Jumat, 20 Desember 2013

My Shunsine - Part 17

  


           Aleta sudah mendapatkan ijin mengakses cctv, Aleta melihat dari berbagai sisi dia lihat cctv yang mengarah ke dalam kelas.

Ada cctv yang menangkap Ambar yang keluar mengikuti Aleta, lalu sekelebat seseorang yang masih di dalam kelas, sedang merapikan laptop Airin dan memasukannya ke dalam tas. Aleta tidak bisa melihat wajahnya karena membelakangi cctv. Aleta keluar ruangan setelah meminta salinan cctv, menemui Ambar.

Ambar menggelengkan kepala, dia sama sekali tidak memperhatikan siapa orang yang masih ada di dalam kelas hari itu setelah Aleta keluar Ambar pun keluar.

Aleta kemudian melangkah ke luar gerbang Kampus dengan pikiran yang kacau, Aleta harus menemukan orang yang sudah membuatnya nama baiknya jelek.

Pasalnya yang membuat Airin murka di dalam laptopnya ada foto-foto Demian yang dia foto secara sembunyi-sembunyi, data yang bersangkutan dengan Akademik Airin menaaronya di komputer kampus.

***

Sampai di rumah Aleta merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, diam memperhatikan salinan cctv yang dia putar di MacBook ini sudah ke tiga kalinya Aleta putar, dia hanya menemukan seperti gelang tangan yang di pakai seseorang yang mengambil laptop Bu Airin.

Aleta sudah mengetahui jika pencurinya adalah seorang lelaki. setelah berhasil memperbesar gambaran gelang tangan, Aleta screnshoot dan mengirimkan ke Arion, Ambar dan Devan mungkin salah satu dari mereka bisa membantunya menemukan siapa yang memiliki gelang itu.

"Tau gak yang punya gelang kayak gini, siapa? isi pesan Aleta,

Arion yang sedang Asyik main game tidak mendengar notifigasi di handphonenya, seseorang sudah menghapus lebih dulu pesan yang Aleta kirim, Demian yang memperhatikan gelagat Devan tersenyum mengetahui perbuatan lelaki itu.

Demian akan beranjak dari sofa tempatnya duduk, namun melihat Aleta yang datang dengan nafas yang memburu dia kembali duduk dan bermain handphone.

"Devan ikut aku, ada sesuatu yang mau aku tanyakan"Ujar Aleta.

"Bicaralah disini" Ucap Demian dan Arion bersamaan.

"Aku mau bicara disini, tapi kalian berdua pergi"Balas Devan sengit.

"Ini rumah ku kenapa aku harus pergi" Arion tidak terima sedangkan Demian menarik adiknya untuk menjauh dari mereka

"Biarkan mereka bicara, kita bisa melihatnya dari sini" Ucap Demian kepada Arion lalu Demian asyik main handphone.

Pembicaraan Aleta dan Devan terlihat serius, dari ekspresi Aleta kesal sekali dan Devan berkali-kali meminta maaf, namun Aleta bersikeras tidak mau memaafkan sebelum lelaki itu mengakuinya besok di hadapan Bu Airin.

"Kenapa aku tidak di beri tahu jika kau mengalami masalah serius Aleta? Tanya Arion, Aleta yang merasa mengirimi teman-temannya pesan mengerutkan alis

"Aku sudah mengirimkan pesan, pada kalian ini lihat di handphoneku" Ucap Aleta menyerahkan handphone miliknya pada Arion dan Arion menatap Devan minta penjelasan

"Aku yang menghapusnya"Balas Devan

"Jadi apa alasannya kamu melakukan perbuatan itu" Tanya Arion langsung menghajar Devan, membuat sudut bibir Devan berdarah, Demian mererai pertengkaran adiknya

"Kamu menginginkan Aleta di keluarkan dari kampus? seperti itu yang kamu bilang mencintai Aleta" Bentak Arion lagi langsung membuat Devan diam begitupun dengan Aleta yang terlihat terkejut atas ucapan Arion. Dia sama sekali tidak tau jika Devan menyukainya.

"Aku akan menyelesaikan masalah ini besok" Ujar Devan

"Kamu mau menyaingi kami membuat artikel tapi mencuri data dari kakakmu sendiri" Imbuh Arion, lelaki itu sudah sangat jengkel ingin menghajar Devan namun Aleta melarang Arion.

Devan merasa semakin tersudutkan, dia memilih untuk pamit, Aleta masih menimbang untuk mengatakan hal ini, apakah benar dugaannya atau tidak.

"Kak Demian apakah bu Airin kakaknya Devan? Tanya Aleta, Demian yang asyik memainkan handphone menatap Aleta kemudian melangkah ke arah mereka berdua duduk di hadapan Aleta.

"Ia seperti saya dan Arion "Balas Demian 

"Aku baru tahu" Balas Aleta

"Oh ia bukannya Bu Airin naksir kak Demian, "Tanya Aleta

"Tahu dari mana kamu? Tanya Arion, lelaki itu senang jika ada yang mau mendekati kakaknya, tapi Arion tidak mau punya kakak ipar seperti bu Airin yang tempramen.

"Gosip di Kampus" Balas Aleta

"Mending kamu siapin bukti-bukti buat besok menghadap Bu Airin Aleta, dari pada membahas gosip tentang saya, lagipula apa yang di gosip kan belum tentu benar, saya sendiri yang tahu betul siapa orang yang saya sukai " Demian mengingatkan.

"Siap kak, semuanya sudah Aleta kumpulkan"Balas Aleta tersenyum ceria.

***

Setelah memberikan bukti-bukti kepada Bu Airin, ditambah pengakuan Devan langsung di hadapan bu Airin dan dosen lain membuat Aleta merasa lega karena masalahnya selesai, Bu Ayunda berkali-kali memuji atas kepandaian Aleta memecahkan masalah. walau setelah ini hubungannya dengan Devan akan merenggang,

Airin terlihat murka, Aleta lihat wajah kesal wanita itu bukan karena masalah ini terselesaikan, seperti ada masalah lain, kata-kata terakhir sebelum Aleta keluar dari ruangan wanita itu mengatakan "Aleta, saya tidak akan pernah membiarkan kamu menang dalam hal apapun" Ucapnya. Ambar dan Aleta yang mendengar perkataan itu hanya tersenyum  masa bodo.

"Jika kamu bisa memecahkan kasus ini, kenapa tidak mencari tahu siapa orang yang menolong kamu saat kamu tenggelam, apa kamu tidak penasaran Aleta" Ujar Ambar

Membuat Aleta seperti di tampar,  Aleta sebenarnya memiliki salinan cctv di hari dirinya tenggelam, namun entah kenapa Aleta merasa takut mengetahui siapa orang yang sudah menolongnya, takut jika setelah mengetahuinya dia akan canggung saat bertemu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar