Minggu, 09 Februari 2014

Blood Lover - Part 7

  


        Saat Nikolas bergabung dengan Biotekno, saat itu Abrisam hanya memiliki saham sedikit di Biotekno, peraturannya saat itu siapapun yang memilki saham lebih besar dialah sebagai Direktur nya. 

Saat itu Nikolas sendiri yang  memberikan instruksi kepada Abrisam, meminta Abrisam untuk melakukan penelitian dan uji coba obat pada orang-orang yang memiliki penyakit menjijikan yang sering dijuluki Aids/HIV, dengan cara mengumpulkan orang-orang yang memiliki penyakit itu lalu dilakukan berbagai percobaan obat penyembuhnya. Nyatanya sampai saat ini masih belum  ditemukan obatnya.

Saat Ayahnya meninggal Nikolas tidak lagi mau bergabung di Biotekno dia mengambil semua sahamnya, dan mengalihkan ke rumah sakit  dan saat Nikolas keluar Agas masuk bergabung dan memberikan sahamnya di Biotekno.

Nikolas meski bersikeras menyalahkan orang lain pun percuma karena bukti-buktinya memang dialah yang memberikan kewenangan untuk siapapun ikut pengujian penyakit menjijikan itu jika dia menyetujuinya, siapa sangka jika Ayahnya sendiri yang menyetujuinya dan bergabung dalam uji coba yang dia adakan, Ayahnya sudah memiliki penyakit itu, sebelum dilakukan uji coba, kenapa harus ayahnya? kenapa tidak orang lain saja!! dari mana Ayahnya mendapatkan penyakit itu terbukti saat banyak foto bersama wanita pelacur. lalu bagaimana dengan ibunya apakah ibunya tertular, Nikolas membuka kertas hasil lab tentang ibunya, tidak ada penyakit itu dari ibunya.

Nikolas menatap foto Liana datar, perasaan menyesal saat sudah melakukan sesuatu pada tangan gadis itu, tapi dia tidak mungkin mengakuinya, justru saat ini yang ada dirinya khawatir dan cemas pada gadis itu, Nikolas tahu jika perasaan seperti ini muncul disebabkan karena kebenciannya yang dalam dan sekarang terjadi kebalikannya, Nikolas harus menerima konsekuensi dari membenci, Nikolas berjanji pada dirinya sendiri untuk menyembuhkan tangan Liana secara diam-diam walau mungkin akan membutuhkan waktu.

***

Nikolas berhasil mendapatkan informasi melalui orang suruhannya, satu-satunya wanita yang dicintai  Ayahnya adalah Ibunya Liana, Ayahnya sama sekali belum mengetahui jika dia menderita penyakit menjijikan itu, itulah kenapa dia memberikan donor darah kepada Ibunya Liana, dan wanita itu meninggal karena penyakit yang sama dengan Ayahnya, lewat transfusi darah yang diberikan.  Ayahnya memilih melampiaskan nafsunya kepada pelacur dibandingkan kepada Ibunya setelah mengetahui jika dia memiliki penyakit itu, Ayahnya tidak mau menukarkan penyakit itu kepada ibunya, cukup melakukan kesalahan terhadap wanita yang dicintainya.

***

Liana tersenyum mengetahui bahwa dirinya sudah di gantikan orang lain di bagian HRD, seseorang yang lebih dekat dengan dewan direksi, karena itu juga dia yang di pindahkan ke bagian pemasaran, Liana sudah lima tahun bekerja sebagai HRD di ruamh sakit swasta itu namun karena saat presentasi waktunya melebihi waktu presentasi yang di tentukan, hanya lebih lima menit membuat dia dialihkan ke bagian pemasaran, padahal saat itu Liana susah payah menahan rasa sakit pada tangannya, nyatanya sebuah koneksi dan uang merebut jabatannya. Liana mengajukan resign setelah memikirkan banyak hal.

Intan temannya di bagian HRD masih tidak mengerti kenapa Liana mau mengundurkan diri hanya karena di pindahkan ke bagian pemasaran, namun  Intan tidak mau bertanya lebih jauh.

"Anda bisa peroses pemberhentian saya  sekarang? Tanya Liana

“Liana berdasarkan Dirut saat ini, kamu harus mendapatkan persetujuan dari dokter Nikolas terlebih  agar kamu bisa resign " Jelas Intan

"Saya yakin dokter Nikolas langsung menyetujui, dengan senang hati" Balas Liana

Liana, melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju perusahaan Biotekno. ini hari pertamanya bekerja dia tidak boleh mengacau.

"Perkenalkan saya Liana, mohon bantuan semuanya" Ucap Liana sopan

"Tidak perlu basa-basi banyak sekali pekerjaan yang harus kau lakukan" Ucap Agas dingin membuat Ana hanya geleng kepala kenapa ketua teamnya jadi dingin seperti itu, dari sejak awal anak baru masuk ke teamnya.

"Ada yang bisa saya bantu kak? Tanya Liana,

Mendekat ke arah Agas, membuat lelaki itu menggeser duduknya, Agas memberikan tugas laporan hasil uji coba kepada Liana, meminta gadis itu menyelesaikan semuanya, Liana menerimanya dengan tersenyum lembut kepada Agas, Liana pernah melihat wajah itu tapi dimana dia lupa.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar