Kamis, 07 November 2013

Destiny - Part 5


           Arya ingin memesan kopi di kafe memilih bangku yang dekat dengan jendela, lewat sini Arya bisa mengamati orang-orang yang berlalu lalang.

Sayup dia dengar percakapan seseorang yang Arya kenali suaranya, Arya mencari sumber suara dan dia temukan Arga dan Agatha yang mengobrol serius, terhalang dua meja dari tempatnya duduk saat ini, hingga bisa mencuri dengar pembicaraan mereka. Arya tau jika Agatha yang sudah membantu Pak Dito kakeknya Arga kemarin, sangatlah wajar jika meminta bertemu atau untuk mengucapkan terimakasih atau mungkin juga ada maksud lain Arya sendiri tidak tahu.

Agatha sudah menemui Kakek Dito, lelaki tua itu berterimakasih kepada Agatha dan juga memberikan 10% saham perusahaannya kepada Agatha, Arga kaget tentu saja karena kakek tidak pernah memberikan hal itu walaupun ada orang yang sudah menolongnya, lalu apa Maksud dengan kali ini kepada Agatha.

Arga tidak mau ikut campur urusan kakeknya, walaupun saham yang di berikan kepada Agatha itu adalah saham PT Kiyoshi yang saat ini di kelola oleh keluarga Arya, Arga juga tahu jika dia dan Keluarga Arya ada ikatan bisnis keluarga. tapi Arga tidak mau terlibat di perusahaan milik keluarga karena itulah dia lebih memilih untuk membangun perusahannya sendiri.

***

Arya terpaku pada layar ponselnya yang bertuliskan Ayah, sebuah panggilan masuk dari Ayahnya, sejak Ibunya meninggal Arya tidak peduli lagi pada lelaki yang menjadi Ayahnya, wanita itu sudah memiliki istri baru.


"Ada apa?

.......

"Apa dia sudah tau, jika dosen pembimbingnya  di ganti mendadak.

......

"Berikan nomornya padaku"

 

Entah mengapa Arya selalu tidak suka jika berbicara dengan lelaki itu walaupun Ayahnya sendiri, Bicara seperlunya, mengingat bagaimana lelaki itu meninggalkan Ibunya untuk wanita lain dan tak datang saat pemakaman.

Irine adik tiri Arya kadang datang ke Apartemen meminta Arya bertemu dengan Ayah mereka, namun selalu Arya tolak.

Dan kali ini, lelaki itu meminta Arya menjadi pembimbing skripsi  mahasiswa Ayahnya, saat mendengar nama Agatha Arya langsung menyanggupi, seperti punya pengaruh kuat saat nama itu di sebutkan ada apa dengan dirinya.

Kenapa saat Ayahnya meminta dia menjadi pembimbing skripsi Agatha langsung dia setujui,  sedangkan tahun-tahun lalu saat Ayahnya meminta hal yang sama selalu dia tolak, bagaimana jika Ayahnya berpikiran ada sesuatu antara dirinya dan Agatha akan dipastikan jika lelaki itu ikut campur tentang asmaranya. itu sangat menjengkelkan, namun jika hal itu dapat menghentikan jadwal kencan buta yang di buat Ayahnya Arya akan sangat bahagia.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar