Satu hari sebelum acara pernikahannya di langsungkan Agatha diminta oleh orang tua calon suaminya untuk tinggal di hotel.
Malam itu
Agatha berniat melarikan diri, berjalan mengendap-endap keluar dari kamarnya,
depan kamar hotel sudah sepi, Agatha
yakin semua orang sudah tidur, gadis itu berhasil keluar melewati loby hotel
namun sampai di depan dia tidak bisa kabur saat dua orang bodyguard menarik
tangannya kasar membawanya kembali ke depan kamar hotelnya
"Nona
jangan coba-coba kabur" Ucap lelaki tinggi berbadan besar itu dan Agatha
menatap sinis ke arah dua orang itu karena rencana melarikan diri nya telah
gagal.
***
Acara
pernikahan di adakan di Hotel The Ritz Carlton dengan dekorasi yang mewah,
acara sudah akan dimulai, para tamu sudah berdatangan, Hadi dan Handoko masuk
ke ruangan yang di pakai untuk make up Agatha, mereka berdiri dengan gelisah,
karena mengetahui jika mempelai pria belum juga datang.
"Bagus
jika pernikahan ini batal" Balas Agatha yang memperkeruh suasana
"Jangan
membuat paman emosi Agatha " Handoko seketika murka
"Arya
masih tak bisa dihubungi, ponselnya tidak aktif sejak semalam," balas Hadi
Wajah Agatha
sama sekali tak nampak kesedihan, Hadi tau jika Agatha akan senang jika
pernikahannya batal, Hadi menyadari ada keanehan di ukiran nama yang terdapat
di depan pintu masuk gedung ini, bukan nama Arya melainkan Aidan, atau
seseorang sudah mengatur ini Hadi tak mengatakan keanehan ini pada Ayahnya.
"Agatha
apapun yang terjadi pernikahan ini tetap akan di lakukan," Ujar Handoko
Suara MC
mulai membuka acara, rentetan acara sudah di mulai sampai pada tahap ijab
kabul.
"Berhubung
calon mempelai pria sudah ada, akad nikah akan segera di laksanakan"
"Aku
gak salah dengar kan? Tanya Agatha pada Hadi, dan pria itu hanya mengangguk
tanda membenarkan.
"Sial !
Umpat Agatha, padahal Agatha berharap batal.
Hadi diam
saja mendengar umpatan gadis itu, Ayahnya sudah sejak tadi keluar dari tempat
ini, menemui calon mertua yang menjadi mempelai pria.
Tak lama
suara wali hakim terdengar
"Ananda
Aidan Pratama saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Agatha
Maharani dengan maskawin lima puluh gram emas dan uang satu miliyar di bayar
tunai"
"Saya
terima nikah dan kawinnya Agatha Maharani dengan maskawin tersebut tunai"
Suara Aidan
lantang mengucapkan ijab kabul dengan satu kali tarikan nafas, Aidan menatap
Agatha dengan senyuman tulus lelaki itu tau jika mulai saat ini gadis di
depannya sudah sah menjadi istrinya, kesalahan yang Arya buat membuat dirinya
tanpa direncanakan menjadi suami gadis itu.
"Agatha
keluar sayang, suamimu sudah menunggu " Ujar Handoko ini pertama kalinya
Paman memanggil Agatha dengan sayang membuat gadis itu haru.
Agatha
menatap Aidan, lelaki itu sangat tampan dengan setelan jasnya, lalu Aidan
mendekat ke Agatha mengecup kening gadis itu membacakan doa-doa kebaikan. Tidak
ada kata-kata yang keluar dari Agatha gadis itu masih dengan diamnya.
Aidan
mengulurkan tangannya, Agatha dengan ragu menerima uluran tangan itu, lalu
bersama-sama berjalan ke atas pelaminan.
Seharian Agatha dan Aidan menyalami tamu undangan, yang banyaknya tak terhitung. hanya beberapa yang Agatha kenal yaitu teman dekat Agatha saja ternyata yang di undang selebihnya adalah teman Aidan dan relasi bisnis lelaki itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar