Satu tahun sudah berlalu, Arga mampu menyelesaikan kekacauan yang terjadi perusahaan di akibatkan Perebutan kekuasaan team Aidan dan team Arya.
Karyawan
yang terbukti telah menggelapkan dana dan terlibat dalam kecelakaan Aidan sudah dj penjara.
Di tengah
kesibukannya Arga di perusahaan lelaki itu meminta seseorang untuk mengawasi
Agatha, Arga juga tahu jika sampai detik ini tidak ada satu laki-laki yang
dekat dengan Agatha setelah Aidan meninggal.
setelah
lulus kuliah Agatha melamar pekerjaan di kantor pusat milik Arga, Agatha
melamar di bagian pemasaran, dia di terima di perusahaan namun saat masuk
kerja. gadis itu mendapati dirinya bekerja sebagai sekretaris, Agahta sudah
menolaknya namun keputusan Arga selalu tidak bisa di bantah
"Saya
melamar di kantor ini di bagian pemasaran, lalu kenapa saya di pekerjakan
sebagai sekertaris anda bukan di bagian pemasaran sesuai dengan yang saya
lamar" tanya Agatha lagi
"Agatha
Maharani, kamu jangan salah paham di bagian pemasaran sudah lebih dari cukup
orang, saya sedang membutuhkan sekretaris dari pada saya merekrut karyawan baru
dan mengeluarkan budget lagi lebih baik saya gunakan kamu, saya justru belum
menerima kamu menjadi sekretaris saya, kamu harus melewati orientasinya selama
satu bulan, jika kamu bagus kinerjanya saya akan menerima kamu sebagai
sekretaris saya, namun jika kinerja kamu jelek silahkan keluar dari perusahaan
ini" Jelas Arga
"Baiklah,
lalu apa yang harus saya lakukan sebagai sekretaris anda pak" Tanya Agatha
lagi
"Pertama
baca peraturan tata tertib menjadi sekretaris saya, kedua ini jadwal saya,
ketiga kamu harus siap ketika saya menelpon kamu untuk bertemu saya jam
berapapun itu" jelas Arga lagi yang sudah di rekam oleh Agatha di
handphonenya.
Agatha
melihat dua orang membawa meja ke dalam ruangan Arga, meja itu letaknya tak
jauh dari meja kerja Arga, Agatha pikir Arga dia akan duduk di meja sekretaris
sebelumnya yaitu di luar ruangan, namun sekarang kenapa dia harus satu ruangan
di dalam bersama Arga.
***
Agatha sudah
selesai menyiapkan power poin untuk presentasi rapat Arga setelah makan siang.
"Agatha,
pesankan saya makan siang dari cafe Lumia ya, saya mau menu terbaru dari cafe
itu "Perintah Arga
"Baik
pak akan saya telepon," Balas Agatha
"Saya
meminta kamu langsung datang ke tempat itu, ini kunci mobilnya kamu pakai mobil
kantor saya" Jelas Arga lagi.
Agatha sudah
memesan makan siang milik Arga dan dirinya, dia duduk di kursi sambil menunggu
pesanannya jadi, Agatha duduk sambil memainkan handphonenya, sesuatu membasahi
wajah dan pakaiannya.
"Ya!!
Teriak Agatha reflek, teriakan Agatha membuat pengunjung cafe menatapnya risih,
namun gadis itu diam terpaku di tempatnya saat ini ketika melihat wajah itu,
wajah yang sangat mirip sekali dengan Aidan.
"Aidan...
"lirih Agatha
"Maafkan
Irine, dia sudah membuat basah baju kamu" ucap lelaki yang sangat mirip
dengan Aidan
"Tidak
apa, balas Agatha, dengan bibir bergetar dia meraba-raba kursi dan duduk kembali, Agatha menyadarkan
dirinya bahwa dia bukan Aidan.
Agatha sibuk
melap bajunya dengan tisu, kemeja putihnya menjadi transparan karena basah
memperlihatkan dadanya yang hanya di lapisi Tank Top, Agatha sadar dengan
penampilannya gadis itu menutup dadanya dengan tangan, Aldo yang menyadari
ketidak nyamanan Agatha lelaki itu melepaskan jasnya dan meminjamkan kepada
Agatha,
Agatha
awalnya hanya menatap Aldo, aneh rasanya mereka tidak saling kenal tapi lelaki
itu mau meminjamkan jasnya
"Pakai
saja untuk menutupi kemeja kamu yang basah, lagi pula itu karena salah ku"
Jelas Aldo ketika menatap Agatha yang ragu menerima jas nya.
"Saya
akan segera mengembalikannya" Balas Agatha sambil memakai jas milik Aldo.
"Nama
saya Aldo, ini kartu nama saya" Ucap lelaki itu sambil pergi, seorang
pelayan menyerahkan pesanan Agatha gadis itu kembali ke kantor.
Agatha sudah
sampai di kantor tempatnya bekerja, membawa makan siang yang dia beli
"Apa
jalanan sangat macet hingga membuat kamu menghabiskan waktu satu jam
disana" tanya Arga setengah menyindir dan sadar ketika Agatha memakai jas
seseorang.
Arga memang
sengaja meminta Agatha membeli makan siang di cafe itu, karena Aldo temannya
pemilik cafe itu, walau tidak bisa di pungkiri bahwa hatinya sakit.
"Jalanan
tidak macet pak, hanya saja saya bertemu masalah sebentar " Jelas Agatha.
"Setelah
makan siang, saya mau kamu temani saya keliling hotel Fuma, rapatnya saya
serahkan pada pak Antony saja. jelas Arga yang di setujui Agatha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar