Senin, 11 November 2013

Destiny - Part 7


             Agatha mengunjungi pusat perbelanjaan, masuk ke Gramedia untuk mencari buku statistik dan beberapa sumber buku lain,

 Masuk ke Gramedia Agatha melihat Arya bergandengan tangan dengan seorang wanita yang di sampingnya ada seorang anak laki-laki berusia tiga tahun, Agatha berpikiran mungkin itu istrinya tapi yang dia tahu dari prof Andika bahwa dosen pembimbingnya itu  masih singel.

Saat sudah menemukan buku yang di carinya, Agatha keluar Gramedia dan berpapasan langsung dengan Arya.

"Kamu tidak menyapa saya Agatha " Ujar Arya yang sudah melihat keberadaan Agatha, gadis itu berbalik lalu tersenyum,

"Saya baru akan menyapa pak Arya" Balas Agatha sambil melirik pada tangan Arya yang di rangkul wanita di sampingnya, dan wanita itu melepaskan rangkulan tangannya saat melihat anaknya berlari menjauh, wanita itu berusaha mengejar anaknya.

"Benarkah, tapi sikap kamu barusan menghindari saya" Ujar Arya

"Saya sedang mencari referensi, saya permisi dulu" Balas Agatha berusaha melarikan diri.

Arya menarik tangan Agatha membuat plastik putih yang berisi buku itu jatuh di lantai, Arya mengambilnya dan tidak melepaskan genggaman tangannya dari Agatha.

"Saya akan tunjukan tempatnya, agar kamu mendapatkan referensi yang bagus" Balas Arya dan Agatha mengikuti Arya dari belakang, mereka berpapasan dengan  Irine dan Arga yang juga sedang bergandengan tangan.

"Ada kabar baik dari kak Arya ternyata, karena dari sekian tahun lamanya aku baru pertama kali melihat kakak menggandeng tangan seorang gadis" ujar Irine semakin mempererat rangkulan tangannya kepada Arga.

Arga menatap sengit kepada Agatha, sedangkan Agatha diam saja dan Arya hanya tersenyum mengetahui itu, dan seseorang yang menatap tersakiti karena Arya menggandeng tangan gadis muda yang cantik orang itu Alma.

"Dia mahasiswi saya "Balas Arya,

"Yang bener kak? tapi kalian terlihat serasi " Balas Irine singkat dengan ekspresi tidak percaya.

Ucapan Irine hanya di anggap angin lalu oleh Arya maupun Agatha, mereka berjalan ke tempat rak-rak buku Arya menunjukan buku apa saja untuk bahan referensi skripsi Agatha.

Arya menemui Ayahnya, mengatakan bahwa dia sama sekali tidak suka jika urusan pribadinya direcoki, Arya tahu bahwa ulah Ayahnya kenapa Alma bisa menemuinya dan berada di pusat perbelanjaan kemarin.

"Apa yang sebenarnya Ayah rencanakan dengan Alma, Ayah juga tahu bahwa Arya tidak tertarik pada wanita itu?

"Apa karena status Alma kamu menolak seperti ini atau  karena kamu sudah memiliki orang yang kamu cintai " Tanya sang Ayah, Arya masih diam, dia tidak suka jika lelaki didepannya ini ikut campur.

"Ayah sudah tahu,  Irine pasti sudah memberitahu Ayah" Ujar Arya santai dan lelaki paruh baya yang menjadi Ayahnya tersenyum,

"Usia kamu sudah tiga puluh dua, Ayah yakin kamu tahu wanita yang tepat untuk kamu adalah wanita yang seperti apa" Ucap lelaki itu

"Ayah tak perlu ikut campur urusan pribadi Arya" Balas pria itu tandas, Arya tak suka dengan sikap Ayahnya yang seperti ini.

"Arya mau kemana kamu?! Teriak lelaki itu saat melihat anaknya sudah pergi tanpa permisi benar-benar tidak sopan.

"Maafkan Ayah Arya, tapi jika memang kamu tertarik pada gadis itu Ayah akan berhenti mendekatkan para wanita lagi pada kamu" Ucap lelaki itu pelan menatap kepergian Arya yang semakin menjauh dari pandangannya.

Arya menolak Alma, bukan hanya karena status Alma melainkan karena sikap genit wanita anak satu itu. Arya menuju mobilnya, melihat Agatha yang duduk di halte lelaki itu melajukan mobilnya ke arah halte, berniat menawari Agatha tumpangan namun dia kalah cepat Hadi sudah menghampiri Agatha dan mengajak Agatha pergi, Arya memukul setirnya keras dia kesal karena kalah cepat oleh lelaki itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar