Di hari senin Agatha malah bangun kesiangan, karena semalam dia merampungkan bab lima dari skripsinya, Agatha sedang terbebas hari ini tidak masak di Apartemen Arga namun ternyata hari ini ada mapel pagi dan dia lupa akan hal itu
"Sini duduk cepetan" Ucap Lusi pada
Agatha namun ucapan itu justru terdengar oleh Arga
"Saya sudah katakan kalau saya tidak
mentolerir keterlambatan, Agatha ini pertama kalinya kamu terlambat di mata
kuliah saya, apa alasan kamu terlambat" tanya Arga.
"Saya terlambat karena, Agatha lama
tidak memberitahukan alasan keterlambatannya, dia juga tidak mungkin mengatakan
kalau dia terlambat karena membantu seorang kakek ke rumah sakit,
"Saya tanya sekali lagi, apa alasan kamu
terlambat" tanya Arga
"Saya bangun kesiangan" balas
Agatha seisi kelas tertawa, mereka tertawa karena ini alasan yang paling konyol
menurut mereka, seorang Agatha yang paling pintar di semua mata kuliah dan
paling di sukai semua dosen kecuali Arga malah memberikan alasan yang tidak
logis.
"Diam kalian semua, untuk kamu Agatha,
silahkan gantikan saya mengajar hari ini, saya ingin melihat kamu mengajar
teman kamu sendiri" Ucap Arga lelaki itu duduk di kursinya kembali dengan
terus menatap Agatha menilai bagaimana gadis itu menyampaikan materi, jika
mudah dimengerti seperti ini saat gadis itu mengajar kenapa Arga tidak
menjadikan Agatha sebagai Asisten dosen dirinya saja.
***
Flashback Keterlambatan Agatha
Agatha duduk di halte menunggu bus untuk membawanya ke kampus. namun dia tidak tega melihat seorang kakek yang duduk di halte menggunakan tongkat mau masuk ke bus Agatha sengaja membelakangkan diri memapah sang kakek sampai duduk di dalam bus, gadis itu melihat jam tangannya jam menunjukan pukul 07:00 wib masih ada waktu pikirnya untuk mengantar sang kakek ke rumah sakit,
Setelah sampai di rumah sakit, melihat sang kakek yang kebingungan dan Agatha baru melihat kalau kaki sang kakek ada luka, celananya juga sobek akhirnya gadis itu membawa kakek tadi ke unit gawat darurat (UGD) untuk mendapatkan penanganan.
Sampai di ruang Unit Gawat Darurat para perawat dan dokter sedang sibuk menangani pasien, satu perawat menangani dua sampai tiga orang pasien.
Agatha menunggu kakek sampai mendapatkan penanganan, seseorang menarik tangan Agatha menjauh dari berangka.
"Ngapain kamu disini, bolos kamu gak kuliah? Tanya seseorang menatap Agatha tajam, Agatha menatap name tag itu yang bertuliskan Hadi Permana, nama itu adalah anak dari Pamannya, seseorang yang sudah berusaha keras untuk membiayai kuliahnya, itulah alasan Agatha ingin cuti kuliah agar tidak banyak orang dia repot kan lagi.
"Aku kesini mau nganter kakek itu" Balas Agatha
"Sebaiknya kamu pergi Agatha, bukankah kamu ada kelas pagi ini" Ucap Hadi mengingatkan Agatha,
"Aku akan segera pergi, aku titip kakek itu ya kak" ucap Agatha
"Ia, cepat pergi" usir Hadi, ada hatinya yang berdesir ketika melihat Agatha, dia memang menyukai sepupunya itu, tapi hanya bisa menyimpannya dalam hati, bahkan selama ini Ayahnya Handoko tidak mau membiayai Agatha karena merepotkan, namun dengan sembunyi-sembunyi Hadi membantu Agatha sebisanya walau dia bekerja sebagai manager di perusahaan PT Union Ayahnya bisa kapan saja menghentikan jabatannya, saat ini Hadi sedang melakukan medical check up yang di lakukan enam bulan sekali dari perusahaanya tidak di sangka di tempat ini dia justru bertemu dengan Agatha. Hadi hapal di luar kepala tentang jadwal kuliah Agatha.
Flashback Off
Agatha pergi ke kantin, pagi tadi dia tidak
sempat sarapan Lusi sendiri hanya duduk di samping Agatha setelah memesan baso
dan minuman, sedangkan Agatha sudah selesai menyantap siomay.
"Mau nambah lagi tidak, Biar aku yang
bayar?" Tanya Yogi pada Agatha. Yogi adalah lelaki yang mengejar Agatha
namun gadis itu abaikan karena Agatha tidak berniat membuang waktunya dengan
hal seperti pacaran yang menurut gadis itu tidak perlu dia lakukan.
"Makasih ya Gi, tapi aku udah
kenyang" Balas Agatha.
Melinda duduk di samping Yogi dengan wajah
sembab, ketiga temannya sudah tidak heran melihat wajah Melinda kalau bengkak
seperti itu tanda Melina habis putus terus entar seminggu balikan lagi, begitu
terus sampai ketiga temannya bosen mendengar kisah asmara Melinda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar