Senin, 03 Februari 2014

Blood Lover - Part 1


       Gerimis turun mengiringi jasad yang baru saja di semayamkan di dalam tanah, air mata basah memenuhi wajahnya, raungan histeris kehilangan terus saja menggema, tapi tidak dengan seorang lelaki muda yang berdiri di samping pemakaman tangannya mengepal kuat, tatapan matanya tajam kearah seseorang yang berdiri tak jauh dari area pemakaman.

Dia berjanji pada dirinya, bahwa akan membalas semua apa yang terjadi kepada keluarganya, Nikolas memancarkan kebencian yang mendalam pada satu sosok yang berdiri di luar tempat pemakaman yang melangkah semakin menjauh.

***

Langkah kaki Liana mendekati motor metic yang terparkir tak jauh dari area pemakaman, seseorang yang menatapnya tajam Liana dapat merasakannya, dia tahu sekilas ada seorang lelaki yang menatapnya barusan.

tatapan kebencian dan amarah dapat Liana rasakan, namun dia abaikan Liana harus cepat menuju rumah sakit tempat ibunya di rawat, telepon dari dokter yang merawat ibunya memberitahu bahwa keadaan wanita itu lebih parah dari sebelumnya.

Liana menatap ibunya yang terbaring lemah di atas bad rumah sakit, dengan bantuan ventilator (alat pernafasan) badan yang semakin kurus dari hari ke hari, Liana tahu penyebab kenapa ibunya seperti itu, menderita penyakit menjijikan yang belum di temukan obat untuk menyembuhkannya sampai saat ini.

"Liana sayang, maafkan ibu nak, maaf jika kamu harus menjual rumah peninggalan Papa" tulisan Ibunya di sebuah kertas sebelum memakai alat bantu pernafasan.

Siapa yang bisa menduga bahwa ibunya akan menderita penyakit menjijikan itu, melalui tranfungsi darah, yang diberikan membuat penyakit menjijikan menyebar ke dalam tubuh ibunya.

"Ibu tidak perlu memikirkan apapun itu urusan Liana " Ucap Liana, membalas tulisan ibunya, karena Liana yakin ibunya dapat mendengar.

Liana masih diam saat semua dokter sibuk memberikan tindakan kepada ibunya, Liana sudah tahu bahwa ibunya sudah tidak dapat tertolong, gadis itu menghentikan dokter, yang sedang melakukan difibrator.

Tidak ada air mata yang keluar dari matanya, namun dadanya sesak segala beban menumpuk, Liana kehilangan orang yang sudah membesarkannya dan membuatnya seperti sekarang, kini gadis itu merasa kesepian kembali untuk yang kedua kalinya.


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar