Jumat, 07 Februari 2014

Blood Lover - Part 5

 


         Nikolas menyarankan kepada Liana untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit selama tiga hari, namun gadis itu tidak mau mendengarkan, Liana tetap masuk kerja seperti biasanya.

Tangan Liana kaku saat menyampaikan materi di depan anak magang dan para karyawan baru, Nikolas menyadari apa yang terjadi pada Liana saat gadis itu menggerakan mouse tangannya tidak bisa diajak kerja sama.

Sekuat tenaga Liana menahannya, dia tidak mau mempermalukan dirinya sendiri, hanya tersisa dua slide lagi dan Liana dengan susah payah dapat menahan segala rasa sakit yang berasal dari tanganya.

Dewan Direksi  mendapatkan laporan bahwa Liana mengacau apa acara orientasi anak magang dan karyawan baru Dewan direksi memanggil Liana.

"Liana ini keputusan dewan Direksi, mereka meminta kamu untuk tidak bekerja di bagian HRD dan kamu akan di pindahkan ke bagian pemasaran" Jelas bu Yunita

"Saya menolak, pekerjaan itu tidak sesuai dengan jobdisk saya" Ucap Liana tegas.

"Liana ini sudah keputusan Direksi saya tidak bisa mengubahnya " Balasnya

Liana diam, gadis itu melangkah keluar dari ruang Direksi jika dia ingin tetap bertahan di rumah sakit ini dia harus bekerja di bagian pemasaran.

***

Liana keluar dari ruangan Direksi di depan pintu dia berpapasan dengan Nikolas, wajah dingin dan tegas dapat Liana rasakan berbeda sekali saat ketika tadi mengobati luka tangannya, Nikolas seperti punya dua keperibadian

Liana hanya melewati Nikolas, tanpa mau basa-basi pada lelaki itu, membayangkan bagaimana harus bekerja di bagian pemasaran saja membuat Liana kesal, Nikolas yang mendapati sikap Liana yang seperti itu hanya tersenyum cuek.

Nikolas  menyadari jika gadis itu memiliki ketahanan yang kuat, tahan rasa sakit, Nikolas sangat yakin jika di ruang tadi tangan Liana kambuh, dia sempat membayangkan gadis itu meraung atau pingsan karena rasa sakitnya nyatanya Liana masih bersikeras melanjutkan presentasinya sampai selesai, sangat mengejutkan Nikolas karena baru ini dia melihat bagaimana kuatnya seorang gadis  menahan rasa sakit tanpa mempengaruhi raut wajahnya, raut wajah tenang masih pada wajah gadis itu.

***

Liana meletakan tasnya di atas sofa, membaca detil hasil uji laboratorium, dia benar-benar heran jika dari sayatan pisau bisa menyebabkan saraf di tangannya kaku, apakah seseorang itu sudah melumuri pisaunya dengan obat-obatan tertentu, tapi semacam apakah itu? dia penasaran ingin mengetahui obat itu, satu-satunya cara agar tahu dia harus masuk ke Biotekno.

Tangannya memang sudah sembuh, luka sudah kering sempurna namun rasa ngilu dan kaku sering dia rasakan, kali ini kembali menyerangnya

Liana setelah membersihkan diri gadis itu membaca beberapa buku dan tertidur.

Seseorang masuk lewat jendela kamar Liana berjalan jinjit mendekat ke arah Liana, memperhatikan gadis itu sepersekian detik kemudian dia memegangi tangan Liana, melumurinya dengan gel setelah itu meletakan kembali tangan Liana seperti semula.

"Aku salut kau masih bisa menahan rasa sakitnya,  bahkan sampai tertidur seperti ini " Ujarnya lembut membelai wajah Liana pelan. Dia menemukan amplop coklat yang berisikan hasil laboratorium, seseorang itu menyeringai.

"Gadis pintar, jadi kamu sudah menemukan ke janggalan, Liana aku akan kembali menyembuhkan tangan kamu  seperti semula karena ini memang kesalahan ku" Lirihnya

Menatap wajah Liana yang tertidur pulas. Kemudian seseorang itu berdiri dari duduknya, melihat Liana yang bergerak seperti akan terbangun seseorang itu memutuskan pergi.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar