Sabtu, 09 November 2013

Destiny - Part 6



           Agatha sudah membuat janji dengan Arya, ternyata Arya yang di maksud prof Andika adalah Arya temannya pak Arga, dunia terasa sempit sekali,

Arya meminta Agatha datang langsung ke Apartemennya, karena Arya tahu jika keluar di jam sore seperti ini jalanan akan macet.

Agatha tidak habis pikir kenapa Prof Andika melempar tanggung jawab untuk bimbingan dengan Arya, di tengah skripsinya sudah hampir selesai. Agatha sudah protes namun tidak di tanggapi, akhirnya Agatha tidak punya pilihan selain mengikuti perintah dosennya.

Agatha menaiki lift menuju lantai dua sembilan, Agatha sudah berdiri di depan pintu Apartemen milik Arya, menekan bel lalu seseorang membuka pintu

"Silahkan masuk Agatha, mau minum apa"  tanya Arya sopan

"Apa saja pak" Balas Agatha

Arya membawa dua gelas lemon dan stoples cemilan ke hadapan Agatha, lalu duduk di hadapan gadis itu, Arya menatap wajah gadis itu lekat, penampilan Agatha biasa saja hanya menggunakan kemeja lengan panjang dan celana jeans. dengan rambut di kuncir kuda dan sedikit polesan bedak di wajahnya yang memang sudah putih, tak ada yang berlebihan dari gadis itu, namun dia memilik ukuran tubuh bagian tertentu yang berbeda membuat Arya tersenyum karena pemikiran liarnya yang tidak tahu tempat

"Saya  sudah melihat skripsi kamu saat di bimbing Prof Andika, apa kamu tidak keberatan jika saya mengubah beberapa bagian atau malah semuanya" Tanya Arya lagi memperhatikan wajah gadis itu membuat getar aneh yang berdesir di dadanya.

"Tidak apa-apa saya sudah siap akan kemungkinan itu pak" Balasnya.

"Baguslah kalau begitu, Agatha saya tidak setuju dengan metode pengambilan data dari skripsi kamu, saya mau kamu menggunakan data eksperimen" Ujar Arya pada Agatha, lelaki itu menatap lekat gadis di depannya

"Itu artinya pak Arya meminta saya membuat dari awal lagi? " Tanyanya meyakinkan

"tidak juga, saya hanya meminta kamu mengubah metode penelitiannya saja karena menurut saya kamu mengambil data yang sudah ada itu pekerjaan yang sia-sia" Jelasnya lagi.

"Kenapa dikatakan sia-sia pak, menurut saya tetap sama-sama melakukan penelitian hanya caranya yang berbeda" Ucap Agatha lagi

"Agatha, jika hanya mengambil data yang sudah ada, sama dengan tidak melakukan penelitian, karena data tersebut sebelumnya memang sudah ada, hanya sebagai bahan referensi, berbeda dengan eksperimen kamu benar-benar melakukannya dan hasilnya bisa di jadikan referensi oleh orang lain " Jelas dokter Arya kepada Agatha.

Agatha mengerti apa yang dimaksud  Arya, kendala Agatha adalah laptop dia sudah mengembalikan laptop Arga sehari setelah peminjaman, dan sekarang gadis itu tidak memiliki laptop hanya mengandalkan Warnet, Agatha sedikit termenung dan Arya tahu apa yang Agatha pikirkan.

"Apa kamu memiliki kendala " Tebak Arya.

"Saya tidak akan memberikan alasan untuk menunda skripsi saya" Balas Agatha tegas

"Apa kendalanya Laptop" Tebak Arya

"Bisa dikatakan begitu" Balas Agatha jujur membuat Arya terenyuh,

"Kamu bisa menggunakan laptop saya, kebetulan saya tidak pakai" Ujar Arya

"Tidak usah saya akan beli yang baru"  lirih Agatha namun pendengaran Arya yang tajam dapat mendengar semuanya.

"Uang jajan kamu bisa di pakai untuk keperluan lain, untuk laptop kamu pakai punya saya saja, ini saya berikan untuk mempercepat skripsi kamu" Ujar Arya tulus.

Agatha bertanya-tanya dalam hati. kenapa Arya begitu baik kepada dirinya, bahkan lelaki itu mau meminjamkan MacBook  padanya, apa karena  temannya merusak laptopnya.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar