Sabtu, 16 November 2013

Destiny - Part 12


      Satu hari sebelum acara pernikahannya di langsungkan Agatha diminta oleh orang tua calon suaminya untuk tinggal di hotel.

Malam itu Agatha berniat melarikan diri, berjalan mengendap-endap keluar dari kamarnya, depan  kamar hotel sudah sepi, Agatha yakin semua orang sudah tidur, gadis itu berhasil keluar melewati loby hotel namun sampai di depan dia tidak bisa kabur saat dua orang bodyguard menarik tangannya kasar membawanya kembali ke depan kamar hotelnya

"Nona jangan coba-coba kabur" Ucap lelaki tinggi berbadan besar itu dan Agatha menatap sinis ke arah dua orang itu karena rencana melarikan diri nya telah gagal.

***

Acara pernikahan di adakan di Hotel The Ritz Carlton dengan dekorasi yang mewah, acara sudah akan dimulai, para tamu sudah berdatangan, Hadi dan Handoko masuk ke ruangan yang di pakai untuk make up Agatha, mereka berdiri dengan gelisah, karena mengetahui jika mempelai pria belum juga datang.

"Bagus jika pernikahan ini batal" Balas Agatha yang memperkeruh suasana

"Jangan membuat paman emosi Agatha " Handoko seketika murka

"Arya masih tak bisa dihubungi, ponselnya tidak aktif sejak semalam," balas Hadi

Wajah Agatha sama sekali tak nampak kesedihan, Hadi tau jika Agatha akan senang jika pernikahannya batal, Hadi menyadari ada keanehan di ukiran nama yang terdapat di depan pintu masuk gedung ini, bukan nama Arya melainkan Aidan, atau seseorang sudah mengatur ini Hadi tak mengatakan keanehan ini pada Ayahnya.

"Agatha apapun yang terjadi pernikahan ini tetap akan di lakukan," Ujar Handoko

Suara MC mulai membuka acara, rentetan acara sudah di mulai sampai pada tahap ijab kabul.

"Berhubung calon mempelai pria sudah ada, akad nikah akan segera di laksanakan"

"Aku gak salah dengar kan? Tanya Agatha pada Hadi, dan pria itu hanya mengangguk tanda membenarkan.

"Sial ! Umpat Agatha, padahal Agatha berharap batal.

Hadi diam saja mendengar umpatan gadis itu, Ayahnya sudah sejak tadi keluar dari tempat ini, menemui calon mertua yang menjadi mempelai pria.

Tak lama suara wali hakim terdengar

"Ananda Aidan Pratama saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Agatha Maharani dengan maskawin lima puluh gram emas dan uang satu miliyar di bayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Agatha Maharani dengan maskawin tersebut tunai"

Suara Aidan lantang mengucapkan ijab kabul dengan satu kali tarikan nafas, Aidan menatap Agatha dengan senyuman tulus lelaki itu tau jika mulai saat ini gadis di depannya sudah sah menjadi istrinya, kesalahan yang Arya buat membuat dirinya tanpa direncanakan menjadi suami gadis itu.

"Agatha keluar sayang, suamimu sudah menunggu " Ujar Handoko ini pertama kalinya Paman memanggil Agatha dengan sayang membuat gadis itu haru.

Agatha menatap Aidan, lelaki itu sangat tampan dengan setelan jasnya, lalu Aidan mendekat ke Agatha mengecup kening gadis itu membacakan doa-doa kebaikan. Tidak ada kata-kata yang keluar dari Agatha gadis itu masih dengan diamnya.

Aidan mengulurkan tangannya, Agatha dengan ragu menerima uluran tangan itu, lalu bersama-sama berjalan ke atas pelaminan.

Seharian Agatha dan Aidan menyalami tamu undangan, yang banyaknya tak terhitung. hanya beberapa yang Agatha kenal yaitu teman dekat Agatha saja ternyata yang di undang selebihnya adalah teman Aidan dan relasi bisnis lelaki itu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar