Agatha mengikuti wanita berbadan gendut dari belakang, menuju Apartemen tempatnya akan bekerja, wanita itu memberi tahu tugas yang harus Agatha lakukan, setelah menjelaskan panjang lebar Agatha di minta menandatangani berkas kontrak kerjanya.
"Ini
Apartemen milik pak Arga Prayoga,
pekerjaanmu hanya membersihkan tempat ini tiga kali dalam satu minggu dan juga memasak jika pak Arga minta, ingat
menunya harus sesuai yang dia minta, biasanya pak Arga menempelkan memo di
kulkas, matamu harus jeli Agatha agar tidak melakukan kesalahan" Jelas
wanita gendut yang mengenalkan namanya sebagai Mai itu, Agatha hanya mengangguk
mengerti,
Apartemen
ini mewah, cendrung dingin karena pilihan warna di dominasi warna hitam dan
putih, tidak ada yang spesial dari Apartemen ini, terdapat dua kamar tidur,
kamar mandi, kitchen set, ruang tamu dan sedikit taman di balkon.
Agatha
membaca memo yang tertempel di kulkas, dia sudah selesai menyiapkan makan malam
untuk Arga, bersiap untuk pulang saat akan membuka pintu Arga malah
mendorongnya dari luar membuat Agatha terjerembab ke lantai mengaduh kesakitan
karena pantatnya mendarat di lantai.
Arga menatap
Agatha mengamati penampilan gadis di depannya, melepas jas yang dipakainya
kemudian duduk di sofa.
"Kamu
Agatha? Tanyanya
Dan Agatha
menjawab ia setelah berdiri mendekat kearah Arga
"Tunggu
saya selesai makan dulu, saya ingin tahu bagaimana rasanya masakan kamu, dan
ingat makanan yang kamu masak sekarang menentukan keputusan saya menerima kamu
bekerja atau tidak" Ucap lelaki itu dingin, membuat Agatha mau tidak mau
harus menunggu dan gadis itu berdoa dalam hatinya
Cukup lima
menit lelaki itu menyantap habis masakan yang Agatha siapkan di atas meja, Arga
sudah selesai makan, meletakan piring kotor ke wastafel lalu mencucinya,
berjalan ke arah Agatha untuk memberikan penilaiannya.
"Rasa
masakan dan tampilan dari masakan kamu lumayan, besok pagi datanglah lebih awal
saya mau sarapan di rumah" ucap Arga berlalu, dan Agatha tersenyum senang
dengan ucapan Arga karena itu artinya dia di terima untuk bekerja Agatha pamit
untuk pulang.
***
Paginya
Agatha sudah membuka kulkas yang sudah
terisi lengkap dengan sayur dan buah yang masih segar. Tanpa bertanya karena
sudah melihat memo menu apa yang harus dia siapkan Agatha langsung membuatnya,
yaitu
membuat soto ayam, dan menyajikannya di meja makan. Agatha berniat untuk
mengetuk pintu kamar Arga, membangunkan lelaki itu, namun melihat Arga sudah
menghampiri meja makan dan mencicipi masakan yang telah di buatnya.
"Saya
akan membebaskan menu masakannya, terserah kamu Agatha mau masak apa saya bisa
makan semuanya kecuali Kepiting" Ucap Arga sudah selesai sarapannya dan
melangkah pergi dari kursinya, sedangkan Agatha mencuci alat masak yang
dipakainya.
Tak lama
kemudian Arga sudah rapi, dan meminta Agatha untuk berangkat bersama.
"Mau ke
kampus bareng saya" Ucap Arga
menawarkan tumpangan pada Agatha yang langsung di tolak oleh Agatha,
membuat Arga menekuk wajahnya.
Agatha sudah
keluar dari Apartemen Arga berjalan menuju halte bus untuk berangkat ke
kampusnya
Arga masuk
ke dalam mobilnya sambil mendengus Arga
bisa langsung mengenali Agatha saat membuka pintu Apartemennya, gadis itu
memiliki tahi lalat di pipi kirinya ukurannya kecil hanya bisa di lihat jarak
dekat, gadis yang sama yang menemukan berkas pentingnya lima tahun lalu.
Sebenarnya
Arga tidak begitu membutuhkan orang untuk menyiapkan makan, dia bisa membelinya
di luar namun saat tak sengaja mendengar percakapan dosen di ruang Akademik,
bahwa Agatha akan cuti kuliah karena kurangnya biaya membuat Arga menghubungi
Mai lewat ujian dan interview yang Arga buat sendiri, dari sekian banyak
pelamar hanya Agatha yang memenuhi kriteria. Mei sendiri tidak habis pikir
untuk apa Arga membuat rencana serumit itu jika tujuan akhirnya untuk
memperkerjakan Agatha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar