Rabu, 20 November 2013

Destiny - Part 16


        Agatha memilih pulang ke Apartemen Aidan walaupun mereka  baru saja bertengkar,  Agatha memasak makan malam hal itulah yang mampu meredakan emosinya dan menyiapkannya di atas meja.

Aidan datang melihat istrinya sedang sibuk menyiapkan makan malam, dia merasa bersalah karena sudah marah pada Agatha, Aidan tahu jika tadi dia terbawa emosi karena rasa cemburunya

"Agatha saya minta maaf, saya tidak suka melihat kamu bersama lelaki lain selain saya" Ucap Aidan lirih namun Agatha mendengar ucapan lelaki itu

"Saya juga minta maaf Mas, kalau sudah terbawa emosi tapi mas harusnya tanya dulu sama saya, kenapa mereka bisa satu meja dengan saya" Jelas Agatha

"Maafkan saya Agatha, saya sudah keterlaluan dan kasar sama kamu" Ucap Aidan bersalah

"Sudahlah mas, mandi dulu dan ganti pakaian kita makan malam bersama" Agatha mendorong punggung suaminya itu untuk masuk kamar, dia sudah selesai menghidangkan semua makan malamnya, mereka makan dengan hening.

Aidan membantu istrinya untuk merapikan meja makan dan mencuci piring bekas makan mereka.

***

Agatha menyerahkan undangan wisuda kepada Aidan, menanyakan kepada suaminya itu apakah bisa datang, Aidan akan mengusahakan untuk datang di hari wisuda Agatha.

Agatha dan kedua temannya sudah berada di salon untuk make up wisuda mereka bertiga memesan baju dengan warna merah maroon walaupun berbeda design,

Agatha melihat handphonenya berkali-kali Aidan belum juga datang menjemputnya untuk pergi ke gedung dimana wisuda di adakan, Melinda sudah lebih dulu berangkat di jemput pacarnya begitupun dengan Lusi Agatha baru tahu jika Yogi sudah pacaran dengan Lusi, mereka juga sudah berangkat lebih dulu sedangkan Agatha masih diam di tempat itu.

Menelepon Aidan sampai lima belas kali panggilan, namun tidak ada yang menjawab akhirnya Agatha memutuskan memesan go car untuk berangkat bergabung kembali bersama teman-temannya.

Agatha mendapatkan lulusan terbaik dengan IPK 4,00 cumlaude, Agatha tidak akan bisa mendapatkan skripsi dengan nilai sempurna tanpa bantuan pembimbingnya Aidan, namun lelaki yang menjadi suaminya itu belum juga muncul, sedangkan teman-temannya sudah berpisah karena sibuk berfoto dengan yang lain, Hadi datang memberikan sebuket bunga kepada Agatha di parkiran, Agatha berjalan mondar-mandir menunggu Aidan, Arga yang melangkah menuju mobilnya sempat melihat Agatha bersama Hadi sepupunya, Arga tahu jika orang yang di tunggu Agatha adalah Aidan namun lelaki itu belum juga muncul.

Dua orang polisi datang menghampiri Agatha memberitahukan kecelakaan yang menimpa Aidan, Hadi diam mematung mendengar penuturan polisi, Agatha sekujur tubuhnya lemas Arga yang berdiri tak jauh dari Agatha merangkul pinggang gadis itu lalu memapahnya masuk ke dalam mobil sedangkan Hadi berangkat dengan mobilnya sendiri walau awalnya menolak Agatha pergi bersama Arga namun akhirnya Hadi mengalah, melihat Agatha berjalan masuk menuju mobil Arga tanpa membantah, Arga tanpa bertanya lagi melakukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Aidan di rawat.

***

Sampai di rumah sakit ibunya Aidan menangis sesenggukan di bahu seorang wanita yang Agatha tahu itu siapa dia Irine apa hubungan gadis itu dengan mertuanya.

"Agatha tadi Aidan sempat siuman dan memberikan ini kepada saya, namun kembali mengalami kritis, kamu baca dulu ya Agatha, saya berharap banyak Aidan dan juga Arya bisa siuman dan melewati kritis secepatnya " ibunya Aidan kembali menangis dan memeluk Irine.

Agatha menatap Arga berharap dosennya itu bisa membantu menjelaskan tentang hubungan mereka, Arga memberitahu Agatha jika Irine dan Aidan  adalah saudara tiri Arya, pak Andika menikahi ibunya irine dan Aidan.

Seorang dokter keluar dari ruang operasi memberitahukan jika keduanya tidak dapat tertolong, raungan tangis memenuhi ruangan, Ibunya Aidan, Irine, Andika menangisi kepergian kedua putranya

Lelaki paruh baya itu menatap Agatha sekilas, Andika tahu kenapa kedua putranya bisa kecelakaan semuanya di sebabkan karena perebutan kekuasaan di perusahaan dan juga Agatha kedua putranya mencintai Agatha, namun Andika tidak mau memberitahu siapapun tentang kebenaran itu, cukup dia sendiri yang menyimpannya

Agatha menangis dalam diam sesenggukan sesak melihat Aidan terbaring di bad rumah sakit dengan pucat pasi, Agatha sudah membaca isi surat yang di berikan Aidan, lelaki itu menderita kanker otak stadium akhir, lelaki yang mencintainya sejak di Universitas dan bahagia karena pernah menikah dengan Agatha walaupun Aidan tidak menyentuhnya sedikitpun, ya bisa di katakan Aidan menjaga Agatha, hanya Agatha dan Aidan yang tahu jika mereka menikah namun tidak bersentuhan awalnya Aidan ingin melakukan hubungan suami istri dengan saling menginginkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar