Rabu, 06 November 2013

Destiny - Part 4


           Arga membatalkan kelas sorenya setelah menerima telepon bahwa kakeknya masuk rumah sakit, membuat mahasiswa menggerutu karena kelas batal tiba-tiba.

Kakeknya adalah satu-satunya keluarga yang Arga punya setelah orang tuanya meninggal, Akhir-akhir ini Arga memang jarang mengunjungi kakek karena sibuk bekerja.

Setelah sampai rumah sakit Arga menuju kamar VIP terdapat kakek di sana terbaring diatas bad dengan selang oksigen dan infusan di tangan kirinya, pria paruh baya itu menyambut Arga dengan senyuman seperti tak nampak rasa sakit setelah berbincang dengan kakek seorang suster masuk ruang perawatan  meminta Arga menemui dokter.

"Kakek anda mengalami serangan jantung, dari hasil beberapa pemeriksaan yang sudah kami lakukan, tindakan operasi pemasangan ring jantung dapat dilakukan pada kakek anda"Jelas dokter

"Bagaimana tingkat keberhasilan dari operasi ini dok?" Tanya Arga lagi

"Tingkat keberhasilannya sekitar 80% pak " Jelasnya

Arga kembali menemui kakek di ruang perawatan, dia  menatap kakek sambil tersenyum.

"Kakek memiliki satu syarat sebelum kamu menyetujui tindakan operasi,"Ujarnya dengan tersenyum Arga menyanggupi apapun syarat yang akan diberikan kakeknya.

"Apa syaratnya kek, Arga akan bersedia menyanggupi "Balas Arga sambil mendekat kearah dimana kakeknya

"Arga kemarin sebelum jantung kakek kambuh kakek di bantu seorang gadis imut kakek berharap kamu bisa membawa gadis itu kemari Arga kakek ingin berterimakasih kepada dia" Ucapnya sambil tersenyum

Arga diam tak menjawab, siapa gadis yang di maksud oleh kakeknya, dia harus menanyakan hal itu pada resepsionis pasti mereka tahu, pikir Arga.

"Arga akan membawanya kemari, tapi Arga tidak bisa janji " Ucap pria itu gusar

"Arga, pokoknya kamu harus membawa gadis itu kemari jika tidak berhasil kakek tidak mau di operasi " Ujarnya lagi.

Arga hanya mengiyakan dia tidak mungkin menolak permintaan kakeknya walaupun dalam hati dia bertanya-tanya bisakah dia membawa gadis itu, gadis yang dia sendiri saja tidak tahu siapa.

***

Arga sudah bertanya kepada  para suster dan di bagian pendaftaran, Arga tahu siapa gadis yang di maksud kakeknya, apakah kemarin Agatha terlambat datang ke kelasnya karena mengantar kakek, tapi kenapa gadis itu tidak berkata yang sebenarnya, dia bahkan menutupi kebaikan yang sudah di lakukan untuk mempermalukan dirinya sendiri.

Arga meneguk habis kopi yang di pesannya, lelaki itu masih betah duduk di cafe Lamona, manik matanya menangkap Agatha dan temannya Melinda masuk ke cafe Arga menghampiri, Melinda  yang mengerti bahwa diantara mereka ada yang mau dibicarakan Melinda pamit pulang lebih dulu meninggalkan Agatha.

"Saya mau bicara  sama kamu Agatha"

"Masalah Apa pak, apa saya melakukan kesalahan selama bekerja di tempat pak Arga? Tanya gadis itu sambil sesekali melihat ponsel,  dia tidak benar-benar mendengarkan ucapan Arga.

"Bukan masalah itu Agatha, saya ingin membicarakan masalah lain juga masalah itu" Ucap Arga akhirnya.

"Sepertinya kontrak kerja kita berakhir besok saya sudah transfer uang gaji kamu, saya tidak bisa memperpanjang kontrak kerja dengan kamu Agatha, karena saya harus fokus merawat kakek saya di rumah sakit, dan juga hal itu berkaitan dengan kamu, ternyata kamu datang terlambat ke kelas saya karena sudah menolong seseorang, itu adalah kakek saya" jelas Arga

Arga lihat Agatha diam , mengedipkan matanya mungkin dia meyakinkan dirinya jika tak salah dengar.

"Kakek yang kemarin itu adalah kakek pak Arga, apakah kakek sekarang sudah sehat" tanya Agatha

"Kakek harus operasi untuk pasang ring jantungnya, dia ingin bertemu kamu sebelum operasi, bisakah kamu menemuinya Agatha" Tanya Arga yang langsung di sanggupi Agatha, gadis itu terlihat ceria dan antusias, Arga lega ternyata berbicara dengan Agatha tidak sesulit yang dia bayangkan.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar