Sabtu, 01 Maret 2014

Meet Again - Part 1

 


         Seharian Kinan keliling ibu kota, akhirnya dia menemukan hotel tempat Kevan tinggal selama tugas di Ibu kota, dia sudah rindu dengan kekasihnya.

Gadis itu mematung di depan pintu syok dengan apa yang di lihatnya, kedua kakinya lemas tak bisa digerakkan saat ini, kekasihnya tengah bercumbu mesra bersama seorang wanita yang tak lain adalah mawar sahabat nya sendiri.

"aku tidak menyangka kalian mengkhianati ku seperti ini," Ucap Gadis itu tandas dengan mata berkaca

"Kamu pikir aku serius menyukai mu Kinan, yang benar saja! Sejak awal aku tidak pernah menyukaimu aku hanya memanfaatkan otak mu yang pintar itu untuk membantuku mengerjakan tesis ku" Ucap  Kevan 

"Aku bersyukur karena tahu jika selama ini aku di manfaatkan oleh bajingan seperti mu, hubungan kita sudah berakhir sampai hari ini, silahkan kalian lanjutkan kembali hubungan kalian yang selama ini susah payah bersembunyi dari ku, semoga kalian bahagia namun hatiku mengatakan kalian tidak akan bahagia " Ucap Kinan sambil mengucapkan sisa perkataannya dalam hati, gadis itu sudah tidak tahan dengan air matanya

Air matanya tidak bisa di bendung lagi, dadanya turun naik, sesak sekali menahan tangis sejak tadi,

Kinan tidak memperhatikan tanda di luar toilet dia masuk ke salah satu toilet yang kebetulan sepi dan menangis sejadinya di sana,

Setelah menghapus jejak air mata di wajahnya Kinan menyisir dan mengikat rambutnya tinggi, menambah make up di wajah yang terlihat segar meski dengan mata sembab. Dia sempat menyesal kenapa tadi harus menangisi lelaki pengkhianat seperti Kevan.

Tanpa di duga seorang lelaki keluar dari balik toilet, lewat pantulan kaca, Kinan menyadari telah melakukan kesalahan. dia meminta maaf  karena salah sudah masuk toilet pria, orang itu tidak mengatakan apapun hanya menatap Kinan  lama seperti berusaha mengingat sesuatu.

***

Kinan menuju perjalanan pulang naik kereta, handphone nya menerima email masuk dari Rumah sakit tempatnya bekerja, Kinan membacanya, pikirannya masih tertegun pada pesan email yang baru saja dia baca,

Kinan keluar dari stasiun menuju jalan raya, tidak memperhatikan kendaraan saat akan menyebrang, sebuah klakson mobil menyadarkan lamunannya membuat dia memundurkan langkah kaki, dari kejauhan pengendara motor melaju dengan kecepatan di atas rata-rata,

Dari arah berlawanan sebuah truk melaju dengan kencang,  pengendara motor berhasil menghindari truk namun remnya blong hingga dia memaksakan membanting setir ke kiri untuk berhenti,  motor terpental jauh dengan banyak darah yang bercecer, Kinan diam mematung melihat kejadian itu, orang-orang hanya berlalu lalang tak berniat menolong.

Kinan mendekati pengendara motor membantunya memapah ke samping jalan untuk bersandar pada sebuah pohon. membantu membuka helmnya  namun tangannya di cegah oleh seseorang,

"Terimakasih anda sudah membantu, tapi ini urusan saya, tolong menyingkir" Ucap orang tersebut

"Apa anda keluarganya? tanya Kinan entah mengapa orang dengan jas hitam dan kaca mata yang juga hitam itu terlihat mencurigakan.

"Anda tidak perlu ikut campur, silahkan pergi dari tempat ini dan anggap tidak pernah melihat apapun"  Kinan mengikuti perkataan orang itu, lagi pula dia memang tidak mengenalnya.

"Cari tahu tentang gadis itu" Ucap seseorang di telepon kemudian memapah lelaki tadi masuk ke dalam mobil.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar