Rabu, 18 Desember 2013

My Shunsine - Part 15


       Aleta gelisah dalam tidurnya, dia dapat melihat kembali orangtuanya dalam mimpinya, susah hampir lima tahun orang tuanya meninggal dan ini pertama kalinya lagi mereka muncul dalam mimpi Aleta.

Seseorang mendekat ke arah Aleta, posisi tidur gadis itu berantakan setelah membetulkan selimut seseorang itu duduk di samping tempat tidur Aleta menatap wajah gusar itu dalam.

"Pasti kamu mimpi buruk, selamat malam semoga dengan kecupan ini bisa mengusir mimpi buruk kamu"Ucapnya sambil mengecup kening Aleta lembut dan dia keluar dari kamar Aleta.

***

Paginya Aleta mendapatkan Demian sudah berdiri di depan pintu rumahnya pakaian lelaki itu sudah rapi seperti akan pergi, melihat sekarang baru pukul tujuh pagi dan hari ini Minggu, Aleta berasumsi Demian akan berkencan.

"Mama ingin bicara dengan kamu" Ucap Demian memberikan handphonenya, sekaligus perkataan Demian membuyarkan lamunan Aleta.

Demian memilih berdiri di samping pintu rumah Aleta selama gadis itu berbicara dengan mamanya, Demian sudah bisa menebak jika mamanya meminta Aleta memasak di rumah selama dia tidak ada.

"Hari ini saya makan di luar, kamu tidak perlu masak" Ucap Demian, setelah Aleta memberikan handphonenya kembali.

"Bagaimana dengan Arion, apa dia juga makan di luar? Tanya Aleta

"Dia sudah pergi bersama temannya, pagi sekali mungkin akan makan di luar juga" Balas Demian.

Demian permisi pada Aleta, dalam hati lelaki itu ada satu hal yang mengganjal, tapi dia mencoba menahannya. Aleta memperhatikan Demian sekilas lelaki itu masih berdiri di depan mobilnya, kemudian dia berbalik arah menuju Aleta yang masih memperhatikan di pintu rumahnya.

"Kita berangkat bersama, bukankah mama saya meminta kamu berbelanja kebutuhan dapur selama mama tidak ada" Ucap Demian, dia merutuki kebodohannya sendiri dalam hati, melihat ekspresi wajah Aleta yang mengerutkan alis.

"Tapi bukannya bapak mau kencan ya"Pertanyaan Aleta langsung dipotong Demian

"Saya mau bertemu rekan bisnis, saya tunggu kamu di mobil" Ucapnya kemudian melangkah masuk ke dalam mobil.

Aleta gembira karena dengan berangkat bareng Demian dia bisa hemat uang transfortasi, Aleta memilih atasan lengan panjang yang di padukan dengan jeans navy.

Demian menatap Aleta sebentar cantik komentarnya dalam hati melihat penampilan gadis itu,  Aleta masuk ke dalam mobil Demian, ini pertama kalinya dia satu mobil dengan Demian duduk di samping lelaki itu karena Demian mengunci pintu belakang mobilnya dan Aleta tahu jika lelaki itu tidak mau Aleta duduk di belakang.

***

Tempat Demian bertemu seseorang, sebuah Hotel dan Resort mewah, Aleta suka sekali dengan design interior dari tempat yang mereka datangi, di tempat ini juga terdapat ruang bersantai beserta buku-buku bacaan yang tersusun rapi, selama Demian bertemu seseorang yang Aleta tidak tahu siapa, gadis itu meminta ijin untuk pergi ke tempat bersantai memilih beberapa buku yang mau di bacanya.

Aleta tenggelam dengan bacaannya sendiri lalu seseorang menyentuh bahu Aleta membuat gadis itu memalingkan wajahnya dari buku.

"Aleta kan? Tanya lelaki itu

Demian mengerutkan alis, dari mana Alaric kenal Aleta setahunya Alaric tidak pernah cerita tentang Aleta atupun membahas perempuan.

"Kak Alaric, apa kabar? Tanya Aleta kikuk melihat tatapan Demian yang intens kepadanya.

"Baik, kamu kesini bareng Demian? Tanya Alaric yang di balas anggukan singkat Aleta, gadis itu tidak nyaman dengan tatapan Demian yang semakin tajam kepadanya.

"Saya kenal Aleta sebagai rekan bisnis, dia yang sudah membantu saya memulihkan bisnis, Aleta berbakat sekali dalam hal memasak dan menciptakan menu baru di restauran saya, termasuk menu yang baru tadi kalian pesan" jelas Alaric panjang lebar, Alaric tau arti tatapan Demian kepada dirinya, Alaric juga seorang lelaki.

Meski Alaric memiliki ketertarikan kepada Aleta, namun lelaki itu tidak pernah melangkah jauh, setelah memastikan jika perempuan tersebut tidak memiliki ketertarikan pada dirinya. Bagi Alaric cukup sebagai pengagum saja.

Setelah mengobrol Alaric permisi ke pada mereka urusannya dengan Demian membahas kerja sama dan itu sudah selesai sebelum dia melihat keberadaan Aleta. Tawa gadis itu membuat Alaric mengenali Aleta meski dari jarak lumayan jauh.

"Sudah selesai membacanya? Tanya Demian hampir terlarut dalam diamnya memandangi Aleta yang serius membaca. wajah gadis itu sangat cantik.

 "Sudah selesai, setelah ini kita kemana? Tanya Aleta

"Kita langsung berbelanja kebutuhan saja" Ucap Demian

"Ayo kita pergi sekarang," Balas Aleta bersemangat menarik tangan Demian dan gadis itu tersadar dengan apa yang di lakukan.

"Maaf pak saya reflek" Ucap Aleta melepas tautan lengannya namun Demian malah menariknya dan membiarkan tautan lengan gadis itu di lengannya.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar