Senin, 18 November 2013

Destiny - Part 14


        Agatha mengantuk gadis itu sudah mengambil posisi tidurnya sebelah kiri dan menarik selimut untuk menyelimuti badannya.

Aidan keluar dari kamar mandi melihat Agatha yang tidur pulas dengan posisi tidur hampir jatuh ke pinggir lelaki itu menggeser tubuh Agatha menyelimutinya kembali.

"Selamat tidur Agatha" ucap Aidan pelan sambil mengecup kening Agatha lembut.

Mentari sudah mulai menampakan diri, menelisik lewat celah jendela, Agatha terkejut dengan seseorang tidur di sampingnya, dia belum terbiasa, tanpa melakukan pergerakan berlebihan Agatha turun dari ranjang menuju kamar mandi, namun Aidan merasakan pergerakan itu.

"Selamat pagi Agatha" Ucap Aidan dengan senyumannya,

"Pagi " Balas gadis itu kemudian menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri

Agatha sudah berganti pakaian, sarapannya sudah siap, betapa malunya dia karena Aidan lah yang sudah menyiapkan sarapannya  mereka sarapan bersama tanpa ada pembicaraan apapun di meja makan.

Selesai sarapan, Agatha membereskan barang-barangnya, Aidan mengatakan mereka akan pindah hari ini, mereka meninggalkan vila, .

Agatha merasa arah jalan ke Apartemen Aidan berbeda dengan terakhir kali dia mengunjungi lelaki itu untuk bimbingan. Mungkinkah, ini Apartemen baru.

"Saya membeli Apartemen baru yang lebih dekat jaraknya dengan kantor" Ujar pria itu seolah mengerti dengan raut wajah bertanya Agatha.

Suasana kembali diam, entah bagaimana Aidan tidak suka suasana diam-diaman ini, lelaki itu lebih suka Agatha yang banyak bertanya kepadanya.

Mereka sudah sampai di depan rumah degan design industrial, kemudian Aidan memasukan sandi pintunya "Sandinya tanggal pernikahan kita" Ujar Aidan masuk ke dalam yang diikuti oleh Agatha masih dengan diam

Manik mata gadis itu memperhatikan foto pernikahan yang terpajang di ruang tamu, ukurannya cukup besar dengan pose itu Agatha hanya tersenyum, entah dia harus berterimakasih atau gak pada fotographer mengingat betapa pandai nya mengambil foto  seperti saling menginginkan pernikahan ini.


 


 

Sampai di dalam Apartemen Agatha melihat ruang tamu yang luas, jendela kaca yang besar, kitchen set, meja makan dan dua kamar tidur, kamar mandi di sudut dekat kamar.

Agatha menyukai dekorasi kamar  ini, benar-benar nyaman tinggal di kamar ini, wajah bahagia gadis itu tak luput sedikitpun dari tatapan Aidan lelaki itu bersyukur karena ternyata istrinya menyukai design yang di buat sendiri olehnya.

Setelah meletakan tas tangan Agatha berjalan ke arah dapur, memeriksa bahan makan, dan masih kosong belum ada apa-apa hanya ada air mineral dan beberapa buah.

"Saya sudah menyiapkan keperluan kita, mungkin cukup untuk seminggu ke depan, " Ujar Aidan yang melihat gerak-gerik Agatha

Aidan meletakan tiga kantung plastik ukuran sedang di kitchen set lalu Agatha mengeluarkan sayuran dan sembako itu, setelah di cuci bersih sayuran dan buah Agatha menyimpannya di kotak - kotak kecil, memisahkan sesuai dengan jenisnya.

"Mau masak apa Mas untuk makan siang? Tanya Agatha, ini kali pertama gadis itu memanggil Aidan dengan Mas, membuat pria itu diam terpaku, tak menyangka jika Agatha akan secepat ini memanggilnya seperti itu, membuat hatinya menghangat.

"Apa saja yang kamu bisa, " Ujar Aidan yang berlalu setelah mengambil kunci mobilnya.

***

Aidan merasa kesal, acara makan berdua bersama istrinya di rumah terganggu karena telepon mendadak dari kantor yang mengharuskan dia melakukan rapat, karena juniornya sama sekali tidak bisa diandalkan.

Aidan tak banyak bicara, saat memimpin rapat Aidan sengaja tidak meminta langsung menyampaikan permasalahan dan mencari solusinya hingga rapat di selesaikan dengan cepat

"Urus sisanya" Ujar Aidan tandas pada karyawannya, Aidan yang baru tiga bulan jadi Dirut sama sekali belum memilih siapapun menjadi asistennya.

Sampai di Apartemen, Aidan mendapati Agatha tidur pulas di sofa, sedangkan makanan di meja masih utuh dan dingin, kenapa gadis ini bodoh sekali, bahkan dia menunggu dirinya.

"Mas sudah pulang, saya panaskan makanan nya dulu" ujar Agatha

"Tidak perlu, kita langsung makan saja" Ujar Aidan

Mereka makan dalam hening, Agatha sendiri tidak berani menanyakan dari mana suaminya itu, dan Aidan terlihat tak mau repot-repot menjelaskan dari mana dirinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar