Rabu, 05 Februari 2014

Blood Lover - Part 3



       Kiara mengajak pacarnya untuk makan siang bersama, sesuai janjinya pada Liana dia akan mengenalkan pacarnya, sekaligus memberitahu Liana bahwa pacarnya adalah pemilik Biotekno yang terkenal.

"Maaf Kiara membuat kamu menunggu lama" Ujar Liana yang melihat Kiara bergelayut manja di lengan Abrisam, lelaki itu membiarkan saja, sambil tersenyum dia memesan menu makan untuk dirinya dan Kiara.

"Tidak apa Liana, oh ia kenalkan ini pacarku namanya Abrisam, sayang dia Liana temenku" Jelas Kiara memperkenalkan.

Liana hanya menelangkupkan tangannya di dada, Abrisam megerti maksudnya dia menarik kembali tangannya, Abrisam menyodorkan buku menu pada Liana, gadis itu menerima lalu memesan, Kiara sedang ke toilet

Abrisam tidak kenal siapa wanita yang berada dihadapannya ini, namun wajahnya sangat cantik Abrisam akui itu sebagai seorang lelaki.

Mereka ngobrol bersama lebih tepatnya Kiara yang banyak bicara dua orang itu lebih banyak diam dan menikmati makanannya. Abrisam memperhatikan Liana diam-diam ada yang menarik perhatian lelaki itu.

Liana mendapatkan telepon kemudian gadis itu pamit, setelah Liana pergi Kiara menceritakan tentang Liana pada Abrisam.

***

Selama ini Liana menggunakan uang tabungannya untuk menyelesaikan biaya pengobatan dan meninggal ibunya, Liana juga sudah menjual rumah peninggalan orang tuanya, tentu hal itu atas persetujuan ibunya sebelum meninggal, satu-satunya yang dia miliki saat ini hanya satu unit Apartemen dan satu unit motor scoopy, sampai di Apartemennya, kemudian membersihkan diri, Liana tiduran sebentar di sofa, pikirannya menerawang jauh, dia harus lebih hati-hati, mencari tahu siapa yang diam-diam mengirim seseorang ke Apartemennya.

Matanya perih setelah seharian di habiskan mengurus ini dan itu, Liana membuat kopi namun tidak berefek matanya benar mengantuk, gadis itu tertidur di sofa dengan posisi miring dan selimut hanya menutupi kaki sampai paha.

Seseorang masuk lewat jendela kamar Liana, berjalan jinjit lalu mendekati Liana, memastikan bahwa gadis itu tidur pulas, setelah yakin dia masuk ke kamar Liana mencari sesuatu di buat berantakan dia rapikan kembali.

Apa mungkin gadis itu tidak memilikinya? gumamnya

Kemudian dia berjalan ke arah lemari pakaian Liana, awalnya dia enggan melihat isi lemari gadis itu yang sedikit dan dirasa tidak mungkin gadis itu menyimpan hal penting dalam lemari pakaian, dia buka dan mendapatkan  album foto kenangan milik Liana, setelah mendapatkan yang dia cari kemudian seseorang itu pergi, merebahkan tubuhnya diatas sofa kemudian membuka album foto milik Liana.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar