Arga membatalkan kelas sorenya setelah menerima telepon bahwa kakeknya masuk rumah sakit, membuat mahasiswa menggerutu karena kelas batal tiba-tiba.
Kakeknya
adalah satu-satunya keluarga yang Arga punya setelah orang tuanya meninggal,
Akhir-akhir ini Arga memang jarang mengunjungi kakek karena sibuk bekerja.
Setelah
sampai rumah sakit Arga menuju kamar VIP terdapat kakek di sana terbaring
diatas bad dengan selang oksigen dan infusan di tangan kirinya, pria paruh baya
itu menyambut Arga dengan senyuman seperti tak nampak rasa sakit setelah
berbincang dengan kakek seorang suster masuk ruang perawatan meminta Arga menemui dokter.
"Kakek
anda mengalami serangan jantung, dari hasil beberapa pemeriksaan yang sudah
kami lakukan, tindakan operasi pemasangan ring jantung dapat dilakukan pada
kakek anda"Jelas dokter
"Bagaimana
tingkat keberhasilan dari operasi ini dok?" Tanya Arga lagi
"Tingkat
keberhasilannya sekitar 80% pak " Jelasnya
Arga kembali
menemui kakek di ruang perawatan, dia
menatap kakek sambil tersenyum.
"Kakek
memiliki satu syarat sebelum kamu menyetujui tindakan operasi,"Ujarnya
dengan tersenyum Arga menyanggupi apapun syarat yang akan diberikan kakeknya.
"Apa
syaratnya kek, Arga akan bersedia menyanggupi "Balas Arga sambil mendekat
kearah dimana kakeknya
"Arga
kemarin sebelum jantung kakek kambuh kakek di bantu seorang gadis imut kakek
berharap kamu bisa membawa gadis itu kemari Arga kakek ingin berterimakasih
kepada dia" Ucapnya sambil tersenyum
Arga diam
tak menjawab, siapa gadis yang di maksud oleh kakeknya, dia harus menanyakan
hal itu pada resepsionis pasti mereka tahu, pikir Arga.
"Arga
akan membawanya kemari, tapi Arga tidak bisa janji " Ucap pria itu gusar
"Arga,
pokoknya kamu harus membawa gadis itu kemari jika tidak berhasil kakek tidak
mau di operasi " Ujarnya lagi.
Arga hanya
mengiyakan dia tidak mungkin menolak permintaan kakeknya walaupun dalam hati
dia bertanya-tanya bisakah dia membawa gadis itu, gadis yang dia sendiri saja
tidak tahu siapa.
***
Arga sudah
bertanya kepada para suster dan di
bagian pendaftaran, Arga tahu siapa gadis yang di maksud kakeknya, apakah
kemarin Agatha terlambat datang ke kelasnya karena mengantar kakek, tapi kenapa
gadis itu tidak berkata yang sebenarnya, dia bahkan menutupi kebaikan yang
sudah di lakukan untuk mempermalukan dirinya sendiri.
Arga meneguk
habis kopi yang di pesannya, lelaki itu masih betah duduk di cafe Lamona, manik
matanya menangkap Agatha dan temannya Melinda masuk ke cafe Arga menghampiri,
Melinda yang mengerti bahwa diantara
mereka ada yang mau dibicarakan Melinda pamit pulang lebih dulu meninggalkan
Agatha.
"Saya
mau bicara sama kamu Agatha"
"Masalah
Apa pak, apa saya melakukan kesalahan selama bekerja di tempat pak Arga? Tanya
gadis itu sambil sesekali melihat ponsel,
dia tidak benar-benar mendengarkan ucapan Arga.
"Bukan
masalah itu Agatha, saya ingin membicarakan masalah lain juga masalah itu"
Ucap Arga akhirnya.
"Sepertinya
kontrak kerja kita berakhir besok saya sudah transfer uang gaji kamu, saya
tidak bisa memperpanjang kontrak kerja dengan kamu Agatha, karena saya harus
fokus merawat kakek saya di rumah sakit, dan juga hal itu berkaitan dengan
kamu, ternyata kamu datang terlambat ke kelas saya karena sudah menolong
seseorang, itu adalah kakek saya" jelas Arga
Arga lihat
Agatha diam , mengedipkan matanya mungkin dia meyakinkan dirinya jika tak salah
dengar.
"Kakek
yang kemarin itu adalah kakek pak Arga, apakah kakek sekarang sudah sehat"
tanya Agatha
"Kakek harus operasi untuk pasang ring jantungnya, dia ingin bertemu kamu sebelum operasi, bisakah kamu menemuinya Agatha" Tanya Arga yang langsung di sanggupi Agatha, gadis itu terlihat ceria dan antusias, Arga lega ternyata berbicara dengan Agatha tidak sesulit yang dia bayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar