Agatha sudah membuat janji dengan Arya, ternyata Arya yang di maksud prof Andika adalah Arya temannya pak Arga, dunia terasa sempit sekali,
Arya meminta Agatha datang langsung ke Apartemennya, karena Arya tahu jika keluar di jam sore seperti ini jalanan akan macet.
Agatha tidak
habis pikir kenapa Prof Andika melempar tanggung jawab untuk bimbingan dengan
Arya, di tengah skripsinya sudah hampir selesai. Agatha sudah protes namun
tidak di tanggapi, akhirnya Agatha tidak punya pilihan selain mengikuti
perintah dosennya.
Agatha
menaiki lift menuju lantai dua sembilan, Agatha sudah berdiri di depan pintu
Apartemen milik Arya, menekan bel lalu seseorang membuka pintu
"Silahkan
masuk Agatha, mau minum apa" tanya
Arya sopan
"Apa
saja pak" Balas Agatha
Arya membawa
dua gelas lemon dan stoples cemilan ke hadapan Agatha, lalu duduk di hadapan
gadis itu, Arya menatap wajah gadis itu lekat, penampilan Agatha biasa saja
hanya menggunakan kemeja lengan panjang dan celana jeans. dengan rambut di
kuncir kuda dan sedikit polesan bedak di wajahnya yang memang sudah putih, tak
ada yang berlebihan dari gadis itu, namun dia memilik ukuran tubuh bagian
tertentu yang berbeda membuat Arya tersenyum karena pemikiran liarnya yang
tidak tahu tempat
"Saya sudah melihat skripsi kamu saat di bimbing
Prof Andika, apa kamu tidak keberatan jika saya mengubah beberapa bagian atau malah
semuanya" Tanya Arya lagi memperhatikan wajah gadis itu membuat getar aneh
yang berdesir di dadanya.
"Tidak
apa-apa saya sudah siap akan kemungkinan itu pak" Balasnya.
"Baguslah
kalau begitu, Agatha saya tidak setuju dengan metode pengambilan data dari
skripsi kamu, saya mau kamu menggunakan data eksperimen" Ujar Arya pada
Agatha, lelaki itu menatap lekat gadis di depannya
"Itu
artinya pak Arya meminta saya membuat dari awal lagi? " Tanyanya
meyakinkan
"tidak
juga, saya hanya meminta kamu mengubah metode penelitiannya saja karena menurut
saya kamu mengambil data yang sudah ada itu pekerjaan yang sia-sia"
Jelasnya lagi.
"Kenapa
dikatakan sia-sia pak, menurut saya tetap sama-sama melakukan penelitian hanya
caranya yang berbeda" Ucap Agatha lagi
"Agatha,
jika hanya mengambil data yang sudah ada, sama dengan tidak melakukan
penelitian, karena data tersebut sebelumnya memang sudah ada, hanya sebagai
bahan referensi, berbeda dengan eksperimen kamu benar-benar melakukannya dan
hasilnya bisa di jadikan referensi oleh orang lain " Jelas dokter Arya
kepada Agatha.
Agatha
mengerti apa yang dimaksud Arya, kendala
Agatha adalah laptop dia sudah mengembalikan laptop Arga sehari setelah
peminjaman, dan sekarang gadis itu tidak memiliki laptop hanya mengandalkan
Warnet, Agatha sedikit termenung dan Arya tahu apa yang Agatha pikirkan.
"Apa
kamu memiliki kendala " Tebak Arya.
"Saya
tidak akan memberikan alasan untuk menunda skripsi saya" Balas Agatha
tegas
"Apa
kendalanya Laptop" Tebak Arya
"Bisa
dikatakan begitu" Balas Agatha jujur membuat Arya terenyuh,
"Kamu
bisa menggunakan laptop saya, kebetulan saya tidak pakai" Ujar Arya
"Tidak
usah saya akan beli yang baru"
lirih Agatha namun pendengaran Arya yang tajam dapat mendengar semuanya.
"Uang
jajan kamu bisa di pakai untuk keperluan lain, untuk laptop kamu pakai punya
saya saja, ini saya berikan untuk mempercepat skripsi kamu" Ujar Arya
tulus.
Agatha bertanya-tanya dalam hati. kenapa Arya begitu baik kepada dirinya, bahkan lelaki itu mau meminjamkan MacBook padanya, apa karena temannya merusak laptopnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar