Senin, 23 Desember 2013

My Shunsine - Part 20 End

   


            Aleta sibuk dengan pembukaan Akasia villa dan resort  cabang ketiga miliknya, meski awalnya dia bergabung dengan Alaric setelah mengetahui bagaimana karakter Alaric yang tidak sesuai dengan kemauannya Aleta memilih mengundurkan diri dan memulai bisnisnya sendiri.

Sudah lama hilang kabar tentang Devan, siapa sangka  kini mereka di pertemukan kembali dalam acara pembukaan cabang resort milik Aleta, Devan menghampiri Aleta, saat ini lelaki itu menjadi relasi bisnis Aleta, Devan berbincang banyak sekali bersama Aleta dan tamu-tamu lain sampai sebuah tangan menarik pinggang Aleta merangkul nya.

"Maaf sayang membuat mu menunggu lama, perkenalkan saya Demian" Ucapnya membuat semua mata memperhatikan arah tangan Demian ke pinggang Aleta, mereka tersenyum dan mengerti kenapa Aleta bisa sukses seperti  ini karena ada Demian di belakangnya.

Acara sudah selesai, para tamu sudah mulai pulang, hanya tersisa Demian dan Aleta, gadis itu menepis tangan Demian dari pinggangnya, Aleta ingin melakukan hal itu sejak tadi namun menahannya, karena memikirkan perasaan Demian, Aleta tidak habis pikir ada apa dengan perlakuan Demian hari ini, yang Aleta tahu selama ini Demian selalu menjaga kelakuannya saat bersama Aleta, namun tidak untuk hari ini.

Demian tahu sikapnya akan membuat kesal Aleta tapi lelaki itu tidak tahan mengetahui banyak pasang mata lelaki menatap nafsu ke arah Aleta pasalnya karena pakaian gadis itu yang menggoda, gaun panjang yang di pakai Aleta mengekspos lekuk tubuh gadis itu.

"Kenapa melakukan hal itu, sengaja ingin menghancurkan bisnis ku? Tanya Aleta

"Aleta apa kamu tidak menyadarinya, mereka menatapmu dengan penuh nafsu hal itu membuatku jijik, atau itu kebanggaan buat kamu di tatap seperti itu"  Ucap Demian

Plakk !!

"Jaga mulut kamu Demian!  Ucap Aleta sengit

Demian menyentuh ujung bibirnya yang berdarah, lelaki itu tersenyum sengit, dia marah kenapa Aleta belum juga menyadari perasaannya harus berapa lama lagi dia menahannya, astaga bibir gadis itu sangat menggoda untuk di cicipi.

Demian menarik tengkuk Aleta mencium gadis itu secara brutal, Aleta berontak namun tenaganya justru tidak ada apa-apanya di bandingkan Demian, membuat mereka berdua terengah-engah, Demian melumat kasar bibir Aleta, membuatnya bengkak Aleta baru menyadari sesuatu ciuman itu rasa itu mengingatkannya kepada ciuman di kolam renang mungkinkah Demian yang menolongnya.

Aleta diam, mencoba menjernihkan pikirannya yang kacau, kacau karena ciuman panas Demian namun membuatnya candu, mereka sama-sama melepas pagutan bibirnya, mereka diam saling tatap.

"Aku sudah membatalkan kerja sama antara kamu dan Devan aku tahu kamu tidak nyaman kerja sama dengannya, bergabunglah dengan perusahaan ku " Ucap Demian tersenyum, Aleta masih diam padahal tindakan lelaki itu barusan sudah sangat jelas, apa yang Demian inginkan.

Aleta melihat Demian pergi, gadis itu bangun dari duduknya menarik tangan Demian, Aleta ingin menanyakan sesuatu, apakah pikirannya benar atau tidak, ciuman itu rasanya sama sekali tidak asing  sama dengan ciuman orang yang sudah menolongnya

"Apakah kamu yang menolong ku, saat aku tenggelam, " tanya Aleta lantang membuat Demian berhenti melangkah dan berbalik arah

"Aleta apa harus dengan seperti ini saya memperlakukan kamu agar kamu menyadari bagaimana perasaan saya terhadap kamu, saya mecintai kamu Aleta sudah sejak lama, dan saya yakin kamu tidak tahu" Keluh Demian

"Maaf, jika aku membutuhkan waktu lama untuk menyadarinya..." Aleta terisak entah kenapa dia menangis mungkin karena baru menyadari jika Demian mencintainya atau karena menyesal baru sekarang dia mengetahui perasaannya dan perasaan Demian.

"Jangan menangis Aleta, aku menyayangi kamu sepenuhnya, aku tidak suka melihat gadis yang aku cintai meneteskan air mata" Ucap Demian lembut menarik kepala Aleta ke dalam dadanya lalu memeluk gadis itu.

Arion menyaksikan semuanya tersenyum getir, dia tahu ini waktunya untuk Arion mundur jika terus memaksakan diri tidak akan pernah berhasil. Hati Aleta sudah ada kakaknya dan kakaknya mencintai gadis itu, Arion gembira sekaligus sedih, gembira karena kedua orang itu saling mencintai, sedih karena dia baru sekarang menyadari ucapan kakaknya tempo hari, orang terdekat yang di maksud kakaknya adalah Ambar, gadis itu sudah mengundurkan diri, gadis yang mencintainya membuat Arion merasa bersalah, selama ini sudah mengabaikan gadis yang begitu baik memperlakukan dirinya.

 


THE END

 


1 komentar:

  1. Sudah End saja nih kak, di tunggu cerita yang lainnya ya

    BalasHapus