Jumat, 15 November 2013

Destiny - Part 11


       Sinar mentari pagi sudah bersinar, menyoroti dua insan yang tertidur pulas,  Aidan terbangun lebih dulu karena merasa sebelah  pahanya kebas menatap intens ke wajah Agatha.

"Bangun Agatha ini sudah pagi" Ujar Aidan berbisik di telinga gadis itu membuat Agatha bangun dengan cepat dan benturan jidat terjadi antara keduanya.

"Saya sudah lancang pak! tolong maafkan saya " Ujar Agatha memohon mengiba menatap takut kearah lelaki di depannya Aidan tak menggubris ucapan Agatha lelaki itu memijat sedikit jidatnya yang berdenyut karena ulah gadis itu.

" Paha saya kebas bisa bantu saya berdiri" Ujar Aidan

Agatha membantu Arya berdiri masih dengan perasaan takut, seumur-umur dia belum pernah sedekat ini dengan seorang lelaki apalagi berani tidur di pahanya. Astaga! sungguh sangat lancang dirinya.

"Sudahlah tidak perlu di pikirkan, lagi pula saya tau kamu tidak melakukan apa-apa sama saya, saya mau mandi dulu, jika kamu merasa bersalah, kamu bisa buatkan sarapan pagi saya mau nasi goreng sosis dan telor ceplok matang, " Jelas Aidan yang masih tersenyum melihat wajah Agatha yang takut lucu sekali.

Agatha langsung membuatkan sarapan, setelah melihat ada nasi di rice cooker dia mengeluarkan nasi tersebut, blender bumbu, memotong sosis dan semua bahan sudah siap, Agatha memanaskan minyak di wajan dan memasukan bumbunya, kemudian memasukan nasi secukupnya, mengaduk hingga tercium wangi, setelah selesai dengan nasi goreng kecapnya Agatha memasak telor.  mencicipi rasanya yang pas Agatha menyiapkan sarapannya di meja makan.

Agatha berniat cepat pergi dari tempat Aidan, namun kembali duduk di sofa ruang tamu karena Aidan memintanya sarapan bersama.

"Kita sarapan bersama" Perintah Aidan sama sekali tak bisa di bantah.

***

Arya dengan wajah frustasi  menghampiri Aidan yang baru keluar dari ruangan rapat, Arya menceritakan rencana Ayahnya tentang perjodohan yang diatur dengan Agatha, dan Aidan sedikit terkejut mendengarnya namun dia kembali bersikap biasa lagi.

"Aku tahu Ayah sudah  merencanakan pernikahan ini sebelum kejadian kemarin, Aidan kau sudah tahu apa yang sudah aku lakukan pada Bella, dan aku yakin Agatha tetap akan menerima pernikahan ini karena pamannya" Ujar Arya dia frustasi sebenarnya menyukai Agatha, namun dia sudah melakukan kesalahan karena minum dengan Bella.

"Om Andika sudah mengatur semuanya, tugasku dan dirimu adalah melakukan dengan baik, dan sebaiknya kau selesaikan dulu masalahmu dan berbicara terus terang dengan Ayahmu" Ucap Aidan bijak padahal dalam hati dia merasa bimbang.

***

Agatha  melirik teman-temannya tersenyum karena mereka datang saat dia sidang dengan penuh semangat menyemangati dirinya, Agatha  melangkah menuju ruang sidang,  menyiapkan bahan persentasinya dan mulai dengan persentasinya.

Agatha tidak menemukan pembimbingnya di ruangan ini, apa yang dia harapkan dari Aidan pasti lelaki itu sibuk, dia tak sepenting itu untuk membuatnya datang. Dua penguji semuanya dosen diluar Kampus ini, tak ada pembimbing, dosen ketiga adalah Arga sebagai dosen di Fakultasnya. Agatha berspekulasi jika pria itu akan menyulitkan dirinya, melihat tatapan tajam milik lelaki itu kepadanya di mulai saat masuk tadi.

Arga masih belum mengeluarkan pertanyaannya, dia memberikan kesempatan kepada dua dosen lainnya, setelah selesai pria itu mulai mengajukan pertanyaan demi pertanyaan yang dapat dengan mudah Agatha jawab, Agatha bersyukur Aidan mau meminjamkan buku-bukunya malam itu sampai dia bisa dengan mudah menjawab semua pertanyaan Arga yang Agatha tahu jelas sekali pertanyaannya di luar skripsi miliknya.

Tidak ada lagi pertanyaan yang diajukan oleh Arga, sidang selesai Agatha mendapatkan nilai A+  di sidang skripsinya, teman-teman Agatha datang memberikan buket bunga dan berfoto bersama.

"Yang kemarin hampir menyerah ternyata sidang duluan" ejek Yogi dan yang lain membuat Agatha tersenyum, hanya ketiga temannya yang membuat Agatha mampu tertawa tanpa beban.

"Selamat Agatha atas sidangnya" Ucap Hadi lelaki itu datang memberikan buket yang berisikan uang seratus ribuan dan memfoto Agatha dan teman-temannya.

Setelah selesai acara foto-foto Hasil mengajak Agatha untuk makan siang.

"Agatha ada yang mau saya bicarakan" Ucap Hadi

"Masalah apa kak? Tanya Agatha

"Masalah lelaki yang akan di jodohkan dengan kamu Agatha, Ayah meminta saya memberikan informasi ini sama kamu" Ujar Hadi menyerahkan amplop coklat yang berisikan identitas calon suami Agatha.

"Agatha, saya minta maaf jika kamu menderita karena keputusan Ayah saya, tapi saran saya  sebaiknya kamu tidak melarikan diri karena penjagaan dari calon suamimu sangat ketat" Ujar Hadi memberi saran, Agatha tidak membalas ucapan Hadi, gadis itu pergi membawa amplop coklat yang berisikan identitas calon suaminya.


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar