Kamis, 20 Maret 2014

Meet Again - Part 18



       Yulita meremas dada kirinya, jantungnya sangat sakit, kepalanya pusing, sempoyongan wanita itu berusaha untuk duduk meraba-raba kursi taman lalu mengeluarkan handphone di dalam tasnya, menekan angka satu untuk panggilan darurat.

Fahmi, tolong jemput mamah di taman dekat cafe kamu bertemu dengan Kinan tadi.

Suara Yulita tersedat, Fahmi tahu apa yang terjadi dengan mamahnya, lelaki itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, setelah mengantar pulang Winda dia kembali ke taman dan membawa Yulita masuk ke dalam mobil menuju rumah sakit.

Fahmi membawa Yulita ke ruang Instalansi gawat darurat kebetulan yang jaga adalah Kinan, gadis itu cukup professional dalam bekerja buktinya dia tetap melakukan tindakan pelayanan bersama dokter Fahmi.

"Gio tolong kamu RJP pasien di bad 67 " Teriak Fahmi

Karena Fahmi tahu, jika Kinan melakukannya gadis itu tidak akan maksimal, karena wanita yang terbaring disana adalah keluarganya.

Gio sudah melakukan sesuai intrusi Fahmi, pasien berhasil melewati kritisnya, Yulita meneteskan air matanya,

"Kinan mendekat lah sayang, mamah mau bicara" Ucap Yulita, Kinan menurut dan mendekat ke arah Yulita yang terbaring lemah.

"Mamah minta maaf, karena sudah meninggalkan kamu selama ini, maafkan mamah sayang" ucap wanita itu lirih

"Memang sakit sekali saat mamah meninggalkan aku, tapi aku sudah memaafkan mamah,aku sudah berusaha ikhlaskan semuanya, berusaha menerima alasan kenapa mamah meninggalkan aku" Ucap Kinan tersedu,

Yulita tersenyum hangat, kemudian meminta Fahmi mendekatinya, Fahmi berdiri di samping Kinan,

"Fahmi, mamah minta tolong jaga Kinan ya dia adik kandung kamu" Ucap Yulita sendu, sedangkan Fahmi diam mematung mendengar ucapan Mamahnya,  Gio yang juga ikut mendengar ada rasa lega yang luar biasa mengetahui jika Fahmi adalah kakak kandung Kinan.

"Mas... " Panggil wanita itu pada suaminya

"Maafkan aku karena belum menjadi istri yang baik untuk mas dan anak-anak" Ucap Yulita

"Sayang, jangan bicara seperti ini, ku mohon, cepat sembuh" Ucap Rian suami Yulita.

"Kinan, mamah senang bisa melihat kamu di saat terakhir mamah, dan mamah juga bahagia karena kamu bisa memaafkan mamah, hiduplah bahagia sayang, mamah sudah tidak kuat lagi, ikhlas ya jika mamah pergi" Ucap Kinan sambil tersenyum kemudian menutup matanya.

"Mamah...." Teriak Kinan berhamburan ke pelukan mamahnya, namun Yulita sudah meninggal.

Fahmi ingin menarik Kinan kedalam pelukannya, namun ternyata Kinan menarik lengan Gio yang berdiri di belakangnya, merangkul tangan Gio dan menangis di bahu lelaki itu, Gio menepuk bahu Kinan pelan, Fahmi merasa dadanya nyeri, mengetahui kenyataan jika Kinan adalah adiknya dan menatap Gio yang di peluk Kianan seperti itu.

Fahmi berjanji pada dirinya sendiri, dia akan menghapus perasaan itu, biarlah dia menyimpannya sendiri, saat ini dia harus menjaga Kinan seperti bagaimana seorang kakak menjaga adiknya.

"Yulita, sayang kamu sudah meninggalkan aku, mana bisa aku hidup tanpa kamu" Ucap Rian sambil memegang tangan wanita itu, namun dada kirinya sangat sakit Rian kesakitan, serangan jantung tiba-tiba  Gio dan Sinta melakukan tindakan pada Rian,

Nyawa lelaki itu sudah tidak dapat tertolong lagi, Rian menyusul Yulita.

Pasangan suami istri itu meninggal di hari yang sama, hanya jam yang membedakan, perawat dan juga dokter yang jaga IGD menyaksikan bagaimana kehilangannya Kinan juga Fahmi, mereka menyadari bahwa antara Fahmi dan Kinan memang ada kemiripan karena memang mereka sebagai saudara kandung.

****

Fahmi menatap dua gundukan tanah yang masih basah di taburi bunga, kedua orang tuanya meninggal dalam hari yang sama, berapa cintanya Ayah pada mamahnya, cinta yang terpisahkan karena maut

Fahmi menatap Kinan yang masih setia di depan gundukan tanah yang tulisan nisan mamahnya, gadis itu tidak mengeluarkan air matanya, Fahmi hanya sekali melihat Kinan menangis yaitu saat pertama kalinya Yulita menghembuskan nafas dari situ Kinan tidak pernah lagi menangis, mungkin gadis itu menahannya.

Bagi Fahmi kehilangan yang  lebih menyakitkan dari ini adalah saat Ayahnya meninggalkannya dan dia tinggal dengan kakeknya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar