Agatha mengantuk gadis itu sudah mengambil posisi tidurnya sebelah kiri dan menarik selimut untuk menyelimuti badannya.
Aidan keluar
dari kamar mandi melihat Agatha yang tidur pulas dengan posisi tidur hampir
jatuh ke pinggir lelaki itu menggeser tubuh Agatha menyelimutinya kembali.
"Selamat
tidur Agatha" ucap Aidan pelan sambil mengecup kening Agatha lembut.
Mentari
sudah mulai menampakan diri, menelisik lewat celah jendela, Agatha terkejut
dengan seseorang tidur di sampingnya, dia belum terbiasa, tanpa melakukan
pergerakan berlebihan Agatha turun dari ranjang menuju kamar mandi, namun Aidan
merasakan pergerakan itu.
"Selamat
pagi Agatha" Ucap Aidan dengan senyumannya,
"Pagi
" Balas gadis itu kemudian menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri
Agatha sudah
berganti pakaian, sarapannya sudah siap, betapa malunya dia karena Aidan lah
yang sudah menyiapkan sarapannya mereka
sarapan bersama tanpa ada pembicaraan apapun di meja makan.
Selesai
sarapan, Agatha membereskan barang-barangnya, Aidan mengatakan mereka akan
pindah hari ini, mereka meninggalkan vila, .
Agatha
merasa arah jalan ke Apartemen Aidan berbeda dengan terakhir kali dia
mengunjungi lelaki itu untuk bimbingan. Mungkinkah, ini Apartemen baru.
"Saya
membeli Apartemen baru yang lebih dekat jaraknya dengan kantor" Ujar pria
itu seolah mengerti dengan raut wajah bertanya Agatha.
Suasana
kembali diam, entah bagaimana Aidan tidak suka suasana diam-diaman ini, lelaki
itu lebih suka Agatha yang banyak bertanya kepadanya.
Mereka sudah
sampai di depan rumah degan design industrial, kemudian Aidan memasukan sandi
pintunya "Sandinya tanggal pernikahan kita" Ujar Aidan masuk ke dalam
yang diikuti oleh Agatha masih dengan diam
Manik mata
gadis itu memperhatikan foto pernikahan yang terpajang di ruang tamu, ukurannya
cukup besar dengan pose itu Agatha hanya tersenyum, entah dia harus berterimakasih
atau gak pada fotographer mengingat betapa pandai nya mengambil foto seperti saling menginginkan pernikahan ini.
Sampai di dalam Apartemen Agatha melihat ruang tamu yang luas, jendela kaca yang besar, kitchen set, meja makan dan dua kamar tidur, kamar mandi di sudut dekat kamar.
Agatha
menyukai dekorasi kamar ini, benar-benar
nyaman tinggal di kamar ini, wajah bahagia gadis itu tak luput sedikitpun dari
tatapan Aidan lelaki itu bersyukur karena ternyata istrinya menyukai design
yang di buat sendiri olehnya.
Setelah
meletakan tas tangan Agatha berjalan ke arah dapur, memeriksa bahan makan, dan
masih kosong belum ada apa-apa hanya ada air mineral dan beberapa buah.
"Saya
sudah menyiapkan keperluan kita, mungkin cukup untuk seminggu ke depan, "
Ujar Aidan yang melihat gerak-gerik Agatha
Aidan
meletakan tiga kantung plastik ukuran sedang di kitchen set lalu Agatha
mengeluarkan sayuran dan sembako itu, setelah di cuci bersih sayuran dan buah
Agatha menyimpannya di kotak - kotak kecil, memisahkan sesuai dengan jenisnya.
"Mau
masak apa Mas untuk makan siang? Tanya Agatha, ini kali pertama gadis itu
memanggil Aidan dengan Mas, membuat pria itu diam terpaku, tak menyangka jika
Agatha akan secepat ini memanggilnya seperti itu, membuat hatinya menghangat.
"Apa
saja yang kamu bisa, " Ujar Aidan yang berlalu setelah mengambil kunci
mobilnya.
***
Aidan merasa
kesal, acara makan berdua bersama istrinya di rumah terganggu karena telepon
mendadak dari kantor yang mengharuskan dia melakukan rapat, karena juniornya sama
sekali tidak bisa diandalkan.
Aidan tak
banyak bicara, saat memimpin rapat Aidan sengaja tidak meminta langsung
menyampaikan permasalahan dan mencari solusinya hingga rapat di selesaikan
dengan cepat
"Urus
sisanya" Ujar Aidan tandas pada karyawannya, Aidan yang baru tiga bulan
jadi Dirut sama sekali belum memilih siapapun menjadi asistennya.
Sampai di
Apartemen, Aidan mendapati Agatha tidur pulas di sofa, sedangkan makanan di
meja masih utuh dan dingin, kenapa gadis ini bodoh sekali, bahkan dia menunggu
dirinya.
"Mas
sudah pulang, saya panaskan makanan nya dulu" ujar Agatha
"Tidak
perlu, kita langsung makan saja" Ujar Aidan
Mereka makan
dalam hening, Agatha sendiri tidak berani menanyakan dari mana suaminya itu,
dan Aidan terlihat tak mau repot-repot menjelaskan dari mana dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar