Kamis, 12 Desember 2013

My Shunsine - Part 8


      Kelas statistik sudah selesai, Aleta di minta mengantarkan buku tugas teman sekelasnya di bantu oleh Kaila, mereka berdua selesai meletakan di atas meja dosen statistik mereka.

"Apa kau sudah bertemu pak Demian? Tanya Kaila

"Belum,  mungkin nanti" Balas Aleta,

"Aleta, apakah kau tidak merasakan perasaan buruk? Maksud ku mungkin pak Demian akan memberikan hukuman yang menyulitkan. mengingat bagaimana kau adalah mahasiswi pindahan yang berani melawan aturannya. Pak Demian memberikan surat peringatan, kepada setiap mahasiswa-mahasiswi yang tidak mengikuti kelasnya tanpa alasan yang jelas." Ujar Kaila.

Kaila berniat menakuti Aleta, mengingat Aleta sering di panggil ke ruangan pak Demian namun tak ada hukuman yang berarti diam-diam Kaila iri, gadis itu ingin seperti Aleta yang di panggil ke ruangan Demian dan menatap lelaki itu lama, Kaila menyukai Demian sejak pertama melihat dosen penggantinya itu mengajar, tentu saja Kaila hanya menyimpannya dalam hati.

***

Aleta sudah berada di ruangan Demian, gadis itu masih berdiri di hadapan Demian yang tengah sibuk dengan tulisannya.

"Ada apa bapak memanggil saya" Ujar Aleta,

"Apa kamu tau kesalahan kamu Aleta? Tanya Demian menyudahi menulisnya.

"Saya tidak mengikuti kelas bapak karena ada hal penting" Balas Aleta

"Seberapa pentingkah itu, dari kelas saya" Tanya Demian menatap intens ke manik mata hitam Aleta.

"Tentu sangat penting buat saya pak" Balas Aleta.

Demian berjalan semakin mendekat ke arah Aleta membuat gadis itu menjauh, entah mengapa dia jadi takut karena di ruangan ini hanya ada mereka berdua,

"Aleta karena kamu suka sekali dengan paper jadi saya memberikan tugas paper kepada kamu, tentang mata kuliah saya, selesai kan besok kumpulkan di meja saya, jika hasilnya bagus saya tidak mempermasalahkan kamu yang tidak mengikuti mata kuliah saya kemarin" Ucap Demian mengangkat sebelah alis menantang Aleta

"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu "Balas Aleta.

"Saya belum selesai bicara sama kamu Aleta, kenapa kamu main pergi saja" Ucap Demian membuat Aleta berdiri kaku di tempatnya. Ada urusan apalagi dosennya itu dengan Aleta tugas sudah di berikan apalagi kali ini, jangan mempersulit please mohon Aleta dalam hati.

"Jika paper mu hasilnya tidak memuaskan saya, ada konsekuensi di luar dari pelajaran Aleta, apa kau siap menerimanya?

"Lakukan apa yang bapak inginkan" Balas Aleta sengit, berlalu keluar ruangan, dia sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya, melupakan etika jika Demian adalah dosennya.

Demian hanya tersenyum menyeringai, entah kenapa membuat Aleta kesal adalah kebahagian buat dia. Demian meminta seseorang untuk melakukan tes DNA, dia berhasil mengambil sampel dari seseorang yang tak lain adalah Aleta. Demian hanya ingin memastikan sesuatu.

Sepulang dari Kampus setelah bertemu Demian ternyata Ambar dan kedua temannya menghampiri Aleta, menarik paksa Aleta ke taman belakang Kampus yang ada kolam renangnya, Aleta diam, menatap kolam renang yang dalamnya sekitar dua meter itu, air adalah kelemahannya, dari mana mereka tahu, yang tahu dirinya tidak bisa renang hanya Kaila. Mungkinkah, Kaila yang memberitahu Ambar.

"Apa kau sudah bisa menebak bahwa aku mengetahui kelemahan mu, pasti kau tak percaya jika orang yang dekat dengan mu adalah orang yang membocorkan kelemahan mu Aleta" Balas Ambar menatap Kaila yang berjalan ke arah mereka dengan seringainya.

"Aleta kau memang bodoh," Balas Kaila

Aleta masih diam, baik dia tidak bisa melawan jika empat lawan satu, Aleta sudah bertahan sekuat tenaga untuk menjauh dari kolam, semakin dia melawan menendang Ambar semakin terdesak menuju pinggir kolam, mungkin satu garis dia mundur dia akan tercebur ke dalam kolam Aleta sudah memprediksi kan itu, dia lengah dengan gerakan cepat Kaila mendorong bahu Aleta kuat membuat Aleta limbung tercebur ke dalam kolam.

Mereka berempat tertawa, melihat Aleta tercebur ke dalam kolam semakin masuk ke dalam air, walaupun Aleta berusaha untuk berenang, tapi keahlian berenangnya sangat minim. mereka meninggalkan Aleta yang tersedak air entah berapa banyak air yang sudah Aleta minum. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar