Senin, 04 November 2013

Destiny - Part 2

        


       Agatha bersiul masuk ke dalam Apartemen  Arga mendapati tempat itu seperti kapal pecah, tidak mungkin Arga yang melakukan, dan benar saja dugaan Agatha, terdapat  seorang gadis duduk di sofa, dengan posisi kaki dinaikan ke atas menghabiskan berapa bungkus cemilan yang berserakan.

"Sini kamu... " Teriaknya keras

Panggilannya tak Agatha pedulikan namun seseorang tiba-tiba menarik kerah kemeja Agatha dan membuat Agatha duduk berhadapan.

"Ada apa? Tanya Agatha santai.

"Masih nanya, cepat bereskan bukankah meja depanku berantakan" Titahnya

"Seharusnya yang makan yang bereskan "Balas  Agatha dengan suara lantang

"Berani kamu sama saya, padahal kamu cuma babu disini sedangkan aku calon istrinya Arga" Bentaknya lalu mengambil tas gendong milik Agatha dan membantingnya, Agatha berusaha menahan tasnya agar tidak jatuh namun dia kalah cepat tasnya jatuh ke lantai dengan suara nyaring, Agatha tahu bahwa gadis di depannya ini memiliki tempramen buruk, Agatha menatap nanar ke arah tas yang di dalamnya terdapat laptop.

"Saya rasa pak Arga salah memilih calon istri " balas Agatha berani menatap ke manik mata gadis itu yang hampir mendelik mendengar ucapan Agatha

"Apa kamu bilang..."

Tangan gadis itu menjambak rambut Agatha dan rasa jambakan nya memberikan efek  pedas di kulit kepala, Agatha menjambak rambut gadis itu tak mau kalah, sampai seseorang datang memisahkan.

Lelaki yang tak Agatha kenali itu menarik tangan gadis itu, melepaskan cengkraman dari rambut Agatha penampilan keduanya sudah tidak karuan.

"Hentikan, kamu sudah berlebihan Bella " Ujarnya

"Arya kamu di pihaknya" Balas gadis itu tak terima

"Aku tidak ada di pihak siapa-siapa Bel, lebih baik kamu jangan emosional begini, imbasnya malah merugikan orang lain" Balas lelaki itu

"Kamu belain orang yang gak kamu kenal di bandingkan temanmu sendiri, mengecewakan "Balasnya

Wanita yang di panggil Bella itu berlalu, menuruni tangga dan menatap  Arga sendu, Arga yang  baru datang pun menyaksikan semuanya, Agatha menatap nanar pada laptopnya yang miris, bagaimana dia akan mengerjakan skripsi jika laptop rusak dan di dalamnya ada tugas kuliah.

***

Suasana ruang tamu hening, baik Arga ataupun Arya belum mulai bicara, akhirnya Arga lah yang memulai.

"Apa yang ada di dalam tas kamu itu Agatha, kenapa suaranya sangat nyaring" Tanya Arga pada Agatha mereka duduk berhadapan di ruang tamu.

"Di dalamnya ada laptop dan tugas kuliah saya" balas Agatha

Arga mengambil laptop Agatha dan mengeceknya, laptop gadis itu tidak bisa tertolong lagi kerusakannya sangat parah sepertinya Bella membantingnya sangat kuat

"Laptop kamu rusak parah, untuk sementara kamu bisa pakai punya saya dulu," ucap Arga akhirnya sedangkan Agatha ada raut keraguan di wajahnya, Arya hanya menyimak pembicaraan kedua orang itu di lihat seperti ini dia seperti obat nyamuk saja, walau dengan ogah-ogahan Agatha membawa laptop Arga  pulang

Arga diam sejenak setelah Agatha keluar dari apartemennya.

"Sejak kapan kamu memperkerjakan seorang mahasiswa seperti itu" Tanya Arya pad Arga,

"Aku hanya membantunya, dia hampir cuti kuliah karena tidak punya uang" Tanya Arga sedikit lirih

"Apa kamu yakin karena ingin membantunya atau ada maksud lain" Balas Arya

"Sudahlah, bahas yang lain saja, kenapa Bella bisa datang kemari? Padahal aku sudah mengubah sandi apartemennya" Tanya Arga

"Karena aku datang lebih dulu, dan dia mengikuti ku di belakang, aku tahu pasti kamu tidak akan suka hal ini" Keluh Arya.

"Arya sudah ku ingatkan, jangan membantunya apalagi berusaha mendekatkan Bella padaku, aku tidak tertarik sedikitpun dengan dia"Ucap Arga sarkas.

"Baiklah tidak akan ku lakukan lagi" Ucap Arya

Arya dan Arga berteman dari sekolah menengah mereka sama-sama orang yang gila kerja, banyak gadis-gadis yang ingin dekat pun selalu mereka acuhkan, namun melihat gadis yang bekerja di Apartemen Arga, membuat Arya ingin mengetahui latar belakang gadis itu.

"Aku kemari  mau memberikan tanggung jawab Design dan pengerjaan Pembangunan cabang PT. Kiyoshi yang ke tiga" Terang Arya

"Bisa letakan di meja saja, akan ku tinjau nanti" Ujar Arga yang memang nampak wajah kelelahan.

"Apa terjadi sesuatu di Universitas, kamu bisa memilih berhenti menjadi dosen tidak tetap disana jika pekerjaan kamu jadi Arsitek banyak"Ucap Arya memberi saran

"Tidak ada, hanya saja aku sangat lelah hari ini " Balasnya acuh tak peduli dengan respon yang akan diberikan oleh Arya nanti.

"Istirahatlah, aku pulang dulu" Ucap Arya

Arga segera mengistirahatkan tubuhnya, karena rasa lelah, namun niat itu gagal karena tak sengaja tadi melihat tatapan Arya kepada Agatha, tatapan seperti seorang lelaki menyukai perempuan. Tidak biasanya Arya memberikan tatapan seperti itu, selama dia berteman dengan Arya baru kali ini Arga melihatnya. Terlebih Arya adalah mantan play boy yang jelas tahu dan bisa lebih pandai membedakan bagaimana perempuan baik dan tidaknya.

***

Arya sengaja menepikan mobilnya tak jauh dari supermarket melihat Agatha yang membawa belanjaan banyak, Arya hanya melihat dari dalam mobilnya lelaki itu tidak berniat membantu, malah dia mengikuti Agatha sampai gadis itu masuk ke dalam rumah.

Arya tahu satu hal bahwa Agatha tinggal tidak jauh dari Apartemen Arga dan rumah yang Agatha tempati adalah rumah rekan bisnis Arya Pak Handoko, namun seingat Arya pak Handoko hanya memiliki satu orang putra yang bekerja  sebagai manager di perusahaan yang sama dengannya, mungkinkah Agatha saudaranya atau pacar anaknya. banyak sekali pemikiran Arya namun lelaki itu tepis dia harus mencari tahu sendiri secepatnya untuk mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya.


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar