Sabtu, 02 November 2013

Destiny - Part 1


          Agatha mengikuti wanita berbadan gendut dari belakang, menuju Apartemen tempatnya akan bekerja, wanita itu memberi tahu tugas yang harus Agatha lakukan, setelah menjelaskan panjang lebar Agatha di minta menandatangani berkas kontrak kerjanya.

"Ini Apartemen milik pak  Arga Prayoga, pekerjaanmu hanya membersihkan tempat ini tiga kali dalam satu minggu dan  juga memasak jika pak Arga minta, ingat menunya harus sesuai yang dia minta, biasanya pak Arga menempelkan memo di kulkas, matamu harus jeli Agatha agar tidak melakukan kesalahan" Jelas wanita gendut yang mengenalkan namanya sebagai Mai itu, Agatha hanya mengangguk mengerti,

Apartemen ini mewah, cendrung dingin karena pilihan warna di dominasi warna hitam dan putih, tidak ada yang spesial dari Apartemen ini, terdapat dua kamar tidur, kamar mandi, kitchen set, ruang tamu dan sedikit taman di balkon.

Agatha membaca memo yang tertempel di kulkas, dia sudah selesai menyiapkan makan malam untuk Arga, bersiap untuk pulang saat akan membuka pintu Arga malah mendorongnya dari luar membuat Agatha terjerembab ke lantai mengaduh kesakitan karena pantatnya mendarat di lantai.

Arga menatap Agatha mengamati penampilan gadis di depannya, melepas jas yang dipakainya kemudian duduk di sofa.

"Kamu Agatha? Tanyanya

Dan Agatha menjawab ia setelah berdiri mendekat kearah Arga

"Tunggu saya selesai makan dulu, saya ingin tahu bagaimana rasanya masakan kamu, dan ingat makanan yang kamu masak sekarang menentukan keputusan saya menerima kamu bekerja atau tidak" Ucap lelaki itu dingin, membuat Agatha mau tidak mau harus menunggu dan gadis itu berdoa dalam hatinya

Cukup lima menit lelaki itu menyantap habis masakan yang Agatha siapkan di atas meja, Arga sudah selesai makan, meletakan piring kotor ke wastafel lalu mencucinya, berjalan ke arah Agatha untuk memberikan penilaiannya.

"Rasa masakan dan tampilan dari masakan kamu lumayan, besok pagi datanglah lebih awal saya mau sarapan di rumah" ucap Arga berlalu, dan Agatha tersenyum senang dengan ucapan Arga karena itu artinya dia di terima untuk bekerja Agatha pamit untuk pulang.


***


Paginya Agatha sudah  membuka kulkas yang sudah terisi lengkap dengan sayur dan buah yang masih segar. Tanpa bertanya karena sudah melihat memo menu apa yang harus dia siapkan Agatha langsung membuatnya,

yaitu membuat soto ayam, dan menyajikannya di meja makan. Agatha berniat untuk mengetuk pintu kamar Arga, membangunkan lelaki itu, namun melihat Arga sudah menghampiri meja makan dan mencicipi masakan yang telah di buatnya.

"Saya akan membebaskan menu masakannya, terserah kamu Agatha mau masak apa saya bisa makan semuanya kecuali Kepiting" Ucap Arga sudah selesai sarapannya dan melangkah pergi dari kursinya, sedangkan Agatha mencuci alat masak yang dipakainya.

Tak lama kemudian Arga sudah rapi, dan meminta Agatha untuk berangkat bersama.

"Mau ke kampus bareng saya" Ucap Arga  menawarkan tumpangan pada Agatha yang langsung di tolak oleh Agatha, membuat Arga menekuk wajahnya.

Agatha sudah keluar dari Apartemen Arga berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke kampusnya

Arga masuk ke dalam mobilnya sambil mendengus  Arga bisa langsung mengenali Agatha saat membuka pintu Apartemennya, gadis itu memiliki tahi lalat di pipi kirinya ukurannya kecil hanya bisa di lihat jarak dekat, gadis yang sama yang menemukan berkas pentingnya lima tahun lalu.

Sebenarnya Arga tidak begitu membutuhkan orang untuk menyiapkan makan, dia bisa membelinya di luar namun saat tak sengaja mendengar percakapan dosen di ruang Akademik, bahwa Agatha akan cuti kuliah karena kurangnya biaya membuat Arga menghubungi Mai lewat ujian dan interview yang Arga buat sendiri, dari sekian banyak pelamar hanya Agatha yang memenuhi kriteria. Mei sendiri tidak habis pikir untuk apa Arga membuat rencana serumit itu jika tujuan akhirnya untuk memperkerjakan Agatha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar