mengerutkan alis, dia pernah bertemu gadis itu, gadis yang sudah menolaknya tiga tahun lalu, gadis yang mengatainya tidak mampu melakukan apapun, Aidan ingat  dia satu kelas dan satu angkatan dengan Agatha di kampus tampilannya sangat culun dan tidak berkarisma seperti sekarang, dendam yang dia simpan bertahun lamanya malah muncul kepermukaan ketika tak sengaja melihat wajah di dalam foto itu

"Siapa gadis ini pak" Tanya Aidan akhirnya,

"Dia mahasiswi bimbingan saya, ingat Aidan kepada gadis ini kamu jangan melunak saya mau kamu membimbing skripsinya dengan hasil yang bagus, kalau bisa sampai selesai, karena saya harus menyelesaikan masalah di kantor cabang saya tidak tahu masalahnya selesai kapan karena itulah saya titip Agatha Maharani mahasiswi bimbingan saya" ujar Arya.

"Apa pak Arya sudah memberitahu gadis ini" tanya Aidan lagi.

"Saya tidak sempat, saya harus berangkat sekarang, ingat Aidan kalian bertemu di Universitas ya, saya tahu kamu pernah kuliah di Universitas yang sama jadi setelah ini saya serahkan Agatha kepada kamu sebagai pembimbing skripsinya, saya sudah menghubungi Ayah saya selaku bagian akademik jadi tidak akan ada masalah tentang pergantian ini " Jelas Arya.

Flashback Off

 

"Saya harus memanggil anda dengan apa, Bapak, mas atau kakak" Tanya Agatha, gadis itu merasa kalau lelaki di depannya ini usianya tidak jauh beda dengan dirinya.

"Terserah kamu saya tidak mempermasalahkan hal itu"Balas Aidan, lelaki itu masih sibuk memeriksa skripsi Agatha.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar