Senin, 02 Desember 2013

My Shunsine - Part 1


          Aleta melangkah menuju gerbang Kampusnya yang hampir tertutup sempurna, dia berhasil masuk setelah berlari cepat, mengikat tali sepatunya lalu melangkah menuju bagian Akademik, Aleta memberikan surat pindahnya gadis itu menuju ruang kelas, diantar oleh Bu Ami.

"Sebelum memulai kelas, ibu mau memberitahukan bahwa hari ini kalian ke datangan mahasiswi pindahan, silahkan masuk dan perkenalkan diri" Ujar Bu Ami mempersilahkan masuk pada Aleta

"Selamat siang, salam kenal semuanya nama saya Aleta Quenby Elvina, panggil saja Aleta. Terimakasih" Ujar gadis itu

"Hanya itu? Tanya Bu Ami yang di balas anggukan pelan

"Sekarang kamu duduk di bangku paling belakang samping jendela" Ujar Bu Ami.

Bu Ami sudah mulai mengajar, wanita berusia kepala empat itu mengajar matematika bisnis membuat Aleta mengantuk, gaya pembelajaran yang di sampaikan Bu Ami tidak menarik, terkesan bosan sesekali kepala Aleta terjatuh dengan cepat Aleta mengalihkan pandangannya ke luar jendela tepatnya ke lapangan basket, disana dia bisa melihat seseorang yang men-derible bola basketnya.

Pemandangan itu membuat Aleta tidak mengantuk, tangannya bahkan gatal untuk mengambil alih bola dari tangan pria itu dengan sekali lempar ke dalam ring. dia merindukan hal itu bersama Ayahnya, kehilangan Ayah dan Ibunya saat bertugas sebagai pemadam kebakaran membuat Aleta menjadi seorang gadis mandiri dan tentu saja bisa melindungi dirinya sendiri, saat ini Aleta hanya memiliki seorang ibu angkat yang tinggal di rumah sakit jiwa, karena kehilangan suaminya wanita itu mengalami gangguan psikologis.

Beesss...

Sesuatu terarah ke wajah Aleta, dengan gesit gadis itu menangkapnya,

Haapp..

Aleta menangkap sebuah penghapus papan tulis, bagaimana bisa dosen matematika bisnis melemparnya dengan penghapus jika dia tidak cepat sedikit saja menangkapnya, sudah pasti akan menjadi bahan tertawaan seisi kelas di hari pertama kepindahannya.

Bu Ami  memperhatikan Aleta, dia sedikit tidak puas melihat hasil lemparannya tidak mendarat sempurna di wajah gadis itu.

"Lain kali perhatikan mata kuliah saya, terlepas kamu menyukainya atau tidak" Ujar Bu Ami.

"menurut saya kelas ibu membuat saya mengantuk dan itu alasan saya tidak memperhatikan, bahkan jika fokus ibu tidak hanya pada saya, saya yakin seisi kelas ini pasti mengantuk" Ujar Aleta terus terang.

"Kalau begitu, buat pepper tentang matematika bisnis, itu tugas kamu Aleta karena berani memberikan komentar cara mengajar saya, besok tugas nya harus sudah ada di meja saya" Balas Bu Ami keluar dari ruang kelas karena kelasnya sudah berakhir.

Sejak pertama kali Aleta bertemu bu Ami di ruang Akademik wanita itu sudah menatap menilai penampilan Aleta dari atas kepala sampai bawah kaki,  Agatha tahu sikap seperti itu tidak sopan apalagi Bu Ami yang notabene adalah seorang dosen.

***

Denah Universitas yang di lihatnya tadi pagi di hapal di kepala, Aleta tau jika di Kampusnya ada ekskul karate, setelah mendaftar ekskul Aleta di beri tahukan jadwal kapan mereka latihan.

Pulang dari Kampus Aleta mampir di rumah tante Monika adalah teman Ayah Aleta, mengambil kunci rumahnya, sejak kepindahannya ke kota Metropolitan ini Aleta sudah memiliki rumah yang letaknya di belakang rumah tante Monika lengkap dengan sertifikat atas nama dirinya, Ayah Aleta yang sudah menyiapkan semua itu untuk putrinya. satu buah rumah sederhana yang penuh dengan penghijauan.

Aleta menyukainya, walaupun ini pertama kali dia masuk ke rumah ini, Aleta langsung jatuh hati, belanja keperluan sehari-hari lalu membereskan barang-barangnya yang sudah datang di angkut oleh mobil pickup sewaan, barang yang dimiliki Aleta tidak banyak gadis itu sibuk mengatur letak barang-barangnya, setelah selesai dia rebahan di kasur untuk menghilangkan lelahnya.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar