Kamis, 19 Desember 2013

My Shunsine - Part 16

      


      Rasanya hari ini Demian tidak mau cepat berlalu, kebersamaannya dengan Aleta membuat harinya lebih berwarna, yang biasanya hidupnya di sibukkan untuk bekerja dan bekerja. Demian ingin bersama gadis ini terus dalam waktu yang lama, apakah dia bisa mendapatkan yang dia inginkan dalam hal ini.

Demian sudah sampai di depan rumahnya sejak lima belas menit lalu, Aleta tertidur di sampingnya, gadis itu bangun setelah kepalanya membentur kaca, keluar dari mobil Demian membantu lelaki itu untuk membawa barang belanjaan, walau Demian sudah melarangnya, gadis itu bersikeras membantu.

Sampai di dalam Aleta menemukan Arion sedang masak sesuatu entah apa, dapur yang awalnya rapih menjadi berantakan. Aleta menghampiri lelaki itu setelah merapikan belanjaan.

"Masak apa sih? Tanya Aleta mendekati Arion yang tak di hiraukan Arion, kemudian Aleta meraih sendok dan mencicipi nasi goreng buatan Arion yang masih ada di atas kompor itu,

"Lebih baik kamu duduk saja Arion, jika kamu melanjutkan rasanya benar-benar hancur" Ucap Aleta dan Arion menurut, dia percaya Aleta bisa mengatasi masakan kacau nya, sedangkan Demian masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri,

"Aku sudah menambahkan bumbunya, dan coba kamu cicipi" perintah Aleta dan Arion menurut rasanya benar-bener enak.

"Kok pulang bareng Demian dari mana kamu" Sejak tadi sebenarnya Arion ingin menanyakan hal itu,

"Aku di minta tante untuk belanja kebutuhan kalian, kebetulan pak Demian mau ke luar jadi sekalian, lagian kamu abis pergi kemana, pulang-pulang malah masak seperti orang tidak makan di luar saja "Ucap Aleta panjang lebar,

"Aku pergi main bareng Devan, memangnya apalagi ini kan hari Minggu,"Kilah Arion, Aleta mencibir dalam hati, jelas Aleta melihat Arion bersama Ambar masuk ke gedung bioskop, lelaki itu menyembunyikan fakta bahwa dia jalan bersama Ambar mungkin Arion tidak mau di ketahui Aleta bahwa mereka pacaran diam-diam.

Alasan kenapa Arion sampai rumah langsung masak karena sejak Arion melihat Aleta bersama lelaki walaupun kakaknya sendiri, hatinya sudah kemana-mana menonton tidak focuss, moodnya sudah berantakan lalu mengajak Ambar pulang, namun gadis itu ingin pergi makan, dan Arion meninggalkan Ambar begitu saja.

Bagi Ambar hal seperti itu sudah biasa di tinggalkan Arion saat mereka jalan bersama. Kebiasaan lelaki itu langsung pulang saat moodnya sudah jelek. Dan lagi-lagi Ambar  tahu apa penyebab yang membuat Arion uring-uringan tidak jelas.

***

Saat baru sampai di kelas Aleta langsung diminta menghadap ke ruangan Bu Airin, Aleta bertanya dalam hati ada masalah apa dia dengan bu Airin, seingatnya terakhir dia keluar dari ruang kelas saat mata kuliah bu Airin masih ada Ambar dan entah siapa satu lagi Aleta tidak begitu memperhatikan.

"Aleta saya memanggil kamu, karena menurut laporan kamulah yang terakhir meninggalkan kelas saya" Ujar Bu Airin

"Saat saya keluar dari kelas masih ada yang lain, memangnya ada masalah apa bu? Tanya Aleta

"Lihatlah dari cctv ini menunjukan bahwa kamu yang terakhir keluar dari kelas saya, dan laptop saya menghilang, tidak ada orang lain lagi selain kamu Aleta"Ujar Bu Airin

"Apakah masih ada cctv dari sudut lain? Tanya Aleta,

"Mungkin itu tugas kamu mencari tahu, mengingat dari hasil cctv adalah kamu yang terakhir keluar, dan menyebabkan laptop saya menghilang" Jelas Bu Airin

"Jika saya mengatakan saya tidak mengambilnya, saya rasa ibu tidak akan mempercayainya, jika tidak membawa bukti kepada ibu" Ucap Aleta sarkatis, melihat tatapan Airin yang langsung menudingnya saat menyerahkan rekaman cctv tadi membuat Aleta jengjel.

"Saya beri waktu dua hari untuk kamu mencari tahu Aleta, jika kamu gagal, kamu harus mengganti laptop saya yang didalamnya ada data-data Kampus yang sangat penting dan bisa saja kamu terancam di keluarkan dari Kampus" Jelas Bu Airin.

"Apa ibu tidak terlalu menekan saya, maksud saya kenapa hanya dalam waktu dua hari sepertinya ibu ingin sekali saya di keluarga dari Kampus ini" Tebak Aleta

"Jaga bicara kamu Aleta! jika saya mau sekarang juga saya bisa membuat kamu keluar dari Kampus ini" Bentak Airin dia sudah tidak dapat mengendalikan emosinya lagi membuat para dosen yang lain menoleh ke arah mereka.

"Saya rasa tidak semudah itu untuk ibu mengeluarkan saya" Balas Aleta masih dengan senyumannya

"Menurut saya, terkesan buru-buru jika Bu Airin memberinya waktu dua hari, membuktikan seseorang bersalah atau tidak, tidak bisa dalam waktu sesingkat itu Bu Airin" Timpal Bu Ayunda

"Masalah ini saat kelas saya, aturan yang membuat tentu saja saya sebagai dosennya "Balas Airin.

"Benar Bu Airin, tapi saya juga ikut andil dalam masalah ini karena saya pemilik Yayan ini, itu tidak bijak apalagi bu Airin masuk salah satu direksi di kampus ini, dan saya tentu mempunyai andil besar, Aleta ibu memberikan waktu  paling lama satu Minggu kepada kamu untuk mengumpulkan buktinya" timpal Ayunda dan Airin diam ketika wanita itu membawa jabatan.

Aleta memilih keluar dari ruang, sepertinya suasana di dalam sangat panas mengalahkan sinar matahari  yang terik. Aleta hanya perlu memcari bukti bahwa dirinya tidak bersalah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar